My Life, God’s Investment ICON Camp 2023

Oleh: Bella Kumalasari – Staf Karakter Sekolah Athalia

Makna Tema Icon Camp

Life is a choice” adalah slogan yang sering kita dengar. Namun, seorang dosen pernah mengatakan, “Life is not a choice, Life is grace, the way you live is a choice”. Memang kalimat “Life is a choice” sering kali diartikan bahwa hidup ini suka-sukanya kita, tergantung maunya kita. Padahal, sesungguhnya hidup ini adalah anugerah yang Tuhan berikan. Maka, sudah selayaknya menjadi perenungan setiap kita, terutama anak-anak Tuhan, bagaimana kita memaknai hidup ini? SMA Athalia – sebuah sekolah di BSD, Serpong, mengajak siswa untuk merefleksikan anugerah yang sudah Tuhan percayakan kepada setiap mereka melalui kegiatan kamp karakter di kelas XI dengan nama Influencing & Contributing (ICON) Camp 2023.


Tujuan Icon Camp

Kamp Karakter ICON Camp ini diikuti oleh murid-murid kelas XI SMA Athalia. Sesuai dengan profil SMA Athalia yaitu Influencing & Contributing, siswa SMA diajak untuk menjadi pribadi yang berdampak dan berpengaruh bagi sekitarnya. Pada tahun ini, ICON Camp mengangkat tema “My Life, God’s Investment”. Sepanjang acara murid diajak untuk berperan sebagai manajer investasi yang bertanggung jawab untuk mengelola modal yang mereka miliki. Menariknya, modal ini diberikan oleh Allah sebagai investor dan dimaknai sebagai gambar dan rupa Allah yang tercermin melalui karakter.

Aplikasi Tujuan

Dengan menyadari keadaan manusia yang sudah jatuh dalam dosa tetapi telah ditebus oleh karya Kristus di kayu salib mendorong kita untuk terus bertumbuh di dalam karakter yang makin serupa Kristus. Modal itu harus terus dikembangkan agar mendatangkan “cuan” untuk dikembalikan lagi kepada “Sang Pemilik” modal, yaitu ketika kita dapat makin berdampak dan berpengaruh terhadap sekitar kita dan nama Tuhan dimuliakan. Tentu banyak keterbatasan di dalam ilustrasi yang digunakan, tetapi panitia berharap murid-murid dapat menangkap makna yang ingin disampaikan.

Sepanjang dua hari satu malam murid-murid menginap di alam terbuka dengan tenda. Mereka belajar sambil langsung mempraktikkan karakter-karakter yang dipelajari di dalam permainan maupun aktivitas yang ada. Mereka juga diteguhkan melalui sesi-sesi baik secara bersama-sama maupun dalam kelompok kecil. Mereka juga saling bekerja sama dan melayani. Murid-murid juga didorong mengambil komitmen untuk mau lebih berdampak dan berkontribusi terhadap orang-orang di sekitar mereka, mulai dari teman-teman mereka sebagai angkatan ke-XII SMA Athalia.

Harapan Atas Kegiatan Icon Camp

Kiranya ICON Camp kali ini tidak berlalu begitu saja, tetapi dapat memberi kesan dalam hati setiap murid sehingga mereka memiliki semangat untuk terus berdampak dan berkontribusi, baik saat mereka masih di tingkat SMA maupun nanti ketika mereka sudah memasuki dunia kampus yang lebih luas.

Menanamkan Karakter Kristus melalui Character Camp

Jumat, 9 Agustus 2019 menjadi hari yang mengesankan bagi para siswa kelas 3 SD Athalia karena seharian itu mereka mengikuti kegiatan Character Camp dengan tema Honesty Day. Sepanjang hari siswa-siswi belajar tentang karakter rajin yang harus mereka hidupi melalui rangkaian kegiatan seperti devosi, penyampaian materi, games, silent reading, nonton video, kuis, dan diakhiri dengan sharing bersama wali kelas.


Devosi yang dibawakan oleh Ibu Desni sangat menarik karena menuntun siswa memahami cerita soal ketidakjujuran yang dimulai saat kejatuhan Adam dan Hawa dalam dosa. Allah jelas tidak menyukai ketidakjujuran yang tergambar dari peristiwa Ananias dan Safira. Setelah devosi, siswa belajar soal kejujuran melalui beberapa momen yang dikondisikan seperti yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari—saat jam sarapan, disediakan jelly yang jumlahnya sesuai siswa yang hadir. Setiap siswa hanya boleh mengambil satu jelly. Ternyata, tidak ada satu pun siswa yang tidak mendapat jelly. Artinya, seluruh siswa kelas tiga SD sudah mampu mempraktikkan kejujuran walaupun tidak ada yang melihat! Good job!


Saat masuk ke sesi penyampaian materi, siswa menyaksikan drama singkat yang diangkat dari kisah nyata mengenai ketidakjujuran. Dalam sesi ini, Ibu Denise banyak menyajikan materi melalui berbagai ilustrasi pengalaman yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan meminta partisipasi siswa di dalamnya. Setelah sesi materi, siswa juga diajak mengenal karakter jujur melalui games, di mana siswa harus dealing dengan diri mereka dalam mengikuti aturan permainan yang ditetapkan. Sesi terakhir ditutup dengan sharing untuk meneguhkan siswa bahwa memiliki karakter Kristus adalah suatu proses yang berjalan seumur hidup.

Diligent Day

Satu bulan setelah Character Camp kelas tiga SD, pada Jumat, 6 September 2019, siswa kelas dua SD juga mengikuti Character Camp dengan tema Dday (Diligent day). Secara keseluruhan, kegiatan yang dilakukan hampir sama dengan Honesty Day. Yang membedakan kegiatan ini tentu saja karakter yang dikenalkan. Karakter Kristus yang ditanamkan dalam diri para siswa kelas dua adalah rajin.


Kegiatan dimulai dari jam tujuh pagi dengan firman pembuka dari 2 Tesalonika 3:10, kemudian dihubungkan dengan contoh nyata kerajinan melalui kisah Thomas Alva Edison. Setelah devosi, siswa diajak jalan pagi sambil memungut sampah. Kami berharap, melalui camp ini siswa mengenal karakter rajin dan memahami mengapa mereka harus menghidupinya sehingga ketika mereka melakukan suatu tugas, mereka melakukannya dengan motivasi yang benar. Siswa juga diingatkan bahwa hal kecil apa pun yang mereka lakukan, mereka sedang melakukannya untuk Tuhan seperti yang tertulis dalam Kolose 3:23.


Dengan bekal materi yang sudah disampaikan, siswa mencoba mengaplikasikan pengetahuan dalam tindakan nyata melalui berbagai permainan. Dalam sesi games ini, siswa mengerjakan berbagai tugas yang ditentukan dalam setiap permainan. Games menjadi salah satu cara memotivasi siswa untuk menikmati tugas yang diberikan. Di akhir sesi, siswa juga diteguhkan untuk melakukan tugas yang dipercayakan dengan sungguh-sungguh dan bersukacita.


Sesi selanjutnya yang menarik perhatian siswa adalah drama yang menceritakan tentang lima ekor berang-berang. Melalui cerita ini siswa mengenal karakter rajin dari hewan berang-berang. Dengan bantuan beberapa guru dan konselor serta peran Bu Elita sebagai narator, para siswa kelihatan sangat menikmati sesi ini. Di akhir camp, setiap wali kelas membimbing siswa untuk dapat menceritakan perasaan dan pengalaman mereka sepanjang hari. Kami berharap camp ini sungguh membentuk para siswa untuk memiliki karakter terbaik! (mrt)

Kamp Karakter “Tepat Waktu” Kelas 1

Jumat, 20 September 2019 siswa-siswi kelas I SD Athalia mengikuti kegiatan kamp karakter dengan tema “Tepat Waktu”. Dalam kegiatan ini, para siswa diperkenalkan dengan karakter tepat waktu. Mereka belajar mengenai karakter ini melalui berbagai aktivitas, mulai dari ibadah dengan tema “Allah yang Menciptakan Waktu”; materi dalam bentuk drama mengenai perilaku tidak tepat waktu dalam kehidupan sehari-hari; dan berbagai games yang mendorong anak untuk bisa menyelesaikannya tepat waktu.

Kiranya kegiatan ini membuat siswa mengenal karakter tepat waktu dan sebagai gerbang awal agar mereka mau mengaplikasikan karakter ini dalam kehidupan sehari-hari mereka.

CARING & SHARING CAMP, 15-16 Februari 2019

Oleh: Nostalgia Pax Nikijuluw dan Ni Putu Mustika Dewi, Staf PK3

Character cannot be developed in ease and quiet. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, ambition inspired, and success achieved.
-Helen Keller-

Helen Keller seorang penyandang tuna rungu dan tuna netra pertama yang berhasil meraih gelar sarjana pernah mengatakan bahwa karakter hanya dapat dikembangkan melalui pengalaman akan ujian dan penderitaan. Melalui berbagai tantangan itulah jiwa menjadi kuat, terdorong semangat untuk berjuang mencapai keberhasilan. Karakter adalah buah dari proses pertumbuhan yang dialami oleh seseorang. Melewati kesulitan seseorang dapat diproses dan dibentuk karakternya. Tetapi yang terutama adalah proses dan respons seseorang atas setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Caring & Sharing Camp adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Sekolah Athalia bagi siswa-siswi SMP dalam upaya untuk mengembangkan karakter khususnya yang terkait dengan kepedulian terhadap sesama. Pada tanggal 15-16 Februari 2019, melalui beragam kegiatan di CaS Camp ini siswa-siswi diberi kesempatan untuk melihat, bahkan mengevaluasi pertumbuhan karakter Caring and Sharing dalam diri mereka.

Tema besar kegiatan CaS Camp pada hari pertama adalah caring and sharing terhadap diri, sesama, dan lingkungan. Sejak pagi semua siswa beserta guru kelas 8 diantar menuju Taman Kota 2, dengan bantuan transportasi dari beberapa orang tua yang mendukung kegiatan ini dengan bersedia mengantar peserta Camp ke Taman Kota 2. Di Taman Kota 2, siswa-siswi diberi peran masing-masing di dalam kelompok. Peran yang diberikan tersebut mengarahkan siswa untuk saling menunjukkan sikap caring & sharing dalam penyelesaian tugas yang diberikan di tiap pos permainan. Seusai kegiatan pertama, siswa-siswi kembali ke sekolah dan melanjutkan aktivitas Caring & Sharing Project yaitu kegiatan yang ditujukan untuk mengembangkan caring & sharing di lingkungan sekolah Athalia.

Pada sore hari, Ibu Anita Latifia selaku konselor memberi penjelasan mengenai Jendela Johari dan memberi kesempatan kepada tiap siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan harapan dapat mempermudah siswa untuk mengenal diri mereka semakin dalam. Selanjutnya, tiap anak membagikan pengalaman mereka selama outdoor activity serta hasil pengenalan diri yang mereka dapatkan dari jendela Johari kepada teman-teman dan guru pendamping. Sebelum istirahat malam, kegiatan hari pertama diakhiri dengan sesi silent moment. Pada sesi ini siswa diberi ruang untuk berbincang secara pribadi kepada Tuhan atas apa yang terjadi sepanjang hari ini.

Pada hari kedua, kegiatan diawali dengan devosi bersama dan sarapan pagi dengan format yang unik, yaitu setiap anak membuat setangkup roti untuk teman mereka berdasarkan kebutuhan. CaS Camp hari kedua ini siswa-siswi dikondisikan untuk menunjukkan caring and sharing terhadap keluarga (terkhusus orang tua). Tanpa sepengetahuan siswa-siswi, orang tua mereka diundang untuk datang dan mengikuti sesi tentang menjadi orang tua bagi anak remaja saat ini, sementara siswa mendengarkan seminar mengenai cara berkomunikasi dengan orang tua. Puncak acara CaS Camp hari kedua ini adalah pertemuan siswa-siswi dengan orang tua mereka masing-masing. Sebuah pengalaman yang mengharukan dan menyenangkan melihat perbincangan, bahkan dansa bersama antara orang tua dan anak. Kiranya seluruh pengalaman yang dihadirkan dalam CaS Camp ini dapat berperan dalam mengembangkan karakter kepedulian siswa siswi Sekolah Athalia menjadi siswa yang memiliki profil caring & sharing.

This image has an empty alt attribute; its file name is IMG_0033-1024x683.jpg
Write caption…
This image has an empty alt attribute; its file name is IMG_0037-1024x683.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is IMG_0055-1024x683.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is IMG_0070-1024x683.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is IMG_0298-1024x683.jpg
This image has an empty alt attribute; its file name is IMG_0269-683x1024.jpg

Image

This image has an empty alt attribute; its file name is IMG_0230-1024x683.jpg

Sekilas tentang Met Camp Kelas VII SMP Athalia 2019

Oleh: Loura Palyama, guru Agama Kristen SMP

Metamorphosis Camp atau Met Camp adalah sebuah kegiatan karakter yang wajib diikuti oleh siswa-siswi kelas 7 SMP Athalia. Berbagai aktivitas yang dilakukan dalam Met Camp ini ditujukan untuk mengingatkan dan meneguhkan kembali karakter tanggung jawab pada diri siswa yang telah dikembangkan di SD dan memperkenalkan profil Caring and Sharing dalam proses pembentukan karakter di SMP Athalia.


Kegiatan Met Camp dimulai dengan permainan kelompok di luar ruangan. Games yang dipersiapkan bukan hanya berfokus pada aktivitas yang seru dan menyenangkan, tetapi juga memiliki makna yang dapat dipelajari oleh peserta camp di antaranya: inisiatif, tepat waktu, pengendalian diri, rajin dan kerja sama. Kesan yang sempat didengar dari peserta adalah adanya momen yang tak terlupakan yaitu ketika peserta camp diberikan sebuah aturan bahwa yang boleh diminum saat haus hanya air mineral sedangkan minuman yang disediakan di samping air mineral adalah es mambo. Ternyata, ada peserta camp yang cukup tergoda dengan es mambo nyaris tidak dapat mengendalikan diri di tengah kelelahan setelah beraktivitas dan udara panas di siang hari; sebuah contoh proses belajar mengendalikan diri.


Kegiatan Met Camp lainnya adalah role play. Pada kegiatan ini panitia telah mempersiapkan beberapa orang yang melibatkan guru, siswa kelas 9, maupun petugas cleaning service untuk memerankan berbagai keadaan yang mengajak siswa untuk peka terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar mereka secara langsung. Kejadian rekaan telah direkam sebelumnya kemudian ditampilkan lalu didiskusikan secara bersama-sama dengan suasana yang ringan dan fun, agar peserta mudah memahami maksud dan tujuan dari sesi ini dan dapat mengambil sikap yang tepat. Caring and Sharing dimulai dari tanggung jawab terhadap diri sendiri yang dilanjutkan dengan tanggung jawab kepada sesama dan lingkungan.


Ada juga sesi tanggung jawab terhadap diri sendiri dan sesama. Dalam sesi ini, peserta diajarkan untuk berbelanja dan memasak sendiri makanan untuk makan malam mereka. Para peserta berdiskusi dalam kelompok untuk menentukan menu makanan mereka serta memilih beberapa orang untuk berbelanja kebutuhan untuk memasak.


Ada banyak hal yang mereka pelajari dari kegiatan ini, salah satunya mengenai jenis sayuran. Ada hal lucu ketika peserta camp pergi berbelanja. Ternyata banyak yang tidak tahu bentuk dari bumbu masak yang akan mereka beli, akibatnya mereka salah membeli bumbu yang diperlukan untuk memasak. Peserta camp diwajibkan memasak dan makan sayur. Mereka pun didorong untuk saling menolong satu dengan yang lain agar masakan mereka matang dan memiliki rasa yang enak. Mereka juga diajarkan untuk bertanggung jawab dengan dana yang diberikan.


Kegiatan lainnya adalah pembekalan sex education oleh Ibu Charlotte Priatna dan Bapak Martin Manurung. Kegiatan ini diadakan terkait dengan semakin bertumbuhnya mereka menjadi remaja. Beberapa konselor dari SD dan SMA serta beberapa staf PK3 pun terlibat sebagai fasilitator.


Di hari kedua, peserta camp belajar mengenai proses metamophosis yang tidak mudah dan membutuhkan usaha. Sudah saatnya mereka tidak hanya bertanggung jawab pada diri sendiri melainkan juga Caring and Sharing pada sesama.


Melalui Metamorphosis Camp banyak peserta yang mengaku menikmati dan belajar banyak dari kegiatan camp ini. Metamophosis Camp menjadi bermakna walaupun dibungkus dengan aktivitas yang ringan dan menyenangkan. Sungguh bersyukur untuk pelaksanaan camp yang berjalan dengan baik. Kiranya setelah Met Camp ini, siswa-siswi mau terus diproses dan belajar untuk lebih bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan peka terhadap lingkungan serta orang lain.

Orderly Camp Kelas IV

Camp yang diikuti oleh seluruh siswa kelas IV SD Athalia ini diselenggarakan pada tanggal 15-16 September 2017. Kegiatan ini bertujuan untuk meneguhkan materi karakter disiplin melalui ibadah, PA kelompok, outbond permainan, studi kasus, dan interaksi perilaku siswa antar siswa, siswa dengan guru dan membuat proyek karakter yang akan dilakukan di rumah dan di sekolah.

orderly_camporderly_camporderly_camporderly_camporderly_camporderly_camporderly_camporderly_camp