Berlibur Bersama

“happy times come and go, but the memories stays forever

“Aku butuh piknik, butuh refreshing” atau “Aku kurang piknik, kurang jalan-jalan”. Seringkali kalimat itu diucapkan ketika orang mulai merasa lelah dan jenuh dengan rutinitas yang dijalaninya. Hal lain yang juga dirasakan adalah merasa mudah lelah, mudah tersinggung, menjadi lebih sensitif terhadap orang lain, mulai tidak nyambung jika diajak bicara atau mulai sulit berpikir. Keinginan untuk piknik, refreshing, jalan-jalan adalah hal-hal yang mewakili pandangan kebanyakan orang yang berpendapat bahwa liburan itu dibutuhkan untuk penyeimbang hidup, dan untuk mencari kesegaran kembali. Adakah diantara orang yang tidak menyukai liburan? Mungkin ada, tetapi pada umumnya orang menyukai hal-hal yang mendatangkan hiburan baginya, orang mencari kesenangan, mencari kesegaran. Berlibur adalah salah satu jawabannya.
Apakah liburan bermanfaat? Tentu, selain kenyataan bahwa liburan juga memberi dampak. Salah satu kegiatan untuk mengisi liburan adalah berlibur bersama keluarga. Meluangkan waktu dan dana untuk berlibur bersama keluarga dapat menjadi sebuah sarana untuk menciptakan ikatan/bonding di antara anggota keluarga. Liburan keluarga adalah saat dimana tidak hanya orang tua tetapi juga anak, menyediakan waktu bersama, mengisinya dengan berbagai aktivitas yang disenangi bersama, dan membangun relasi yang telah terabaikan oleh karena berbagai kesibukan sehari-hari. Memori yang berkesan dan menyenangkan dalam relasi sebuah keluarga, adalah modal berharga dalam jiwa seseorang dan juga merupakan modal bagi terbangunnya sebuah kepuasan dalam relasi. Oleh karena itu, mengisi liburan khususnya liburan bersama keluarga perlu direncanakan dengan baik agar menjadi liburan yang bermanfaat, meninggalkan kesan di hati setiap anggota keluarga, dan penuh makna.
Membangun relasi di tengah keluarga, dapat diibaratkan seperti sebuah tanaman yang dalam pertumbuhannya membutuhkan air yang cukup, sinar matahari yang cukup, dan nutrisi yang baik. Demikian pula anggota keluarga, membutuhkan hal-hal baik yang menolongnya untuk dapat bertumbuh: aspek spiritual, karakter, moral, kognitif dan lain sebagainya perlu menjadi perhatian. Dan untuk dapat bertumbuh dengan baik, manusia membutuhkan lingkungan yang kondusif. Kondisi keluarga yang kondusif bagi pertumbuhan itu ternyata tidak terjadi begitu saja melainkan membutuhkan kesengajaan dan perlu dirancang. Memanfaatkan liburan adalah salah satu sarananya. Masa dimana masing-masing anggota keluarga dapat menikmati kehadiran anggota yang lain, masing-masing merasa dicintai dan mencintai atau dapat dikatakan bahwa tangki emosi setiap anggota keluarga terisi penuh, dipenuhi dengan perasaan-perasaan yang positif, dan membuat atmosfer di dalam keluarga menjadi kondusif, tercipta bonding/ ikatan yang dalam.
Untuk tujuan itulah, maka mengisi liburan perlu dibicarakan dan direncanakan. Liburan yang menyenangkan itu bukan tergantung jauhnya tempat liburan, serunya tempat liburan atau fasilitas di tempat liburan namun bagaimana cara kita dalam mengisinya. Destinasi liburan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan kita. Kita dapat memulainya dengan membicarakan rencana liburan bersama-sama seluruh anggota keluarga, melalui obrolan ini selain belajar bermusyawarah juga membuat kita mengenali selera dan kesukaan anggota yang lain, belajar empati karena masing-masing tidak hanya memikirkan kesenangannya sendiri dan lain sebagainya. Usahakanlah untuk merancang kegiatan yang dapat dilakukan bersama, kegiatan yang membutuhkan interaksi diantara anggota keluarga dan dapat dinikmati, misalnya bersepeda bersama, bermain di pantai bersama, memasak bersama, bermain “board game” seperti halma, ludo, monopoli, dan lain-lain, mengunjungi tempat wisata seperti gunung, air terjun, danau, pantai, dan sebagainya.
Bersama berlibur berbeda dengan berlibur bersama. Jika masing-masing hanya melakukan kesenangan masing-masing meskipun di tempat yang sama, hal ini tidak menumbuhkan sebuah ikatan relasi yang didambakan, misal sebuah keluarga liburan pergi ke mall bersama-sama, namun masing-masing melakukan kegiatan favoritnya sendiri seperti ayah duduk di kedai kopi, ibu shopping dan anak-anak bermain di arena bermain. Ini adalah bersama berlibur. Tetapi berlibur bersama, mendatangkan kepuasan yang dirasakan bersama, hasil dari relasi yang terbangun selama liburan, dan relasi itu akan melekat, bukan hanya menjadi sekedar memori namun menjadi sebuah modal bagi jiwa kita untuk bertumbuh. Selamat menikmati liburan. Tuhan menyertai kita.

Posted in Story and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , .