Character-based Parenting

Banyak orangtua setuju bahwa karakter baik memang penting bagi masa depan anak. Namun, apakah benar itu yang diyakini? Bila berkesempatan memilih antara anak berkarakter baik atau yang menjadi juara umum, akankah kita memilih yang  berkarakter baik? Banyaknya penghargaan dan dukungan yang diberikan institusi pendidikan untuk anak yang pintar membuat orangtua cenderung menuntut anak berprestasi tinggi; sementara untuk karakter, ya asal tidak buat masalah saja…
Padahal sejarah mencatat betapa karakter yang teguh menentukan jalan hidup seseorang.

Apa itu karakter? Benarkah karakter demikian penting? Bagaimana agar kita menjadi orangtua yang mendukung tumbuhnya karakter baik dalam diri anak? Bagaimana menyeimbangkan antara kesibukan pekerjaan, waktu pribadi, kehidupan sosial, dan pengasuhan anak?

Flyer seminar

Prestasi Paduan Suara Sekolah Athalia

Selamat untuk Paduan Suara Sekolah Athalia yang telah meraih Gold Medal untuk Padus TK Athalia, Silver Medal untuk Padus SD Athalia, dan Silver Medal untuk Padus SMP Athalia dalam Festival Paduan Suara Penabur Tingkat Nasional 2013, yang diselenggarakan pada tanggal 11-14 September 2013.



Padus TK Athalia



Padus SD Athalia



Padus SMP Athalia

Athalia Cup IV

athalia cup 4 2013

Penyelenggaraan Athalia Cup I, II, dan III telah berlangsung sukses, tahun ini Sekolah Athalia akan kembali menyelenggarakan Athalia Cup yang ke-4. Seperti pada penyelenggaraan di tahun sebelumnya, peserta Athalia Cup IV ini pun meliputi tingkat SMP dan SMA. Pertandingan olah raga basket dan futsal se-Tangerang ini rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 5-12 Oktober 2013. Seluruh komunitas Athalia diharapkan ikut berpartisipasi memeriahkan acara ini, sebagai peserta, penonton, ataupun suporter.

Seluruh komunitas Athalia ditunggu kedatangannya, ya… di lapangan olah raga Sekolah Athalia…

Empati, Karakter Baik yang Jarang Dimiliki Orang

empathy

 

Di sebuah sekolah, sekelompok anak sedang berkumpul di taman sekolah sambil menunggu bel masuk berbunyi. Di antara mereka ada seorang anak bernama Donita yang sedang bersemangat menceritakan tentang sepatu barunya, yang harganya sangat mahal, indah, dan dibeli orang tuanya dari luar negeri. Dia menceritakan bagaimana nyamannya memakai sepatu itu, ia bisa berlari ke sana kemari dengan nyaman dan leluasa dan merasa sangat bergembira setiap kali melangkah. Di antara anak-anak itu ada seorang anak perempuan, sebut saja namanya Fany, dia baru saja mengalami musibah dan kehilangan sepasang kaki. Sekarang dia tidak lagi punya kaki, dan duduk di kursi rodanya. Karena dia tidak punya kaki, tentu dia tidak akan pernah lagi bisa memakai sepatu. Mendengar cerita temannya, Fany hanya bisa melihat ke arah kakinya yang sekarang tidak ada lagi di tempatnya.

Dari cerita ilustrasi di atas, menurut Anda, bagaimana reaksi Fany selanjutnya? Apakah ia akan bersedih karena teringat kembali bahwa ia baru saja kehilangan sepasang kaki? Ia tidak bisa lagi memakai sepatu, dan yang paling parah adalah menyadari bahwa ia sekarang telah menjadi orang cacat, tidak bisa lagi berjalan, dan berlari.

Orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih adalah seperti orang yang menanggalkan baju di musim dingin, dan seperti cuka pada luka. (Amsal 25: 20).

Tokoh Donita dalam cerita ilustrasi di atas  adalah seorang anak yang seperti “orang yang menyanyikan nyanyian untuk hati yang sedih”, sementara Fany adalah seperti orang yang “lukanya diberi cuka”. Luka saja sudah cukup membuat pedih, apalagi jika diberi cuka pasti akan terasa lebih sakit sekali.

Donita, adalah gambaran untuk orang yang tidak punya empati. Lantas, apa itu Empati?

Empati, adalah salah satu karakter yang sering dilupakan, karena itu adanya di dalam hati dan sulit terlihat, karena hanya samar terlihat dan hanya hati yang dapat merasakan. Karakter ini tidak seperti karakter-karakter lain yang bisa dengan mudah terlihat oleh orang lain seperti rajin, tepat waktu, pemurah (mau berbagi), kreatif, dan sebagainya.

Empati didefinisikan sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain.Empati termasuk kemampuan untuk merasakan keadaan emosional orang lain, merasa simpatik dan mencoba menyelesaikan masalah, dan mengambil perspektif orang lain. (Baron & Byrne, Psikologi Sosial Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2004, hal. 111)

Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk menolong, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain. (Hodges, S.D., & Klein, K.J. (2001). Regulating the costs of empathy: the price of being human. Journal of Socio-Economics.)

Menurut KBBI, empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang mengidentifikasi atau merasa dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain.

Rasul Paulus mengajak jemaat Kristus agar dalam hidupnya memiliki empati:

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis! (Roma 12: 15).

Sehati sepikirlah kamu, … (2 Korintus 13: 11)

Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita. (1 Korintus 12:26).

Donita seharusnya memiliki kepekaan bahwa temannya sedang bersedih mengenai keadaan kakinya, semestinya ia dapat berempati dan bisa sehati dan sepikir dengan tidak merayakan hal-hal yang berkaitan dengan kaki di depan orang lain yang sedang kehilangan kaki. Kehilangan anggota badan adalah hal yang menyedihkan, bagi seseorang mungkin akan memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk bisa menerima keadaan itu dan butuh waktu yang lama untuk mulai bisa terbiasa dengan keadaan tersebut.

 

Tips untuk orang yang berada pada pihak sebagai orang yang “lukanya diberi cuka”

Cerita Donita mungkin akan membuka kembali ingatan Fany akan kesedihannya kehilangan kaki. Untuk beberapa saat Fany mungkin kesulitan kembali untuk melupakan kesedihannya yang belum sirna, dan karenanya ia akan kembali jatuh lagi pada perasaan sedih yang lebih teramat sangat, yang menyesakkan dada, dan menyayat hati. Seperti luka yang masih mengganga, belum sempat mengering, lalu disiram cuka. Rasa sakit akan kesedihannya terasa lebih parah dari yang sebelumnya telah ia rasakan. Setidaknya Fany seharusnya tidak akan kembali merasakan kesedihan ini jika Donita tidak menyulutnya untuk kembali meledak di dalam dada. Fany sedang berusaha sekuat tenaga untuk secara berangsur-angsur berupaya melupakan kesedihannya dan mulai menerima keadaan itu dengan ikhlas. Dalam situasi itu, bagaimana Fany semestinya meresponi hal tersebut?

Sekali lagi, mengingat pada ucapan rasul Paulus:

Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, … (Roma 12: 15).

Bersukacitalah senantiasa. (1 Tesalonika 5: 16).

.. hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, …Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; (Filipi 2: 2-3)

Jadi, respon yang tepat untuk Fany dan seperti yang diharapkan pada pengikut Kristus lainnya adalah “Bersukacitalah!”. Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan bersukacitalah senantiasa. Anggaplah orang lain lebih utama, dan sehati sepikirlah dengan dia (Donita). Perasaan sukacita orang lain tersebut tempatkan lebih penting daripada perasaan kesedihan yang ada dalam diri sendiri.

 

Ketika kita berusaha untuk bersukacita, kiranya Tuhan pun akan memampukan kita untuk bisa (ikut/kembali) bersukacita dan melupakan kesedihan kita sendiri.

Tuhan Yesus memberkati.

 

 

Apakah Donita lebih Diberkati daripada Fany?

 

Ingat dengan Donita (nama fiktif) dalam artikel sebelumnya? Dia punya apa yang diinginkannya, ia mendapatkan kebahagiaan, sedangkan Fany (bukan nama sebenarnya) malah mengalami kemalangan dan kehilangan. Apakah itu artinya Donita lebih diberkati daripada Fany? Hanya Tuhan yang tahu jawabannya. Kita tidak dapat menghakimi, karena hanya Tuhan yang berhak menghakimi.

Kita tidak pernah tahu apa rencana Tuhan yang ada di depan kita, tapi hanya satu yang harus kita percaya bahwa semua rencana Tuhan itu baik adanya, meskipun sementara ini, secara pandangan manusia, sepertinya tidak demikian kelihatannya.

Jika kita mengingat kisah hidup Braille (seorang penemu huruf Braille), kita akan tahu bahwa rencana Tuhan itu terkadang sulit kita terima atau pahami, tapi Tuhanlah yang punya hikmat dan rencana yang agung dalam hidup seseorang untuk ia kerjakan bagi rencana-Nya.

Peristiwa kehilangan penglihatan (kebutaan) yang dialami Louise Braille mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai kemalangan bagi orang yang tidak diberkati karena harus menderita kesialan. Tapi ternyata Tuhan punya rencana besar melaluinya. Braille telah menjadi orang yang memberkati orang lain melalui penemuannya akan huruf Braille yang dapat membantu banyak sekali orang buta di seluruh belahan dunia untuk dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik karena membantu mereka dapat tetap belajar dengan mudah meskipun dengan keterbatasan fisik.

Kita tidak dapat menghakimi orang lain karena kita tidak akan pernah tahu apa rencana Tuhan dibalik semua peristiwa yang terjadi pada setiap manusia di dunia ini.

Kita hanya perlu percaya, bahwa di balik setiap peristiwa, entah itu baik atau buruk kelihatannya, pasti ada rencana Tuhan yang berkuasa, dan semua rencana Tuhan itu pasti baik adanya, bagi kemuliaan-Nya. Yang kita perlukan hanya tetap setia dan menunggu rencana Tuhan dinyatakan untuk kita kerjakan tepat pada waktunya.

Tuhan Yesus memberkati!

(Ind)

TUHAN YESUS BAIK

Kisah kesaksian kesembuhan – Ganendra Bagas Verelian Simanjuntak kelas V-H

 

Hari Sabtu, 22 Juni 2013 adalah hari yang tak akan pernah kulupakan. Hari itu sejak pagi, aku merasakan sakit perut melilit yang tiada henti hingga aku tidak dapat beranjak dari tempat tidur. Orang tuaku berusaha dengan memberikan aku obat sakit perut. Namun usaha itu pun tidak dapat mengurangi rasa sakitku. Tepat jam 12.00 WIB, akhirnya aku minta dibawa ke rumah sakit.

 

Setiba di salah satu rumah sakit di BSD, dokter jaga di Unit Gawat Darurat segera memeriksaku. Hasil pemeriksaan dokter adalah aku terdiagnosa Usus Buntu. Diagnosa awal itu telah dipastikan ke Dokter Bedah, ternyata memang benar, aku terkena Usus Buntu bahkan sudah pecah di dalam perut dan harus segera dilakukan tindakan operasi. Mendengar kata operasi, hatiku pun menjadi takut. Rasa takut, sedih dan sakit bercampur menjadi satu. Pukul 17.30 WIB, aku dibawa ke ruang operasi. Aku melihat orang tua dan adikku berdoa. Mereka membesarkan hatiku agar tidak takut dan hanya berserah pada Tuhan. Tepat pukul 20.00 WIB, operasiku selesai dilakukan. Dokter bedah memanggil orang tuaku lalu aku dipindah ke kamar perawatan. Selama malam itu kondisiku masih belum sadar dari obat bius.

Hari kedua kondisiku sudah sadar. Saat terbangun pagi hari aku melihat orang tua dan adik berada di sampingku. Selang infus masih terpasang di tanganku dan selang oksigen masih terpasang di hidungku. Aku masih lemas, tidak dapat bergerak bebas dan tidak dapat beranjak dari tempat tidurku. Saat itu aku pikir bahwa aku sudah sembuh namun ternyata aku keliru. Jahitan sepanjang 5 sentimeter di perutku mulai terasa sakit sekali. Setelah itu, perutku kembali sakit melilit sepanjang hari hingga aku tidak dapat makan, minum dan tidur. Setiap kali perutku ditekan rasa sakitnya luar biasa. Hal ini terus berlangsung sampai hari ketiga.

Hari keempat, keadaanku bukan bertambah baik malah semakin buruk. Bukan hanya sakit melilit pada perutku bahkan juga disertai muntaber yang tidak normal. Berulangkali ini terjadi hingga kondisiku lemas, lemah dan pucat. Saat dokter kunjungan memeriksaku, mereka bingung obat apa lagi yang harus dimasukkan dalam tubuhku agar setidaknya dapat mengurangi rasa sakit. Dokter kelihatan seperti menyerah. Aku melihat orang tuaku sudah pasrah dan ikut bingung. Sore itu, Ayah mulai berpikir untuk membawaku ke rumah sakit lain. Bunda terlihat sedih dan bingung sambil memelukku. Dalam keadaan tanpa jawaban ini, kami sekeluarga pasrah lalu berkumpul untuk berdoa. Selesai berdoa, keadaanku tenang sejenak namun beberapa menit kemudian ada rasa mual dan melilit hebat yang kurasakan. Diawali dengan buang air besar yang berbentuk cairan dan warnanya sangat tidak wajar, lalu secara bersamaan aku muntah darah dalam jumlah banyak dan warna yang tidak wajar pula. Keluargaku panik, para perawat dan seorang dokter jaga langsung berdatangan. Segala peralatan medis dan obat didatangkan kekamar, sepertinya mereka berjaga-jaga bila hal buruk terjadi padaku. Mereka segera memeriksa kondisiku. Di sinilah mujizat Tuhan terjadi atasku. Aku merasakan tubuhku kuat dan sehat. Bahkan ketika dokter memeriksa dan menekan perutku, tidak ada rasa sakit sedikit pun yang kurasakan. Dokter jaga dan perawat terheran-heran dan tidak dapat mempercayai. Mereka segera menghubungi Dokter Bedah. Ketika Dokter Bedah datang, ia langsung memeriksaku. Dengan penuh keyakinan aku menantang dokter tersebut untuk memeriksa dan menekan perutku. Sungguh, aku tidak merasakan sakit sedikit pun, Puji Tuhan aku sembuh! Tuhan Yesus yang sembuhkanku. Aku dan keluargaku sangat percaya bahwa Tuhan Yesus mengeluarkan penyakitku melalui muntaber hebat itu.

Hari kelima, dokter bedah menyatakan aku sudah sembuh dan dapat pulang besok. Aku sangat gembira dan bersyukur. Tuhan Yesus sangat baik bagiku. Mujizat itu terjadi, justru di saat kita lemah dan berserah. Kuasa doa memang luar biasa!

Semoga kesaksianku ini dapat menjadi berkat bagi teman-teman semua. Amin.

Jika ingin hidupmu lebih berarti …

Jika ingin hidupmu lebih berarti baik bagi diri sendiri maupun orang lain, contohlah seprti hidup kupu-kupu. Yang walaupun hanya hidup sesaat tetapi memberikan keindahan. Tidak hanya enak dipandang mata namun juga menyejukkan hati. Dengan melihat kupu-kupu kita juga teringat betapa ajaibnya Karya Tuhan atas kehidupan kupu-kupu ini. Menyertai dalam setiap perubahan hidupnya mulai dari ulat menjadi kepompong sampai akhirnya menjadi seekor kupu-kupu yang indah.Ketika mengalami perubahan pastinya harus ada yang perlu dikorbankan dan pastinya merasakan sakit. Kepompong untuk berubah menjadi kupu-kupu harus menghimpit dirinya sendiri sampai akhirnya dia mempunyai sayap seekor kupu-kupu yang indah yang dapat terbang.

Demikian juga dengan kehidupan kita. Kita harus berbuat sebaik mungkin dalam hidup yang Tuhan sudah berikan. Dengan berbuat sebaik mungkin maka kita menjadikan hidup ini lebih berarti baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Bagaimana cara membuat hidup ini menjadi lebih berarti?

Ada 3 cara yang dapat membuat hidup ini menjadi lebih berarti, yaitu :

1.       Mendisplin diri sendiri.

Displin diri sangat diperlukan karena merupakan pondasi / dasar untuk menjadikan hidup lebih baik. Karena bagaimana mungkin hidup dapat berubah tanpa adanya kemauan dan displin diri, yang mana semua itu harus dimulai dari “DIRI SENDIRI”.

Cara untuk mendisplin diri sendiri banyak cara. Salah satunya dengan mengingat bahwa hidup yang sekarang ada ini adalah ANUGRAH. Jika kita melihat hidup adalah ANUGRAH maka kitapun akan mengunakan hidup itu dengan sebaik-baiknya.

Contoh: setiap orang yang menerima hadiah tentunya sangat berterima kasih kepada orang yang sudah memberikan hadiah kepadanya. Selain ucapan terima kasih tentunya akan terlintas dalam pikiran orang tersebut bagaimana cara saya untuk dapat membalas kebaikan orang yang telah memberikan saya hadiah. Entah itu melalui pemberian hadiah kembalikah atau hanya sekedar memberikan perhatiankah.

Demikian juga dengan hidup ini sudah selayaknya selain ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan, kita juga harus membalas kebaikan Tuhan yang telah memberikan kesempatan kehidupan sampai saat ini.

Mari mulai mendisplin diri dari hal kecil namun berarti untuk kebutuhan komunikasi kita dengan Tuhan melalui “ saat teduh dan berdoa “ .  Terkadang kita mengganggap bahwa saat teduh dan berdoa adalah hal sepele yang dapat kita lakukan. Dengan tidak bersaat teduh dan berdoa toh hidup ini masih dapat berjalan.Pemikiran seperti itu adalah pola pikir yang salah. Kita memang masih bisa menjalani kehidupan ini. Namun kehidupan yang dijalani adalah kehidupan yang hampa yang sia-sia. Hidup tanpa adanya penganggan.

Jadikanlah Tuhan sebagai “pusat hidupmu”.

2.       Berusaha memberikan yang terbaik.

Selain displin diri untuk menjadikan hidup lebih berarti dengan berusaha memberikan yang terbaik. Banyak hal yang dapat dilakukan dalam hal ini, dilihat dari berbagai segi kehidupan. Saya mengambil beberapa contoh segi kehidupan: pekerjaan, pelayan, rumah tangga.

Dalam segi kehidupan pekerjaan.

Dalam segi kehidupan dalam dunia pekerjaan berbuat sebaik mungkin dengan cara melakukan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab.

Banyak kita merasa dalam hal pekerjaan melakukan kesalahan. Namun satu hal yang harus kita tekadkan dalam hati kita adalah harus melakukan yang terbaik agar tidak terulang kembali kesalahan yang sama. Kesalahan yang dilakukan manusia itu adalah wajar karena manusia tidak sempurna. Kata-kata itu sering kali kita dengar. Namun bagaimana cara kita membentengi diri kita untuk tidak jatuh kedalam kesalahan yang sama. Baik itu kesalahan kecil maupun kesalahan besar. Yang perlu diingat adalah jatuh ke dalam lubang kesalahan itu sakit. Jangan sampai sakit itu kita rasakan berulang-ulang. Dan juga harus ingat bahwa kesalahan yang dibuat sangatlah medukakan dan membuat repot orang lain. Jangan sampai kita membuat repot orang secara terus menerus. Hal itu juga yang membuat Roh Kudus yang ada dalam diri kita berduka juga.

Dalam segi kehidupan pelayanan.

Berusaha memberikan yang terbaik dengan cara mengingat bahwa pelayanan yang saya lakukan saat ini bukan karena saya ingin dikenal orang, bukan karena saya ingin menjalani kewajiban saya sebagai orang kristen, bukan karena saya bisa dan sanggup melakukan pelayanan ini sedangkan orang lain tidak bisa. Bukan…. Jika motivasi pelayanan seperti itu adalah salah besar.Yang perlu diingat motivasi pelayanan adalah salah satu ucapan syukur kita kepada Tuhan. Bahkan pelayanan yang kita lakukan ini belum dapat mengimbangi Karya Tuhan yang telah menebus dosa kita melalui pengorbanan anakNya yang tunggal dikayu salib menggantikan kita semua. Banyak sekali ANUGRAH yang sudah Tuhan berikan untuk kita mulai dari nafas kehidupan yang kita terima sampai saat ini, anugrah kesehatan, anugrah pekerjaan, anugrah keluarga, anugrah hikmat, dan masih banyak lagi.

Janganlah kiranya pelayanan kita menjadi sia-sia hanya karena motivasi yang salah. Janganlah segala usaha kita juga menjadi sia-sia hingga pada akhirnya Tuhan mengatakan “ Siapakah engkau, aku tidak mengenal engkau, namamu tidak terdaftar didalam kitab kehidupan. Enyahlah dari hadapan ku “

Dalam segi kehidupan rumah tangga.

Berusaha memberikan yang terbaik dengan cara menerima pasangan hidup kita apa adanya baik suka maupun duka. Bukahkah ketika kita mengikhrarkan janji pernikahan di depan altar dihadapan pendeta dan jemaat kita berjanji dengan kata-kata “ saya bersedia menerima si A sebagai istri/ suami saya baik dalam keadaan sehat maupun sakit, baik dalam keadaan suka maupun duka, menerima dan mendampinginya selama hidup saya sampai pada akhirnya”. Janji pernikahan ini seharusnya merupakan janji yang tidak hanya diucapkan melalui bibir mulut saja tetapi dari hati yang terdalam.Karena janji pernikahan ini merupakan janji yang sangat sakral/ suci.

3.       Memahami dan mengerti sifat & sikap orang lain.

Point inilah yang paling sulit dilakukan. Terkadang untuk mengerti dan memahami sifat & sikap orang lain butuh kesabaran. Bahkan ketika kita berusaha ingin memahami sifat & sikap orang lain malah sering disalah artikan oleh orang lain.

Banyak yang perlu dipelajari dalam memahami sikap orang lain. Di dalam point kedua telah dijelaskan bagaimana seharusnya kita berusaha memberikan yang terbaik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Dalam segi kehidupan pekerjaan

Dalam ruang lingkup ini skala untuk bertemu dengan orang lain bisa besar bisa juga kecil, tergantung dari besar kecil nya perusahaan/ tempat kita bekerja. Namun biasanya semakin besar perusahaan maka semakin banyak juga orang-orang yang terlibat dalam perusahaan itu. Dengan demikian kita akan menjumpai berbagai macam karakter dan sifat orang yang terdapat di dalamnya. Di sinilah kita dituntut untuk lebih memahami keberadaan dan sifat orang lain.

Namun tidak menutup kemungkinan dengan ruang lingkup skala yang lebih kecil. Bukan berarti dengan skala yang lebih kecil maka tidak menuntut kita untuk memahami keberadaan dan sifat orang lain. Intinya adalah di manapun kita berada, di mana pun kita ditempatkan harus siap menerima orang yang berinteraksi dengan kita.

Dalam dunia pekerjaan biasanya yang sering banyak dijumpai adalah rasa iri hati antar pekerja/ karyawan. Dari rasa iri hati inilah timbul keinginan untuk tidak mau memahami sikap dan sifat orang lain. Berlaku masa bodoh, cuek, merasa itu bukan tanggung jawab saya. Untuk itulah kita perlu mempunyai hati yang lapang dalam memahami situasi, sikap dan sifat orang lain. Harus punya rasa kebersamaan, saling membantu. Harus punya tekad dalam diri sendiri bahwa pekerjaan yang Tuhan sudah berikan ini adalah merupakan ANUGRAH yang harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan bukan kepada manusia.

Dalam segi pelayanan.

Seringkali kita temui orang yang mundur dari pelayanannya dikarenakan rasa sakit hati/ kecewa dengan rekan pelayanannya. Di awal sudah dijelaskan bahwa motivasi pelayanan yang benar adalah: sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan atas segala ANUGRAH yang Tuhan sudah berikan dalam hidup kita. Sudah selayaknya pelayanan bukan untuk diri kita sendiri atau untuk orang lain. Jika motivasi pelayanan kita hanya melihat dari sisi manusia maka kita akan mendapatkan banyaknya kekecewaan yang tidak dapat kita terima. Dari rasa kecewa kepada manusia akan menimbulkan rasa kecewa kepada Tuhan. Inilah yang paling berbahaya, kita mulai menyalahkan Tuhan dalam pelayanan kita.

Seharusnya sekalipun dalam pelayanan kita menghadapi rekan pelayanan yang membuat kita kecewa hal itu tidak akan mengubah hati kita untuk tetap terus dalam pelayanan. Karena yang kita layani bukanlah manusia tetapi Tuhan.

Dalam segi rumah tangga.

Terkadang kita belum dapat memahami sikap dan sifat pasangan hidup kita, walaupun sudah sekian lama hidup bersama. Karena memang pernikahan terbentuk dari dua karakter yang berbeda. Untuk itulah Tuhan menyatukan dua karakter yang berbeda ini dalam ikatan rumah tangga agar dibentuk satu sama lain. Tidak jarang dari kurangnya memahami sikap dan sifat pasangan hidup kita mengakibatkan pertengkaran karena salah mengerti apa yang dimaksud dengan pasangan hidup kita. Karenanya dalam kehidupan rumah tangga yang paling dibutuhkan adalah “komunikasi” Karena dari komunikasi inilah tersampaikan maksud yang diinginkan.Selain komunikasi dalam kehidupan rumah tangga adalah menerima keadaan pasangan hidup kita.

Jika kita melihat dunia luar rasanya sangat mengerikan melihat angka perceraian. Apalagi melihat kehidupan selebtris yang dengan mudahnya menikah-cerai lalu menikah kembali lalu cerai kembali. Seakan-akan pernikahan bukanlah hal yang sakral bagi mereka. Banyak hal yang menjadi faktor perceraian dari hal sepele sampai hal besar dapat dijadikan alasan. Jika sudah seperti ini bukankah yang menjadi korban adalah anak juga (bagi yang sudah memiliki anak).

Akhir kata, marilah kita hidup kudus dihadapan Tuhan dengan memberikan yang terbaik dalam hidup ini mulai dari mendispiln diri sendiri, berusaha memberikan yang terbaik dan mengerti serta memahami sikap & sifat orang lain membawa kita untuk belajar dan belajar lagi sehingga menjadi serupa dengan Kristus.

 

 

Tuhan… terima kasih untuk ANUGRAH yang 

KAU berikan dalam hidup ini.

Baik anugrah nafas kehidupan.., anugrah kesehatan

Anugrah pekerjaan, anugrah keluarga, 

Anugrah hikmat.

 

Betapa besar karya MU dalam setiap kehidupan

Kami sebagai ciptaan MU.

Sudah selayaklah kami mengucap syukur akan hal

Ini dan memberikan diri kami kedalam tangan MU.

 

Tuhan… ajarkan kami melihat sisi kehidupan kami

Dari sudut pandang MU.

Tegurlah kami, jika jalan kami tidak lurus.

untuk kembali di jalanKAU tentukan.

Ajarkan kami untuk mengingat bahwa :

“ Hidup bukan karena hari…, tetapi hidup adalah

Arti bebas dari segala dosa”.

             

Inilah arti hidup yang sesungguhnya.

Kedalam tangan MU, kami menyerahkan 

Hidup kami.

AMIN.

oleh: Yeti Isnarti, staf bag.Keuangan.

 

 

 

Seminar Parenting “Unik dan Menarik”

Kita punya kecenderungan bertanya, “Buah mana yang lebih enak, apel atau manggis?” Dan jawabannya adalah, “Itu pertanyaan bodoh.” Jika kita dikaruniai 2 orang anak. Meskipun mereka memiliki kemiripan & berasal dari mama papa yg sama, namun mereka tetap berbeda. Sungguh tidak adil & jelas tidak mungkin mengharapkan ikan pandai memanjat & melompat pohon seperti kera, apalagi juga membandingkannya. Daripada berusaha mengubah seseorang & menjadi seperti orang lain, lebih baik kita bangga pada diri sendiri & merayakan perbedaan serta keunikan kita dengan segala kelebihan & kekurangan yg ada.

Bagaimana kita sebagai orang tua memahami dan memperlakukan anak-anak sebagai pribadi yang unik dan menarik? Hadirilah seminar dan workshop “Unik dan Menarik” yang akan diadakan pada: Sabtu, 9 Maret 2013 pk. 08.00-12.00 di Aula C Sekolah Athalia. Pembicara : Dra. Charlotte Priatna M.Pd Biaya : 40.000/70.000 (+pasangan) 50.000 per org (utk umum).

 

brosur seminar unik & menarik

Gambar: dokumen APC (Athalia Parents Community)

 

Seminar “Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual”

seminar

Penerimaan Siswa Baru Tahun Pelajaran 2013/2014 khusus untuk siswa Athalia yang akan masuk ke jenjang Pra TK, SD1, SMP 7, SMA 10 telah selesai. Kami akan segera memproses penerimaan siswa baru untuk siswa luar Athalia. Prioritas akan kami berikan kepada saudara kandung dari siswa/siswi Athalia yang saat ini bersekolah di sekolah lain. Bila Bapak/Ibu memiliki rencana memasukkan putra/putri ke Athalia, maka proses penerimaan siswa baru akan dibuka 3 – 8 November 2012.

Sebagai pembuka, tanggal 3 November 2012 akan diadakan seminar bagi orangtua. Seminar berjudul: “Lindungi Anak dari Kejahatan Seksual” ini bertujuan untuk membuka wawasan kita tentang maraknya kejahatan seksual. Media-media nyaris dipenuhi berita mengenai pemerkosaan anak-anak/remaja, tipu muslihat dan bujuk rayu yang berujung pada kejahatan seksual. Orangtua perlu makin waspada dan tidak naïf menghadapi tipu daya para penjahat seksual yang bisa tampil demikian menarik. Kemudahan komunikasi dunia maya melalui facebook, twitter, bbm, ym, dll bisa jadi awal yang tak disangka-sangka, dan berujung pada tindak kekerasan atau pelecehan seksual.

Sangat vital bagi orangtua untuk sedini mungkin belajar mengenai pendidikan seksual dan bagaimana mengomunikasikannya pada anak-anak sesuai tahapan usia mereka. Namun hal ini hanya bisa berjalan baik bila ditunjang dengan hubungan yang komunikatif dan terbuka antara anak dan orangtua. Dasar semua ini tentunya adalah pendidikan karakter yang benar sejak awal.

Seminar akan diselenggarakan secara paralel dengan tema yang sama, di Aula A gedung SD dan di Aula C gedung SMP.

Untuk seminar yang diselenggarakan di Aula A gedung SD, selaku pembicara Ibu Charlotte Priatna.

Ibu Charlotte Priatna, seorang pembicara parenting, konselor, master di bidang pendidikan usia dini, dan praktisi pendidikan akan membukakan mengenai hal-hal di atas ini agar sedini mungkin orangttua mempersiapkan anak agar terhindar dari jerat kejahatan seksual.

Untuk seminar yang diselenggarakan di Aula C gedung SMP, pembicara seminar ini adalah Ibu Bunga K. Kobong, seorang konselor, pemerhati, aktivis, dan praktisi pendampingan anak/remaja yang tergabung dalam Yayasan Sobat Peduli. Yayasan ini aktif dalam berbagai forum nasional/internasional  yang terkait, dan pendampingan terhadap korban kejahatan seksual.  Beliau akan membagikan pengalaman menangani berbagai kasus, termasuk bagaimana orangtua mendampingi anak agar terhindar dari jerat kejahatan seksual.

Seminar ini terbuka untuk umum, baik orangtua yang putra/i-nya bersekolah di Athalia maupun di sekolah lain. Bagi Bapak/Ibu yang ingin mengundang kenalannya menghadiri seminar ini, undangan berupa flyer dapat diambil di kantor PRO. Bagi Bapak/Ibu yang akan memasukkan putra/i ke Athalia (saudara kandung  maupun siswa luar), setelah seminar akan ada penjelasan PSB dan penjualan formulir.

Seminar ini tidak dipungut biaya, namun Bapak/Ibu perlu mendaftar sebagai peserta. Pendaftaran di kantor PRO Ged  SD, telp 538 38 66 atau 08777 1414 812 atau kantor PRO Ged SMP: 537 789 1 atau 0812 8387 8305. Pendaftaran ditutup 1 November 2012.

 

Parent Relation Office  dan Panitia PSB Sekolah Athalia

 

PRO@sekolahathalia.sch.id  –  www.sekolahathalia.sch.id

 

Flyer PSB - web

Metode Pembelajaran “Creative Learning”

Pembelajaran koperatif sesuai dengan karakteristik manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan toleransi. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Selain itu siswa juga dapat belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada kontrol dan fasilitas, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi, dan pelaporan.

Untuk dapat membuat proses pembelajaran ini menjadi lebih menarik, ada baiknya siswa tidak diperbolehkan membawa buku atau catatan. Metode ini dapat digabungkan dengan metode lainnya seperti talking stick atau problem based learning.

Beberapa contoh yang pernah saya lakukan berkenaan dengan metode pembelajaran ini adalah:

  1. Memutar film singkat yang berisi aplikasi Hukum Newton dalam kehidupan sehari-hari, setelah itu siswa duduk dalam kelompok untuk mendiskusikan pembelajaran dari film tersebut.
  2. Memberi modul tentang Hukum Pascal. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pada modul tersebut.

Kedua kegiatan diatas diakhiri dengan presentasi kelompok di akhir jam pelajaran.

Nilai positif dari metode ini:

  1. Siswa dapat belajar untuk menganalisa kejadian di sekitar mereka dan menyimpulkannya
  2. Siswa dapat berinteraksi dengan siswa lain, bertanya yang belum dimengerti dan memberi informasi yang telah diketahui
  3. Siswa dapat belajar mempertanggung jawabkan hasil pemikiran mereka di depan orang lain

Nilai negatif dari metode ini:

  1. Membutuhkan waktu yang cukup lama (2 JP)
  2. Membutuhkan ruang yang cukup besar dan cukup kedap suara (karena diskusi kelompok biasanya tidak tenang)
  3. Siswa dapat menjadi pasif atau minder dalam kelompok diskusi
  4. Penilaian dapat bersifat subjektif

 

Oleh: Mattias Malanthon, S.T.

Pustaka :

Ngalimun, 2012.  Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia.

Donor Darah untuk Menyelamatkan Kehidupan

Kebutuhan darah di Indoneisa saat ini mencapai 4,5 juta kantong per tahun, sedangkan ketersediaan darah di PMI saat ini hanya berkisar 3 jutaan kantong saja tiap tahunnya. Sehingga PMI masih sangat membutuhkan stok darah yang cukup banyak untuk dapat memenuhi kebutuhan akan darah tersebut. Pernahkah terpikir diantara kita untuk juga menjadi seorang pendonor darah? Selain untuk membantu orang yang membutuhkan pertolongan karena kecelakaan, operasi atau serangan penyakit, sebenarnya apa sih manfaat dari melakukan donor darah?

 

Berikut beberapa manfaat dari donor darah:
Menurunkan resiko serangan penyakit jantung
Kandungan zat besi yang terlalu tinggi dan berlebihan dalam darah dapat mengakibatkan serangan jantung. Melakukan donor darah akan membuat kandungan zat besi di dalam darah dapat tetap stabil sehingga mengurangi resiko terkena serangan jantung.
Meningkatkan produksi sel darah merah baru
Berkurangnya sel darah merah akibat melakukan donor darah, akan memicu sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah merah yang baru, sehingga tubuh senantiasa akan mendapatkan suplai sel darah merah baru yang diproduksi oleh sumsum tulang belakang kita.
Menjaga bentuk tubuh tetap langsing
Donor darah akan membantu tubuh tetap ramping karena donor darah membantu pembakaran di dalam tubuh.
Kondisi kesehatan senantiasa terpantau
Setiap kali akan melakukan donor darah, seorang pendonor akan diperiksa darahnya dari kemungkinan adanya penyakit HIV, Hepatitis B, Hepatitis C, Sifilis, Malaria, serta beberapa penyakit lainnya, sehingga secara rutin akan selalu terpantau kondisi kesehatannya.
Selain manfaat-manfaat tersebut yang bersifat fisik, dengan melakukan donor darah juga akan membuat hati kita lebih bahagia karena adanya perasaan senang bisa membantu orang lain yang benar-benar memerlukan, bahkan mungkin bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

Lalu, siapa saja yang bisa melakukan donor darah? Apa saja syarat-syaratnya? Untuk bisa melakukan donor darah, berikut syarat-syaratnya:

  • Calon pendonor harus berusia 17-60 tahun.
  • Berat badan minimal 50 kg.
  • Kadar hemoglobin >12,5 gr.
  • Tekanan darah 100-150 (sistole) dan 70-100 (diastole).
  • Menandatangani formulir pendaftaranan.
  • Tidak mengalami gangguan pada pembekuan darah.
  • Lulus pengujian kondisi berat badan, hemoglobin, golongan darah, dan pemeriksaan oleh dokter.
  • Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh dalam kondisi atau menderita sakit seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa; baru saja dicabut giginya kurang dari tiga hari; pernah menerima transfusi kurang dari setahun; begitu juga untuk yang belum setahun menato, menindik, atau akupunktur; hamil; atau sedang menyusui.

(sumber: http://id.wikipedia.org)

 


 AKSI DONOR DARAH DI SEKOLAH ATHALIA

APC (Athalia Parents Community) bekerja sama dengan PMI, akan menyelenggarakan kegiatan donor darah di Sekolah Athalia pada:

Sabtu, 6 Oktober 2012
pukul 09.00
bertempat di gedung SD Athalia.

Bagi yang ingin berpartisipasi dalam acara ini sebagai pendonor darah, dapat mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan di kantor PRO (Parent Relations Office) SD dan SMP.