Seminar Parenting SMA: Generasi Zaman Now vs Ortu Zaman Old

Children are our second chance to have a great parent-child relationship. –Laura Schlessinger

Ketika kita menjadi anak, kita mendapatkan didikan dari orang tua kita yang berbeda generasi dengan kita. Gaya parenting orang tua kita mungkin tak sempurna. Ada beberapa hal yang membuat kita tak mendapatkan kebutuhan kita, khususnya relasi dan bonding dengan orang tua.

Gaya parenting zadul (zaman dulu) yang cenderung kaku dan memunculkan jarak antara anak-orang tua membuat anak kesulitan “mengakses” orang tua mereka. Orang tua merasa perannya sebatas pemenuh kebutuhan fisik anak tanpa mengetahui bahwa anak pun membutuhkan relasi yang lebih dalam.

Ketika kita sekarang menjadi orang tua, kita belajar dari pengalaman masa lalu saat menjadi anak. kekecewaan dan kepahitan yang kita rasakan pada orang tua kita sebaiknya tak terulang kepada anak kita. Seperti kutipan Laura Schlessinger di atas, kehadiran seorang anak dalam hidup kita memberikan kita kesempatan kedua untuk memiliki relasi orang tua-anak yang lebih baik dari yang kita miliki dulu.

Menjalin relasi yang sehat dengan anak, khususnya yang berusia remaja, bisa menjadi salah satu cara kita, sebagai orang tua, untuk mendampingi anak menghadapi dunia yang besar ini. Relasi yang sehat akan membuat anak merasa nyaman dan memberikan kepercayaan penuh kepada orang tuanya dan menjadikan orang tua sebagai tempat berbagi.

Dalam seminar parenting bertema “Generasi Zaman Now vs Ortu Zaman Old” yang dipimpin oleh Ibu Charlotte, orang tua siswa SMA kelas 10, 11, 12 kembali diajak untuk semakin mengenal anak-anak mereka. Dalam salah satu sesi yang dibawakan oleh guru agama dan konselor, orang tua mendapatkan wawasan baru mengenai karakteristik umum generasi Z, yang merupakan generasi anak-anak mereka. Kemudian, Ibu Charlotte melengkapi data tersebut dengan memaparkan kondisi-kondisi yang terjadi berkaitan dengan relasi orang tua-anak.

Ibu Charlotte menekankan bahwa ada perbedaan karakteristik antara generasi X (para orang tua) dengan generasi Z yang cukup signifikan. Oleh karena itu, sering terjadi friksi di antara kedua generasi tersebut. Sebagai orang tua, kita diharapkan lebih memahami karakteristik anak zaman now dan menghadapi mereka dengan cara yang lebih persuasif, ketimbang cara otoriter.

Seminar ini diadakan dengan maksud membukakan wawasan para orang tua mengenai perilaku anak-anak mereka, serta langkah-langkah sederhana untuk bisa “berdamai” dengan perbedaan pandangan di antara orang tua dan anak. Walau tak semua kasus tentang relasi terungkap pada seminar ini, setidaknya para orang tua lebih memahami karakteristik umum anak-anak mereka dan diharapkan mau mengubah gaya parenting mereka untuk memiliki relasi yang lebih sehat dengan anak-anak mereka. (dln)

Posted in berita, Parenting and tagged , , , , , , , , , , , , , , .