Anak-anak di Mata Tuhan

Tuhan sangat menyayangi anak-anak. Dia menyambut mereka dengan penuh kasih dan senyuman. Membiarkan mereka duduk di pangkuan-Nya dan menggendong mereka. Terkadang, orang memandang anak kecil hanya sebelah mata karena mereka “hanya anak kecil” yang belum tahu apa-apa dan belum bisa apa-apa. Tapi, apa kata Tuhan tentang anak-anak? “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 18:10). Tuhan juga menginginkan bahwa setiap orang bisa memberikan bimbingan yang benar pada setiap anak-anak yang mereka temui dan tidak berusaha menyesatkan, membohongi atau menipu mereka karena kepolosan dan keluguan mereka. Tuhan tidak menginginkan anak-anak tersebut hilang (tersesat). “Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut” (Markus 9:42). “Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang.” (Matius 18:14)

Pesan dan Janji Tuhan untuk Anak-Anak
Tuhan juga memberikan pesan dan janji yang indah untuk mereka. “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu BERBAHAGIA dan PANJANG UMURMU di bumi. (Efesus 6:1-3). (Ind).

Selamat Hari Anak Sedunia! 1 Juni

Prestasi Siswa TK Sekolah Athalia

Pada bulan April kemarin, sekolah Athalia mengikuti lomba dalam rangka memperingati hari Kartini. Dalam lomba tersebut, prestasi yang diraih oleh siswa-siswi  TK Sekolah Athalia adalah sebagai berikut:

  • Juara I Lomba Menyanyi se-kecamatan Serpong Utara.

Pesertanya:

– Darrel Jeremy (TK B1)

– Kezia Evangeline Hasian (TK B1)

– Marcia Stevani (TK B1)

– Theresia Ananda Prasetio (TK B1)

– Reuben Farrel Wibowo (TK B2)

– Joel Kairos Rumamuri (TK B3)

– Josh Emmanuel Layar (TK B3)

– Louis Ramadhan Putra W (TK B3)

– Agatha Ellen Gunawan (TK B3)

– Heaven Fedoria Halim (TK B3)

– Jason Emmanuel W (TK B4)

– Raven Valentio Rhey (TK B4)

– Cathleen Septrina M (TK B4)

  • Juara II Lomba Puisi se-kecamatan Serpong Utara

Pesertanya: Josh Emmanuele Kurnia (TK A2)

  • Juara II Lomba Menari “Tari Kelinci” se-Tangerang Selatan

Pesertanya:

– Mitchell Alodia Siwy (TK B1)

– Gabriella Serenata M (TK B2)

– Jealsi Stefani Jaya (TK B2)

– Laura Evelyn Dermawan (TK B2)

– Jocelyn Chandra (TK B3)

– Novlyncha Eugenia E. G. (TK B3)

– Felicia Djohari (TK B4)

Selamat ya…maju terus…semoga prestasi-prestasi lainnya dapat terus terukir…

Tuhan Yesus memberkati!

tari kelincitari kelinci 2

Bagaimana Membicarakan Seks pada Anak-anak?

“Mama, aku lahir dari perut Mama ya? Gimana sih Ma kok aku bisa ada di perut Mama?”

“Mamaaaa….burungku kenapa begini?”

“Kok cici pipisnya begitu? Kok aku beda, Ma?”

“Pa, bersetubuh itu apa sih? Aku baca di Alkitab ditulis Adam dan Hawa bersetubuh”

Pernah mendapat pertanyaan seperti itu dari anak-anak yang masih di bangku SD bahkan TK? Lalu bagaimana kita sebagai orangtuanya bereaksi?

“Haduuuuuh stresssss saya… saya suruh aja tanya ke papanya. Nggak tau tuh papanya jawab apa,” kata seorang Ibu.

“Saya bilang, nanti juga kalau kamu sudah besar kamu tahu,” kata orangtua yang lain.

“Makanya jangan pegang-pegang burungnya!! Kan Mama udah pernah bilang! Nanti kayak Cici tuh burungnya hilang.” Demikian jawaban Ibu yang lain kepada anaknya.

Jawaban-jawaban yang memang bisa membuat anak berhenti bertanya. Masalah sepertinya selesai. Tapi apakah memang demikian?

Ketika anak-anak tidak mendapatkan penjelasan dari orangtua, maka mereka akan mulai mencari jawaban dari tempat lain. Bila itu terus berlangsung, tidakkah anak akan belajar bahwa orangtua bukanlah tempat yang tepat untuk mencari solusi atas masalah dan kebingungan mereka? Lalu siapa orang yang akan dipilih anak? Apa kira-kira yang akan terjadi bila jawaban ditemukan pada orang yang memiliki nilai-nilai yang berbeda dengan kita?

Sabtu 30 April 2011 Sekolah Athalia mengadakan seminar pendidikan seks untuk orangtua yang putra-putrinya berusia sekitar 2-10 tahun. Seminar ini bertema “Bagaimana Berbicara tentang Seks pada Anak.” (Sebelumnya, tanggal 2 April 2011 sex education disampaikan pada orangtua siswa yang duduk di kelas SD 5 – SMA X, dengan tema “Bahaya Seks Bebas di Kalangan Remaja” ).

Hal pertama yang ditekankan adalah arti dari pendidikan seks. Banyak pihak anti terhadap pendidikan seks pada anak-anak usia dini karena menduga pendidikan seks adalah ilmu yang mengajarkan tentang bagaimana berhubungan seks. Pihak ini menganggap sex education akan membuat anak-anak yang masih ‘polos’ ini dewasa sebelum waktunya.

Sex adalah jenis kelamin. Alkitab mengajarkan pada kita bahwa jenis kelamin hanya ada 2, yaitu laki-laki dan perempuan. Jadi pendidikan seks adalah pendidikan yang mengajarkan tentang jenis kelamin seseorang, yang menyangkut aspek biologis dan fisik. Seorang anak perempuan perlu tahu bahwa dia adalah perempuan, dan apa yang membedakan dia dengan laki-laki. Begitu juga sebaliknya. Sebagai perempuan, alat kelamin dan fisiknya akan berkembang, dia akan mengalami menstruasi, dia akan bisa hamil, dia akan bisa melahirkan, dia akan bisa menyusui, dst. Anak laki-laki akan mengalami apa yang biasa disebut mimpi basah, alat kelaminnya akan mampu ereksi, dst. Namun semua ini perlu disampaikan secara bertahap sesuai usia anak.

Sejak usia dini anak harus tahu bahwa alat kelamin adalah bagian tubuh yang paling pribadi, harus ditutup, diberi penghargaan khusus, dan dijaga dengan baik. Sesuai dengan perkembangan usia, orangtua perlu terus memperbaharui pendidikan seks bagi anak-anak. Anak laki-laki dengan ayah dan anak perempuan dengan ibunya.

Membicarakan seks dengan anak memang tak semudah bicara tentang rencana liburan. Mungkin itu topik paling akhir yang terlintas di kepala orangtua saat berbincang dengan anak, sampai…….muncul pertanyaan dan kita tidak siap menjawab! Sangat penting bagi orangtua mempersiapkan diri dan mencari waktu yang tepat untuk berbicara tentang seks pada anak, sesuai usia mereka.

Berikut beberapa tips bagi orangtua:

1.       Gunakan nama ilmiah/istilah kedokteran untuk menyebut tiap bagian tubuh, termasuk alat kelamin. Sebut penis (dan bukannya burung) untuk alat kelamin laki-laki dan vagina untuk alat kelamin perempuan. Ucapkan dengan nada yang wajar, sama seperti ketika kita menyebut kata kuping atau mata. Namun segera lanjutkan dengan mengingatkan anak bahwa alat kelamin adalah bagian pribadi yang tidak kita bicarakan dengan orang lain selain orangtua, atau orang lain yang bisa dipercaya dalam konteks tertentu, bila dibutuhkan (Misalnya dokter bila ada penyakit yang menyangkut alat kelamin).

2.        Beri jawaban jujur. Anak menilai orangtua secara keseluruhan. Ketika anak ingin tahu bagaimana dia bisa terbentuk dalam perut mamanya, jangan mengarang jawaban bohong. Suatu saat anak akan tahu kebohongan tersebut  dan saat itu dia bisa kehilangan kepercayaan pada orangtuanya. Gunakan kreativitas untuk memberi jawaban jujur yang sesuai dengan perkembangan anak. Anak usia tertentu sudah puas dengan jawaban: Kamu diciptakan Tuhan di perut mama, lalu mama melahirkan kamu setelah kamu 9 bulan di perut.  Anak yang lebih besar dapat diberi jawaban lebih jelas bila dia bertanya cukup detil. Yang penting adalah berbicara dengan nada wajar, pelan, dan bertahap. Dan gunakan istilah ilmiah. Jangan langsung memberi jawaban panjang lebar. Jawab sesuai pertanyaan anak dan berhentilah ketika anak berhenti  bertanya.

3.       Miliki persepsi yang benar saat anak bertanya. Jangan merasa anak sedang membongkar aib atau mempermalukan orangtua ketika dia bertanya tentang seks. Jangan menganggap seks sebagai hal tabu. Sangat wajar bila anak bertanya mengenai seks dan kita harus bersyukur bila dia menanyakannya pada kita, orangtuanya, dan bukan mencari dari sumber lain.

4.       Cari informasi sebanyak-banyaknya. Tentu kita perlu memilih dan memilah informasi yang tepat, yang sesuai dengan nilai-nilai yang kita yakini. Jangan menunggu hingga anak bertanya. Persiapkan diri sebelumnya.

5.       Gunakan gambar, film, dan alat peraga lainnya. Namun, jangan gunakan tubuh kita sebagai alat peraga, karena akan bertentangan dengan apa yang kita ajarkan pada anak , yaitu bahwa alat kelamin adalah bagian paling pribadi yang tentunya tidak boleh menjadi alat peraga. Beberapa orangtua memilih untuk mandi bersama anaknya agar anak melihat sendiri bagaimana tubuhnya setelah dewasa nanti.  Ini hal yang tidak dianjurkan.

Seminar yang dihadiri lebih dari 200 orangtua itu diakhiri dengan tanya jawab mengenai masalah-masalah yang ditemui orangtua saat menghadapi pertanyaan anak tentang seks. Ada lebih dari 30 pertanyaan yang diajukan walau tak semua bisa dijawab dengan tuntas. Orangtua yang masih memiliki pertanyaan dapat mengajukan ke PRO@sekolahathalia.sch.id. Pertanyaan yang relevan akan dijawab dan bila membawa perlu akan dimuat dalam kolom parenting di ALC News.

Seminar ini adalah bagian dari rangkaian pendidikan seks yang rutin diberikan bagi orangtua dan siswa Sekolah Athalia. Kiranya kita semua makin memahami pentingnya mendidik puta-putri kita dengan benar, sejak awal.

Buku untuk Pendidikan Seks

Pada tanggal 2 April dan 30 April 2011 telah diadakan sex education untuk orang tua siswa Sekolah Athalia.
Buku-buku yang disarankan untuk pendidikan seks pada anak, antara lain:

– The Story of Me (Kisah tentang Diriku), penulis Stanton L & Brenna B. Jones, penerbit Momentum.

– Before I Was Born (Sebelum Aku Dilahirkan), penulis Carolyn Nystrom, penerbit Momentum.

– What’s the Big Deal, Why God Cares About Sex (Apa Masalahnya? Mengapa Allah Peduli mengenai Seks), penulis Stanton L & Brenna B. Jones, penerbit Momentum.

– Facing the Facts, The Truth About Sex and You (Menghadapi Fakta: Kebenaran mengenai Seks dan Dirimu), penulis Stanton L & Brenna B. Jones, penerbit Momentum.

The Story of MeBefore I Was BornWhat's the Big DealFacing the Facts, The Truth About Sex and You

Family Day 2011 – Indahnya Negeriku

Halooo…Komunitas Athalia..,

Sabtu, 4 Juni 2011 nanti akan ada Family Day lagi lho… Seperti biasa pasti seruuu. Tahun ini tema kita Indahnya Negeriku. Kita dianugerahi Negeri yang luar biasa indah, kan…? Pantai berpasir putih, wisata bawah laut, pegunungan hijau segar, danau-danau… Tari-tarian kita indah dan mengagumkan, kita juga punya seni turun-temurun dalam bentuk kain-kain tradisional, ukiran, adat-istiadat, dan warisan kuliner yang membuat lidah menari-nari.
Kata orang, Tak Kenal Maka Tak Sayang. Nahhh… sebelum memutuskan berwisata ke luar negeri, mari kita kenali dulu negeri kita. Bila bukan kita yang mencintai negeri ini, siapa lagi?
Di Family Day tahun ini akan ada Asinan Betawi, Lontong Oncom, Cucur, Lepet (masih inget lepet? Itu lho… makanan dari ketan, yang dibungkus daun – sambil makan, kita akan membuka lingkaran yang menutupi Lepet tersebut. Ih, makannya aja perlu kesabaran. Hehehe.) Oleh-oleh Cilacap dan Mochi Sukabumi pun ikut menyemarakan stand kita. Ada lagi yang khas dari Brebes – Tegal. Telor Asin, Bawang Merah, dan dijual pula bibit tanaman Chaisim Sendok / Pokcoy, Daun Selada, dan Bayam Merah. Nasi Bogana yang khas Tegal pun ada. Ada Bubur Manado dan Nasi Kuning yang khas Manado banget. Serta makanan Manado lainnya. Aneka makanan Sunda pun nggak ketinggalan. Dari Pepes Tahu, Pepes Jamur, Pepes Peda sampai Sayur Asem pun menggoyang lidah kita. Es Lilin Bandung, Jagung Bledug, Kripik Tales, aneka Kue Tradisional mulai Kue Mangkok  sampai aneka Talem juga ada di sini. Yang jual aneka sayur mateng pun ada. Seperti Rendang, Daun Singkong, dan lain-lain. Gado-gado, Kredok, pasti ada. Pempek, Siomay, Batagor, Sate Ayam – pasti! Nasi Bakmoy, Nasi Langgi, Gudeg Laminten  dan Ayam Kalasan pun rame-rame buka di bazaar kita kali ini.
Dan masih banyak seabreq-abreq menu lainnya.

Ada juga sesi edukasi kesehatan, dan sesi tentang apa itu produk organic oleh Melly Manuhutu Ya, penyanyi yang dulu ngetop dengan Yamko-Yamko Rambe ini sekarang aktif mengurusi perkebunannya di Lembang. Produk andalannya antara lain ayam organic.  Ternyata ayam-ayam tersebut makanannya hanya diberi Temulawak, Kunyit, dan Jahe. Kalau kita makanannya seperti itu, sehat juga kali yak? Hehehe. OMNI Hospital berpartisipasi dalam pengecekan gula darah GRATIS! + Tensi darah. Pemeriksaan kepadatan tulang juga gratis di Stand Susu Produgen. Aduh… Pokoknya banyak gratisannya deh.
Ada juga berbagai lomba.
Ada lomba kreasi Indahnya Nasi Goreng khusus untuk ayah dan anak, lomba ibu dan anak putri yang akan merancang busana tanpa jahitan (Ih, lucu kali yaaa), juga ada lomba Fotogenic Keluarga menggunakan baju batik. Lomba permainan lucu juga banyak, misalnya Lempar Bola Masuk Jarum, dan Mangkok Berjalan. Mau juga lomba gratis tapi seru? Ikutan aja kuis Masa Kalah Sama Anak. Pesertanya adalah siswa SD kelas 6, SMP, dan SMA = 30 orang. Bersatu padu melawan ortu (siapa saja, 15 orang). Bagi siswa yang ingin ikutan, bisa mendaftar ke PRO sekolah secepatnya. Siapa cepat, dia ikut. Lalu yang gratis lagi adalah lomba Sepak Bola Contong, dengan peserta: guru vs ortu. Kebayang kan serunya?
Ayo, rame-rame datang.
Pada ALC News edisi bulan depan (terbit akhir Mei), akan ada guntingan kupon untuk doorprize persembahan dari Jogi Tour. Rebut tiket PP dengan pesawat ke Yogyakarta untuk 2 orang, tiket menginap 1 malam di Hotel Mercure – Ancol (berlaku untuk Weekend) dan tiket masuk ke Ocean Park, berlaku juga Weekend. Jangan sampai lupa, gunting kupon di ALC itu, dan simpan. Tanggal 4 Juni nanti bawa kupon itu untuk ikut undian doorprize.
Doorprize hanya berlaku untuk mereka yang datang sejak pembukaan di Jam 7 pagi yaaa..

Okeee… sampai jumpa lagi pada info di ALC News berikutnya.

Nelly Iskandar
Ketua Panitia

Family Day

—————————————————————————————–

Lomba dan Permainan yang akan Digelar dalam Acara Family Day 2011

Acara permainan untuk keakraban yang akan diselenggarakan:
– Kuiz Masa Kalah Sama Anak-Anak
Pesertanya adalah siswa SD kelas 6, SMP, dan SMA = 30 orang. Bersatu padu
melawan ortu (siapa saja 15 orang). Bagi siswa yang ingin ikutan, bisa mendaftar ke
PRO sekolah secepatnya. Siapa cepat, dia ikut. Acara ini akan dipandu oleh
Margareth.
– Sepak Bola Contong, peserta: guru vs. ortu.
Pendaftaran: tempat PRO SD dan SMP, dibuka mulai awal Mei 2011 dan ditutup
Kamis, 12 Mei 2011. Biaya GRATIS!

Perlombaan yang akan digelar:
– Lempar Bola Masuk Jarum
– Mangkuk Berjalan
– Fotogenik Ekspresi Ceria Negeriku
Lomba berekspresi dan bergaya dengan keluarga menggunakan baju batik (tidak
harus seragam). Boleh juga bergaya dengan baju daerah/ tradisional. Yang dinilai
adalah ekspresi dan kebersamaan dalam foto tersebut. Pengambilan foto outdoor.
– Indahnya Busana Tanpa Jahitan
Lomba khusus untuk ibu dan anak.
– Indahnya Nasi Gorengku.
Nasi goreng dan perlengkapan menghias sudah disediakan panitia. Lomba ini untuk
ayah dan anak. Mereka hanya mendekor nasi goreng tersebut dengan perlengkapan
yang ada menjadi indah seindah negeriku. Yang dinilai adalah kebersamaan dan
kekompakan ayah dan anak serta keindahan dekorasinya.

– Semua pemenang lomba ini berhadiah goody bag.
– Khusus untuk lomba Fotogenik Ekspresi Ceria Negeriku disediakan 10 piala dan goody bag.
– Indahnya Busana tanpa Jahitan & Indahnya Nasi Gorengku, masing-masing
disediakan 3 piala dan goody bag.

Pendaftaran dibuka tanggal 2 Mei hingga Kamis, 12 Mei 2011 dengan membayar biaya pendaftaran. (Mengenai biaya pendaftaran untuk masing-masing lomba akan diinformasikan kemudian).

Hari Pendidikan Nasional; Memperoleh Hikmat Tuhan Melalui Pendidikan

Diperingatinya Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei adalah bertepatan dengan hari lahir tokoh pendidikan nasional kita yaitu Ki Hajar Dewantara atau tokoh yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Beliau adalah seorang pejuang pendidikan yang telah mendirikan sekolah kerakyatan “Perguruan Nasional Taman Siswa” di Yogyakarta pada tanggal 3 Juli 1922. Sekolah ini memberikan kesempatan bagi rakyat jelata untuk dapat mengenyam pendidikan sama halnya seperti para kalangan bangsawan dan orang-orang Belanda.
Perjuangan beliau dalam  usaha memajukan pendidikan di Indonesia selain dengan mendirikan sekolah juga melalui tulisan-tulisannya di berbagai media masa. Dalam tulisan-tulisannya tersebut beliau sering memprotes kebijakan penjajah atau pemerintahan Hindia Belanda yang tidak menunjang dan menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. Melalui tulisan-tulisannya tersebut telah mengubah cara pandang orang-orang pada masa itu dan juga pemerintah Belanda mengenai kebutuhan para penduduk pribumi untuk juga mendapatkan pendidikan selayaknya. Sehingga hal ini sedikitnya membuka gerbang bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Memperoleh Hikmat Tuhan Melalui Pendidikan
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah sangat penting, bahkan Tuhan pun berfirman agar kita mencintai ajaran dan didikan agar kita dapat menjadi orang yang berhikmat dan bijaksana. Berikut firman Tuhan mengenai hikmat dan didikan serta berbagai manfaat ketika seseorang mendapatkan pendidikan dan memperoleh hikmat:

Amsal 3:13-18. Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
Amsal 4:8 Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
Amsal 4:9 Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu.
Amsal 4:12 Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
Amsal 4:13 Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.

Sedangkan seseorang yang tidak mengindahkan didikan dan ajaran justru akan ditimpa kemalangan, seperti yang tertulis dalam firman Tuhan yang demikian:

Amsal 5:23 Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
Amsal 10:17. Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
Amsal 13:18. Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
Amsal 15:32. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.

Selain memperoleh pendidikan di bangku formal dan non formal, yang semuanya itu tentulah asalnya juga dari Tuhan, namun yang terpenting adalah memperoleh pendidikan dan ajaran yang langsung dari Tuhan melalui firman-firmannya dalam alkitab. Seperti tertulis dalam:

Amsal 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

(Ind, Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara)