
Oleh: Lili Irene – Plt. Kabag PK3
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16).
Kasih dari Dunia
Secuplik bait lagu,”Belum pernah ada kasih di dunia sanggup mengubahkan hidupku, selain kasih-Mu Yesus …” Sungguh sebuah pernyataan iman yang besar bahwa di dunia ini kita sulit menemukan kasih yang sejati selain di dalam Tuhan Yesus.
Berbagai kisah tentang kasih yang mungkin pernah kita dengar baik kasih antara orang tua kepada anak, suami kepada istri, kakak kepada adik, sahabat kepada sahabat selalu membuat kita terharu, bukan? Di dalam kasih yang dinyatakan selalu ada pengorbanan. Namun, dalam kenyataannya tidak sedikit pula kasih yang ditunjukkan ada alasan atau pamrih di baliknya, sehingga sering timbul pertanyaan kenapa begitu sulit sekali untuk menemukan kasih tanpa pamrih di dunia ini.
Kita mungkin pernah mendengar banyak orang tua yang katanya mengasihi anaknya tetapi menuntut anaknya untuk melakukan apa yang diingini orang tuanya. Suami yang mengatakan bahwa ia mengasihi istrinya tetapi menuntut istri untuk tampil sempurna. Kakak yang katanya mengasihi adiknya, tetapi meminta balasan atas apa yang dilakukan. Teman yang berkata mengasihi temannya tetapi meminta ia untuk setuju dengan semua yang dilakukan. Pengajar yang hanya akan mengasihi muridnya jika mereka bersikap baik. Sungguh ironis berbagai kisah kasih di dunia ini pada akhirnya berujung dengan kisah sedih di mana setiap orang yang ada di dalamnya terlibat konflik berkepanjangan. Kenapa? Karena kasih manusia selalu menuntut dan ada pamrihnya.
Kasih dari Allah
Berbeda sekali dengan kasih Allah yang tanpa pamrih, tanpa mengharapkan imbalan atau balasan. Dalam Alkitab ada istilah yang dipakai untuk menunjukkan kasih yang seperti ini, yaitu kasih Agape. Kasih yang merupakan kasih Allah kepada manusia. Kasih sejati yang memberi tanpa meminta balasan, bahkan rela memberikan nyawa kepada orang yang dikasihi.
Yohanes 3:16 mengatakan bahwa Allah bahkan memberikan anak-Nya yang Tunggal untuk mati di atas kayu salib bagi kita manusia. Ada banyak orang yang bersedia mati untuk orang baik tetapi untuk orang tidak baik dan berdosa, siapa yang mau mati? Hanya Allah yang mau melakukannya bagi kita orang berdosa ini. Inilah “kasih sejati” itu. Allah mengasihi kita sebagaimana kita apa adanya, tanpa memandang status atau kedudukan kita. Kasih yang hadir di setiap musim kehidupan kita suka maupun duka. Kasih Sejati-Nya merangkul dan memeluk kita.
Kiranya kita melekat kepada kasih sejati Allah dalam menempuh hidup di dunia dan terus-menerus belajar untuk membagikan kasih sejati itu kepada orang-orang yang membutuhkan. Tuhan memberkati.
No Matter what storm you face
You need to know that God loves you.
He has not abandoned youFranklin Graham
Baca juga: Menemukan Kasih Sejati dari Tuhan