Metode Pembelajaran “Creative Learning”

Pembelajaran koperatif sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan toleransi. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Selain itu siswa juga dapat belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi, dan pelaporan.

Untuk dapat membuat proses pembelajaran ini menjadi lebih menarik, ada baiknya siswa tidak diperbolehkan membawa buku atau catatan. Metode ini dapat digabungkan dengan metode lainnya seperti talking stick atau problem based learning.

Beberapa contoh yang pernah saya lakukan berkenaan dengan metode pembelajaran ini adalah:

  1. Memutar film singkat yang berisi aplikasi Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari, setelah itu siswa duduk dalam kelompok untuk mendiskusikan pembelajaran dari film tersebut.
  2. Memberi modul tentang Hukum Pascal. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada modul tersebut.

Kedua kegiatan diatas diakhiri dengan presentasi kelompok di akhir jam pelajaran.

Nilai positif dari metode ini:

  1. Siswa dapat belajar untuk menganalisa kejadian di sekitar mereka dan menyimpulkannya
  2. Siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain, bertanya yang belum dimengerti dan memberi informasi yang telah diketahui
  3. Siswa dapat belajar mempertanggung jawabkan hasil pemikiran mereka di depan orang lain

Nilai negatif dari metode ini:

  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama (2 JP)
  2. Membutuhkan ruang yang cukup besar dan cukup kedap suara (karena diskusi kelompok biasanya tidak tenang)
  3. Siswa dapat menjadi pasif atau minder dalam kelompok diskusi
  4. Penilaian dapat bersifat subjektif

 

Oleh: Mattias Malanthon, S.T.

Pustaka :

Ngalimun, 2012.  Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia.

Donor Darah untuk Menyelamatkan Kehidupan

Kebutuhan darah di Indoneisa saat ini mencapai 4,5 juta kantong per tahun, sedangkan ketersediaan darah di PMI saat ini hanya berkisar 3 jutaan kantong saja tiap tahunnya. Sehingga PMI masih sangat membutuhkan stok darah yang cukup banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan akan darah tersebut. Pernahkah terpikir diantara kita untuk juga menjadi seorang pendonor darah? Selain untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan karena kecelakaan, operasi atau serangan penyakit, sebenarnya apa sih manfaat dari melakukan donor darah?

 

Berikut beberapa manfaat dari donor darah:
Menurunkan resiko serangan penyakit jantung
Kandungan zat besi yang terlalu tinggi dan berlebihan dalam darah dapat mengakibatkan serangan jantung. Melakukan donor darah akan membuat kandungan zat besi di dalam darah dapat tetap stabil sehingga mengurangi resiko terkena serangan jantung.
Meningkatkan produksi sel darah merah baru
Berkurangnya sel darah merah akibat melakukan donor darah, akan memicu sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah yang baru, sehingga tubuh senantiasa akan mendapatkan suplai sel darah merah baru yang diproduksi oleh sumsum tulang belakang kita.
Menjaga bentuk tubuh tetap langsing
Donor darah akan membantu tubuh tetap ramping karena donor darah membantu pembakaran di dalam tubuh.
Kondisi kesehatan senantiasa terpantau
Setiap kali akan melakukan donor darah, seorang pendonor akan diperiksa darahnya dari kemungkinan adanya penyakit HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis, Malaria, serta beberapa penyakit lainnya, sehingga secara rutin akan selalu terpantau kondisi kesehatannya.
Selain manfaat-manfaat tersebut yang bersifat fisik, dengan melakukan donor darah juga akan membuat hati kita lebih bahagia karena adanya perasaan senang bisa membantu orang lain yang benar-benar memerlukan, bahkan mungkin bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Lalu, siapa saja yang bisa melakukan donor darah? Apa saja syarat-syaratnya? Untuk bisa melakukan donor darah, berikut syarat-syaratnya:

  • Calon pendonor harus berusia 17-60 tahun.
  • Berat badan minimal 50 kg.
  • Kadar hemoglobin >12,5 gr.
  • Tekanan darah 100-150 (sistole) dan 70-100 (diastole).
  • Menandatangani formulir pendaftaranan.
  • Tidak mengalami gangguan pada pembekuan darah.
  • Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter.
  • Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui.

(sumber: http://id.wikipedia.org)

 


 AKSI DONOR DARAH DI SEKOLAH ATHALIA

APC (Athalia Parents Community) bekerja sama dengan PMI, akan menyelenggarakan kegiatan donor darah di Sekolah Athalia pada:

Sabtu, 6 Oktober 2012
pukul 09.00
bertempat di gedung SD Athalia.

Bagi yang ingin berpartisipasi dalam acara ini sebagai pendonor darah, dapat mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan di kantor PRO (Parent Relations Office) SD dan SMP.

Paduan Suara SD Athalia Kembali Menorehkan Prestasi

Paduan Suara SD Athalia kembali mengukir prestasi dalam Festival Paduan Suara Anak yang diselenggarakan oleh TMII pada tanggal 11 Agustus 2012 sebagai:

– Juara 1 Festival Paduan Suara Anak se-Jabodetabek

– Juara Favorit

– Juara Kreatif

Selamat untuk Paduan Suara SD Athalia atas prestasi gemilang yang telah diraihnya! Semoga prestasi-prestasi selanjutnya dapat kembali diukir di masa-masa yang akan datang. Tuhan memberkati!