Diperingatinya Hari Pendidikan Nasional pada tanggal 2 Mei adalah bertepatan dengan hari lahir tokoh pendidikan nasional kita yaitu Ki Hajar Dewantara atau tokoh yang memiliki nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat. Beliau adalah seorang pejuang pendidikan yang telah mendirikan sekolah kerakyatan “Perguruan Nasional Taman Siswa” di Yogyakarta pada tanggal 3 Juli 1922. Sekolah ini memberikan kesempatan bagi rakyat jelata untuk dapat mengenyam pendidikan sama halnya seperti para kalangan bangsawan dan orang-orang Belanda.
Perjuangan beliau dalam usaha memajukan pendidikan di Indonesia selain dengan mendirikan sekolah juga melalui tulisan-tulisannya di berbagai media masa. Dalam tulisan-tulisannya tersebut beliau sering memprotes kebijakan penjajah atau pemerintahan Hindia Belanda yang tidak menunjang dan menghambat perkembangan pendidikan di Indonesia. Melalui tulisan-tulisannya tersebut telah mengubah cara pandang orang-orang pada masa itu dan juga pemerintah Belanda mengenai kebutuhan para penduduk pribumi untuk juga mendapatkan pendidikan selayaknya. Sehingga hal ini sedikitnya membuka gerbang bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
Memperoleh Hikmat Tuhan Melalui Pendidikan
Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan adalah sangat penting, bahkan Tuhan pun berfirman agar kita mencintai ajaran dan didikan agar kita dapat menjadi orang yang berhikmat dan bijaksana. Berikut firman Tuhan mengenai hikmat dan didikan serta berbagai manfaat ketika seseorang mendapatkan pendidikan dan memperoleh hikmat:
Amsal 3:13-18. Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas. Ia lebih berharga dari pada permata; apapun yang kauinginkan, tidak dapat menyamainya. Umur panjang ada di tangan kanannya, di tangan kirinya kekayaan dan kehormatan. Jalannya adalah jalan penuh bahagia, segala jalannya sejahtera semata-mata. Ia menjadi pohon kehidupan bagi orang yang memegangnya, siapa yang berpegang padanya akan disebut berbahagia.
Amsal 4:8 Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
Amsal 4:9 Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu.
Amsal 4:12 Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
Amsal 4:13 Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.
Sedangkan seseorang yang tidak mengindahkan didikan dan ajaran justru akan ditimpa kemalangan, seperti yang tertulis dalam firman Tuhan yang demikian:
Amsal 5:23 Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
Amsal 10:17. Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat.
Amsal 13:18. Kemiskinan dan cemooh menimpa orang yang mengabaikan didikan, tetapi siapa mengindahkan teguran, ia dihormati.
Amsal 15:32. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi.
Selain memperoleh pendidikan di bangku formal dan non formal, yang semuanya itu tentulah asalnya juga dari Tuhan, namun yang terpenting adalah memperoleh pendidikan dan ajaran yang langsung dari Tuhan melalui firman-firmannya dalam alkitab. Seperti tertulis dalam:
Amsal 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
(Ind, Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Ki_Hadjar_Dewantara)