Bisakah Seorang Siswa Athalia Bersaing..??

Tanya:
Melihat semakin banyak dan beragamnya sekolah baru yang bermunculan dengan menawarkan aneka keunggulan, serta prestasi cemerlang para siswa di sekolah-sekolah yang telah lebih dulu ada, saya kok jadi agak ragu dan bertanya-tanya, apakah anak-anak kita di Athalia akan sanggup bersaing dengan mereka? Terlebih dengan bekal Character Building, maka makin terlihat beda dan ‘manis’-nya anak-anak kita sehingga nampak seperti kurang tangguh.
Lydia Eman (Orangtua siswa SD V)

Jawab:
Jujur saja Karakter adalah ‘jualan’ yang kurang laku bila dibanding ‘jualan’ prestasi. Namun sekarang mari kita bertanya pada diri sendiri. Apa yang kita inginkan untuk anak-anak capai di masa depannya? Adakah jaminan bahwa anak-anak yang berprestasi cemerlang tanpa bekal karakter yang baik akan berhasil –dalam arti positif- di masa mendatang? Nilai-nilai apa yang hendak kita tanamkan untuk bekal anak-anak menjalani hidup yang semakin ketat dalam persaingan ini? Inginkah kita melihat mereka meletakkan identitas dan nilai diri mereka semata pada HAVING (kebendaan), dibanding pada DOING (karya) dan BEING (keberadaan)?

Jangan khawatir anak-anak kita akan sebegitu ‘polos atau lugu’ sehingga tidak mampu bersaing atau mudah dibohongi, karena beberapa karakter yang dipelajari berguna untuk membekali anak-anak kita dengan kecakapan untuk membedakan mana yang baik dan buruk (discernment), ketulusan, serta ketangguhan (adversity) untuk menyebutkan beberapa di antaranya.

Dengan basis karakter tiap anak diarahkan untuk mempunyai konsep diri yang benar sebagai Imago Dei (Image of God), dengan demikian anak mampu untuk membangun harga diri yang kuat sehingga menerbitkan percaya diri yang tinggi. Tidak akan ada lagi rasa minder apabila ia berada di antara orang lain yang lebih ‘berada’. Anak pun dibina untuk mampu berpikir jauh ke depan agar apapun yang mereka lakukan bukan hanya berdampak untuk saat ini saja melainkan hingga 100 tahun ke depan.

Saya juga mengajak seluruh orangtua untuk terus berdoa bagi anak-anak kita dan percaya bahwa ada bagian Tuhan dalam perjalanan hidup kita dan anak-anak kita. Karena hanya tinggal tiga hal ini yang tetap yaitu: Iman, Pengharapan dan Kasih.

Posted in karakter, Parenting and tagged , .