Eforia Athalia Cup 4 memenuhi dua lapangan olah raga sekolah Athalia pada minggu 5 – 12 Oktober 2013 lalu. Teriakan para supporter membuat suasana kompetisi semakin terasa dan pertandingan basket serta futsal berlangsung dengan seru.
Athalia Cup 4 diikuti oleh 27 sekolah tingkat SMP & SMA yang berada di Tangerang. Total 55 Tim memenuhi jadwal pertandingan futsal putra, basket putra dan basket putri. Antusiasme sudah terlihat sejak pendaftaran dibuka dan tidak ketinggalan para juara-juara bertahan pada Athalia Cup sebelumnya, bersemangat ingin kembali meraih piala Athalia Cup 4.
Athalia Cup kali ini lebih berwarna dengan kedatangan peserta dari Sekolah Anak Indonesia (SAI) yang sebagian besar siswanya berasal dari Papua. SAI adalah Boarding School (Sekolah Berasrama) yang saat ini berada di Cimanggis, Depok.
SAI mengirimkan 4 Timnya untuk bertanding pada Athalia Cup 4. Kehadiran SAI seketika mencuri perhatian dan mendapat dukungan spontan, baik dari supporter Athalia maupun dari sekolah lain.
Untuk keterampilan bermain dan bertanding, SAI masih perlu banyak berlatih. Begitu juga untuk memahami peraturan- peraturan pertandingan. Namun, keterbatasan itu tidaklah mempengaruhi semangat dan daya juang mereka saat berada di lapangan. Mereka tetap bermain dengan semangat, kompak dan sportif. Semangat inilah yang SAI bagikan pada Athalia Cup 4.
Meskipun kali ini mereka belum berhasil menjadi juara, namun Athalia Cup memberikan kesan tersendiri bagi teman-teman dari Papua, “Tahun depan tong mau ikut lagi, Ibu, tong mau bawa pulang tu piala” begitu ujar mereka, tidak patah semangat.
Cerita lain datang dari tim basket putri SMA Athalia yang hampir memenangkan pertandingan, ketika di 1 detik terakhir terjadi foul sehingga posisi menjadi seri dan over time. Saat itulah tim SMA Tarsisius Vireta berhasil menambah poin hingga akhirnya memenangkan pertandingan. Begitulah kompetisi, 1 detik pun bisa mengubah posisi kemenangan.
Bagi tim Athalia ini merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Namun mereka tahu tidak ada gunanya berlarut-larut dalam kesedihan. Kezia, salah satu anggota tim mengatakan pada teman-temannya, “Menangis ngga bisa ngerubah apa-apa. Menerima kekalahan dengan lapang dada sebagai sebuah pengalaman dan terus latihan dengan semangat, itulah yang suatu hari nanti bisa ngerubah keadaan”.
Perasaan sedih dan kecewa sering kita alami ketika kita tidak berhasil mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Namun, terus menyesali kegagalan tanpa melihat hal baik di balik kegagalan itu sendiri, maka kegagalan hanya akan menjadi sebuah kegagalan.
Keberhasilan adalah sebuah proses. Meskipun kita harus melewati dan mengatasi dulu satu kegagalan ke kegagalan lain. Keberhasilan adalah kemampuan untuk tetap bertahan tanpa kehilangan semangat dan tidak menyerah.
Inilah yang sebenarnya menjadi tujuan utama dari penyelenggaraan kegiatan Athalia Cup. Bukan piala, hadiah atau kemenangan yang semata menjadi tujuan, tetapi bagaimana melalui kompetisi olah raga ini setiap peserta mengalami kesempatan untuk belajar dan berproses, baik melalui kemenangan ataupun kekalahan. Karakter baik dapat tumbuh dalam diri peserta maupun supporter, ada daya juang, sikap sportif, kerja sama dan kesatuan yang dapat dibangun.
Panitia mengucap syukur atas penyertaan Tuhan selama Athalia Cup 4 berlangsung. Untuk dana yang tercukupi, renovasi lapangan yang selesai tepat waktu, cuaca yang mendukung serta kesehatian dan kerja sama di antara panitia. Tentu ada evaluasi dari pelaksanaan Athalia Cup tahun ini, semua itu memberikan pengalaman bagi panitia untuk terus belajar agar pelaksanaan Athalia Cup 5 berikutnya dapat lebih baik.
And The Winners are…
S M P |
|
FUTSAL |
: SMPN 15 TANGERANG SELATAN |
BASKET PUTRA |
: SMP PENABUR GADING SERPONG |
BASKET PUTRI |
: SMP SOLIDEO |
S M A |
|
FUTSAL |
: SMA BHAKTI ANINDYA |
BASKET PUTRA |
: SMA ATHALIA |
BASKET PUTRI |
: SMA TARSISIUS VIRETA |
(Oleh: Sari, staf PRO)