Awal Baru, Harapan Baru

Oleh: Yanny Kusumawaty – Orang tua siswa X MIPA 2

Sebuah kapal besar akan bersandar dengan baik di pelabuhan, jika memiliki jangkar yang kuat, yang akan membuat kapal tersebut aman, tidak terombang ambing karena memiliki pegangan yang kokoh. Kapal tersebut akan tetap aman bersandar selama terhubung dengan jangkarnya.

Dalam Ibrani 6:19 dikatakan “Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir.”

Ini adalah janji firman Tuhan buat kita semua, bahwa ketika kita memiliki pengharapan hanya pada Tuhan, maka sauh (jangkar) kita akan kuat dan aman buat jiwa kita, karena sudah dilabuhkan sampai ke belakang tabir, yaitu di tempat Allah Bapa kita.

Berawal dari suatu hal baru yang Tuhan letakkan di hati kami di tahun 2018, di mana kami merasa bahwa kami perlu renovasi rumah. Bukan untuk bergaya, namun kondisi bangunan rumah sudah di atas 10 tahun, banyak perbaikan yang harus dilakukan. Belum lagi kamar hanya ada 2 ruang, sedangkan anak saya ada 2 orang yang berbeda gender. Kami harus punya 1 kamar lagi untuk si bungsu. Setiap Jumat, rumah kami ada persekutuan komunitas sel group. Jadi rasanya alasan untuk kami merenovasi rumah, sangat kuat. Kami sekeluarga mulai doakan hal ini sambil menabung. Kami letakkan harapan kami pada Tuhan saja. 

Tahun 2020, kita semua memasuki suatu musim hidup baru, yaitu pandemi covid-19. Suatu kondisi yang sangat baru, yang sebelumnya tidak pernah ada. Namun suatu “keajaiban” terjadi. Rumah orang tua saya yang diwariskan kepada kami 4 bersaudara, tiba-tiba ada yang menawarnya. Padahal rumah ini sudah dipasarkan sejak tahun 2015 dan selama itu tidak pernah ada yang deal secara harga.  Pembeli mulai menawar sejak April, namun proses panjang terjadi, baik dokumentasi pembeli dan penjual, urusan pajak dan laporannya, proses KPR bank, urusan notaris dll, semua jadi suatu perjalanan buat kami. Pengharapan jadi suatu yang pasang surut, “aduh, bener bisa terjual kah?” Singkat cerita, proses penjualan rumah warisan berhasil dilakukan dengan harga yang kami inginkan, di akhir bulan Desember 2020, tepat di hari terakhir tahun tutup buku bank. Dari hasil pembagian dana penjualan rumah ditambah dengan tabungan yang kami miliki, kami mulai melangkah untuk mewujudkan harapan kami dalam merenovasi rumah. 

Kami dipertemukan dengan arsitek yang pintar dan mau mendengar apa kebutuhan renov rumah kami, dan dia menggandeng kontraktor yang baik. Meski proses renovasi rumah di tengah-tengah pandemic, tapi semua berjalan dengan sangat baik. Kami juga mendapatkan rumah sementara dengan harga yang terjangkau. 

Akhirnya proses renov selesai tepat waktu di akhir Oktober 2021, dana kami pun terbilang sangat cukup ( ada sedikit sekali pinjaman, yang saat ini juga sudah hampir selesai cicilannya). Saya boleh bertepuk tangan untuk perbuatan Tuhan bagi hidup saya, Dia bertanggung jawab penuh atas apa yang dimulaiNya dan tidak membiarkan saya terombang ambing tidak tentu arah, karena saya juga menaruhkan harapan saya padaNya dan saya menyaksikan betapa Dia memang kuat dan aman buat saya. Kami saat ini menikmati rumah yang baru dengan sangat nyaman. Dan kami bersyukur untuk itu.

Tidak mudah dalam melabuhkan pengharapan pada Tuhan, karena natur kita sebagai manusia pastinya menggunakan hal yang bisa dipikirkan oleh logika dan akal kita.  Sedangkan bentuk pengharapan umumnya adalah abstrak, sesuatu yang tidak terlihat, tidak nampak, hanya BERHARAP… 

Namun kembali lagi, jika Tuhan yang menaruhkan suatu yang baru dalam hidup kita untuk kita menaruhkan harapan kita pada Tuhan, percayalah, Dialah jangkar yang kuat dan sempurna, yang sangat aman bagi jiwa kita. 

Posted in Kisah Inspiratif and tagged , , , , , , , , , , , .