Keluarga yang Bersyukur

Hilda Davina S.-Staf Parenting PK3

Kita semua tumbuh dengan diingatkan untuk bersyukur dan mengucapkan “terima kasih”. Seorang psikolog Sarah Conway dalam tulisannya di Mindful Little Minds mengungkapkan bahwa banyak manfaat sikap bersyukur pada anak, yaitu meningkatkan kebahagiaan dan rasa optimisme, meningkatkan kualitas tidur, menghindari stres dan meningkatkan kemampuan coping stress, mengurangi masalah kesehatan fisik, menurunkan resiko depresi, menurunkan agresi, meningkatkan kepercayaan diri dan resiliensi. Memang tidak mudah untuk bisa selalu bersyukur karena rasa syukur bukanlah sifat alami yang dimiliki manusia sejak lahir. Namun, dengan kemauan dan kesadaran kita sebagai orang tua untuk menjadi teladan bagi anak maka rasa syukur ini bisa bertumbuh dan berbuah tidak hanya di hati anak-anak, tetapi juga seluruh anggota keluarga.


Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membentuk keluarga yang selalu bersyukur:

Berbagi tentang hal yang disyukuri

Hal ini dapat dilakukan saat anggota keluarga berkumpul untuk makan bersama atau pun sebelum tidur. Ajak anak berbagi cerita tentang pengalaman mereka dan hal apa yang dapat mereka syukuri di hari itu. Orang tua bisa memulai dengan memberi contoh, misalnya: “Ayah bersyukur walaupun hari ini jalanan macet, tapi ayah masih bisa pulang tepat waktu untuk makan bersama”. Momen ini akan mengajari anak-anak bahwa rasa syukur tidak hanya kita ungkapkan saat mendapatkan barang tertentu (materi), bahkan peristiwa yang awalnya terasa buruk pun bisa berubah menjadi hal yang baik jika kita bisa melihat peristiwa tersebut melalui perspektif yang berbeda.

Ucapkan terima kasih

Ungkapan terima kasih tidak hanya mampu menyenangkan hati orang yang mendengarnya, tetapi juga orang yang mengucapkannya. Ajarkan anak untuk mengucapkan terima kasih ketika mendapatkan sesuatu, mulai dari yang bentuknya fisik (konkret) hingga yang sifatnya tidak tampak (abstrak). Mintalah bantuan kepada anak untuk suatu pekerjaan yang bisa mereka lakukan dan ucapkan terima kasih sebagai bentuk apresiasi atas usaha mereka. Ucapkan terima kasih kepada pasangan kita. Semakin sering anak mendengar dan menyaksikan teladan dari orang tua, sikap bersyukur akan semakin tertanam dalam diri mereka.

Menghitung berkat

Ajak anggota keluarga untuk menyebutkan hal-hal yang dapat kita syukuri setiap hari. Supaya lebih menarik dan menantang, kita bisa membuat gratitude poster atau gratitude jar yang wajib diisi oleh seluruh anggota keluarga. Lalu pilihlah satu momen (misalnya akhir bulan atau akhir tahun) untuk bersama-sama membaca, merenungkan, dan akhirnya menyadari betapa banyaknya berkat yang Tuhan sediakan bagi kita setiap hari.

Berbagi dengan sesama

Hal ini bisa dimulai dari lingkungan di sekitar kita. Menjenguk teman yang sakit, berbagi makanan dengan tetangga, mendonasikan pakaian dan mainan yang masih layak pakai, dan sebagainya. Pengalaman ini akan mengajarkan anak untuk memikirkan orang lain selain diri mereka sendiri dan mensyukuri setiap hal yang telah mereka miliki.

Membangun keluarga yang bersyukur merupakan perjalanan seumur hidup. Tidak akan selalu sempurna, tetapi jika dilakukan dengan penuh kesabaran dan ketekunan akan memberi hasil yang sepadan. Setiap ungkapan syukur yang kita nyatakan merupakan bukti penyertaan Allah yang akan membawa kita makin dekat dan makin mengasihi-Nya.

Sumber: 
Pentingnya Mengajarkan Bersyukur kepada Anak
diambil dari: https://klikpsikolog.com/pentingnya-mengajarkan-bersyukur-kepada-anak/
Teaching Kids to be Thankful
diambil dari: https://www.focusonthefamily.com/parenting/teaching-kids-to-be-thankful/
Posted in Kisah Inspiratif and tagged , , , , , , , , , , , .