Istilah tepat waktu sering diartikan sebagai “tiba sebelum/tepat pada waktu yang dijanjikan”. Namun satu hal yang mungkin jarang kita pikirkan adalah … hidup tepat waktu. Bahkan banyak orang yang tidak menjalani hidup tepat pada waktunya. Apakah maksudnya?
Pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir dan berada di padang pasir, sebelum memasuki tanah Kanaan, ada satu hal yang sering menghalangi ketaatan mereka kepada Tuhan. Hal itu adalah hati dan pikiran mereka yang masih terpaut dengan kehidupan lama mereka di Mesir. Akibatnya, mereka harus berputar selama 40 tahun di padang pasir. Banyak orang yang tidak dapat bergerak maju dalam kehidupannya, karena mereka masih hidup (dalam hati dan pikiran) di masa lalunya. Mungkin suatu hal yang buruk atau kegagalan di masa lalu yang membekas cukup dalam sehingga menjadi trauma untuk melangkah. Atau kebencian dan sakit hati yang tidak dapat diampuni. Namun, bisa juga kesuksesan di masa lalu menjadi kenangan yang terlalu mengikat sehingga kita lupa untuk berusaha “naik tingkat”. Rasul Paulus dalam Filipi 3:13 berkata : “aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku”.
Bukan hanya masa lalu yang menjadi masalah. Memikirkan terlalu jauh ke depan dapat juga menjadi penghalang untuk kita melakukan yang terbaik saat ini. Banyak orang terlalu takut akan masa depan sehingga mereka berusaha menabung sebanyak-banyaknya dan lupa untuk menikmati hidup mereka sekarang. Orang tua sering merencanakan masa depan anak-anak mereka dengan begitu detail, namun mereka lupa untuk menikmati keberadaan anak-anak itu dalam perkembangannya. Terlalu fokus merencanakan masa depan bukan hanya membuang waktu yang sedang kita lalui saat ini, namun hal itu bahkan dapat merusak masa depan yang kita rencanakan. Contohnya kita fokus membentuk anak kita dengan segudang prestasi, tanpa memperhatikan kebutuhan rohani dan batin mereka, yang mungkin kita dapatkan saat mereka besar nanti adalah seorang anak dengan hati terluka yang mungkin memberontak.
Alangkah indahnya bila kita mau hidup tepat waktu … yaitu jalanilah hari ini dengan sebaik-baiknya, dengan segala ucapan syukur dan melakukan segala sesuatu untuk Tuhan (Kolose 3:23). Segala yang telah kita lalui di masa yang lalu biarlah menjadi “kaca spion” bagi kita untuk dilihat sekali-sekali saja agar berhati-hati. Dan jangan terlalu memandang jauh ke depan, karena masih banyak belokan-belokan yang terlihat menghalangi tujuan akhir kita. Hanya satu tujuan akhir yang perlu kita ketahui yaitu untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus (Fil 3:14b).
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Dan pergunakanlah waktu yang ada,
karena hari-hari ini adalah jahat.
(Matius 6:34 ; Efesus 5:16)