CHRISTMAS: HOLY DAY OR HOLIDAY?

Lagu Natal selalu membawa perasaan damai dalam hatiku, membawaku ke masa kecil saat Natal tiba. Kala itu Natal menjadi saat yang ditunggu-tunggu oleh anak-anak di daerahku. Kebanyakan dari kami mempunyai baju baru hanya ketika natal. Ibu saya selalu membuatkan dua baju baru untukku yang dijahit sendiri olehnya. Bagi anak lain natal artinya bersenang-senang dengan keluarga,  melihat lampu-lampu yang indah, menghias pohon Natal, makan makanan kesukaannya,  membeli hadiah untuk orang lain, dan menghabiskan waktu dengan keluarga karena sekolah libur selama dua minggu!
Pusat-pusat perbelanjaan pun ramai-ramai menawarkan  Christmas shopping, Christmas gifts, Christmas sale, Christmas package, Christmas dinner, dan Christmas holiday. Bahkan setiap tahun muncul kartu-kartu natal yang indah-indah dengan tulisan beragam dari ‘Merry Christmas!’, ‘Season’s Greetings! sampai ‘Happy Holidays!’.
Tetapi, jika makna natal berhenti sampai di sana saja betapa malangnya kita. Karena Natal sebenarnya tak ada hubungan dengan semua itu. Mengapa perayaan natal  keluar dari konteks yang sebenarnya? Karena iblis tidak mau umat Allah memahami hakekat Natal, ia ‘menyelewengkan’ pemahaman manusia dengan mengalihkan semata pada benda-benda, walau dengan bungkus: saling memberi, saling berbagi sukacita natal…
Christmas is holy day, not holiday! Why Christmas is holy day? Because on that day Jesus Christ, The LORD, became man to bring SALVATION to us. Christmas–hari di mana Allah menjadi manusia dimulai; yaitu dengan kelahiran-Nya. Christmas adalah hari di mana Allah menggenapkan perjanjian-Nya.  Saat Adam dan Hawa berdosa terhadap Allah (Kejadian 3), Allah tahu bahwa manusia tidak mungkin dapat menyelesaikan dosa tersebut dihadapan-Nya, sehingga Dia menjanjikan seorang penebus bagi Adam dan Hawa (Kejadian 3;15). Karena yang berdosa manusia maka Allah harus menjadi manusia, supaya Dia dapat menggantikan manusia menerima murka Allah atas dosa yang telah dilakukan terhadap Allah.
Itu sebabnya CHRISTMAS IS HOLY DAY: yang maha suci mengunjungi manusia yang berdosa, sehingga tepatlah kalau teriakan pujian kita nyatakan “JOY TO THE WORLD!”,  seperti pujian bala tentara sorga saat kelahiran Kristus: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”(Lukas 2;14)

Maka berita natal sebenarnya adalah Allah  menjadi manusia supaya manusia yang berdosa mendapatkan kelepasan dari murka Allah atas dosa yang telah dilakukan manusia
Mari kita masuki natal tahun ini dengan pengertian yang benar… Memahami makna Natal yang pertama akan menolong kita lebih menghargai Natal, dan merayakannya dengan benar. Pemahaman mengenai Kisah Natal harus tetap menjadi inti berita dari perayaan Natal. Bukan baju baru, bukan makanan kesukaan, bukan liburan, bukan santa klaus , bukan pohon natal! Christmas is about CHRIST!

Merry Christmas !

Oleh: Bu Sandra Sitompul (Staf Kesiswaan/ Konselor)

Sekolah Athalia

Tepatkah Natal Diperingati setiap Tanggal 25 Desember?

Sejak tahun 300-an Masehi, agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. Peringatan hari Natal tercatat pertama kali adalah pada tahun 336 sesudah Masehi berdasarkan kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desember. Perayaan Natal yang diperingati setiap tanggal 25 Desember tersebut hingga saat ini masih menjadi pertanyaan apakah benar Yesus lahir di tanggal tersebut. Berdasarkan sejarahnya, perayaan Natal dipengaruhi oleh perayaan orang-orang yang justru non kristen pada saat itu, yaitu perayaan untuk memperingati kelahiran Matahari. Dalam perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah yang secara perlahan kebiasaan-kebiasaan tersebut mulai menjadi bagian juga dari perayaan Natal.

Pada tahun 1100 Natal akhirnya menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa. Di banyak negara-negara di Eropa, dalam setiap perayaan Natalnya, menggunakan Santo Nicholas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Dalam perkembangannya di negara Amerika, semangat saling memberi ini diwakilkan dengan tokoh rekaan bernama Santa Claus yang didandani dengan baju merah dan janggut putih yang ide dasarnya adalah dari perayaan Natal di Eropa dengan Santo Nicholasnya tersebut.
Ditetapkannya perayaan Natal tepat pada tanggal 25 Desember semata-mata hanya untuk mengenang bahwa Yesus benar-benar pernah datang ke dunia. Tapi, mengenai tepatnya kapan tanggal Yesus lahir, tidak diketahui dengan pasti. Namun yang terpenting adalah telah banyak saksi yang menyatakan bahwa manusia Yesus ini benar-benar pernah hidup di dunia ini, dan para pengikutnya memerlukan momen untuk dapat mengenang kehadiran-Nya tersebut di dunia.
Ibarat anak-anak dan cucu dari seorang nenek yang sangat menyayangi neneknya itu. Mereka ingin sekali dapat merayakan hari ulang tahun sang nenek tersayang mereka tersebut tapi tidak ada yang tahu atau ingat dengan pasti kapan tepatnya nenek mereka itu lahir. Bahkan sang nenek sendiri pun tidak tahu kapan tepatnya tanggal ia dilahirkan. Jadi mereka menentukan sendiri tanggal kelahiran untuk sang nenek semata-mata hanya untuk mengenang dan merayakan keberadaan sang nenek di tengah-tengah kehidupan mereka.
Penetapan tanggal 25 Desember sebagai hari Perayaan Natal semata-mata untuk mengungkapkan perasaan syukur karena Kristus telah lahir ke dunia ini membawa berkat keselamatan bagi umat pilihannya.

(Ind, dari berbagai sumber)

Sekolah Athalia

Jujur dalam Seribu Lidah Memuji

Hari Jumat, 29 Oktober 2010 merupakan moment tak terlupakan bagiku. Saat itu aku mendampingi anak-anak kelas III yang akan mengikuti gladi bersih acara pentas karakter “Seribu Lidah Memuji”. Anak-anak kelas III ini tergabung dalam kelompok tarian “Jujur”. Saat di dalam bus hingga tiba di gedung CNI, tidak terjadi sesuatu yang istimewa. Tapi, begitu aku membawa barisan anak-anak kelas III itu masuk ke dalam gedung CNI, kudengar celoteh seorang anak laki-laki kepada temannya, “Aku tuh termasuk kelompok tarian Jujur, tapi aku merasa diriku belum jadi anak jujur.” Duh, aku terharu buanget mendengar kalimat sederhana itu. Celotehan anak itu menjadi perenungan buatku sendiri hingga saat ini. Seorang anak yang yang masih kecil sudah bisa mengintrospeksi dirinya, walaupun dengan bahasa dan cara anak itu sendiri. Mungkin anak itu tidak hafal definisi kejujuran, tapi telah dapat mengaplikasikannya dengan cara mengintrospeksi dirinya, jujur pada dirinya sendiri.

Melalui celoteh anak kecil itu, aku pun terpacu untuk selalu jujur pada diriku sendiri, sehingga jujur juga pada dunia di sekitarku. Akhirnya terangkai dalam hatiku, “Ternyata saat Tuhan pakai sebuah lidah yang tahu mengungkapkan arti kejujuran, akhirnya seribu bahkan lebih lidah akan terus memuji kebesaran Tuhan yang telah menciptakan manusia itu.

Satu harapanku, semoga ada anak-anak, juga orang dewasa lainnya yang mendapatkan perenungan karakter-karakter lain yang bermanfaat bagi dirinya melalui acara pentas karakter “Seribu Lidah Memuji” ini. Proficiat Sekolah Athalia! Selamat ulang tahun ke-15. Allah semakin ditinggikan.

Oleh: Shelly (Staf Bidang Pendidikan Sekolah Athalia)

Athalia Cup I Berlangsung Sukses

Athalia Cup yang telah diselenggarakan pada tanggal 9-16 Oktober 2010 telah berjalan sukses sesuai rencana. Ada 26 tim yang bertanding, terdiri atas sepuluh tim Futsal putra, delapan tim Basket putra, dan delapan tim Basket putri dari 10 sekolah yang berpartisipasi. Walau baru pertama kali menyelenggarakan event olahraga antar sekolah, namun berbagai komentar positif datang dari tim tamu, termasuk dari wasit.

Budaya Sekolah Athalia yang menekankan karakter baik muncul dalam bentuk layanan yang tulus pada para tamu dan wasit yang hadir selama 8 hari penyelenggaran Athalia Cup. Kerjasama yang kompak antara panitia, siswa dan orang tua yang mendukung, juga OSIS telah menciptakan suasana pertandingan yang menyenangkan.

Nyaris tak ada masalah yang muncul selama penyelenggaraan Athalia Cup. Memang sempat hujan di salah satu hari sehingga pertandingan harus dihentikan dan dipindahkan, namun melalui kendala itu justru teruji karakter baik yang selama ini ada di Athalia. Panitia, orang tua siswa, dan guru/staf secara spontan bekerjasama mengantar para tamu ke tempat yang menjadi lokasi cadangan. Walau waktu pertandingan harus diundurkan hingga agak malam, semua tetap berjalan baik dan penuh semangat. Beberapa cedera kecil memang terjadi selama pertandingan, namun ini hal wajar sebagai bumbu pertandingan. Dan tetap menjadi pembelajaran yang baik bagi semua pihak.

Kita bersuka cita bersama tim Basket putri sekolah kita yang berhasil meraih juara pertama, dan tim Basket putra yang meraih juara kedua. Kita mengucapkan selamat pada tim basket putra sekolah Saint John yang meraih juara pertama, dan tim Futsal SMP Negeri 11 yang menjadi juara pertama Futsal.

Kemenangan memang membawa rasa bangga dan puas, namun itu bukan segalanya. Belajar menerima kekalahan adalah kondisi yang sama pentingnya untuk dipelajari dan dinikmati. Ketika kita sudah memberi upaya yang terbaik, maka kalah menang tak menjadi hal mutlak lagi.

Hasil lengkap Athalia Cup 1 2010 adalah sbb:

Bola Basket Putri:

Juara 1: SMP Athalia

Juara 2: SMP Penabur Gading Serpong

Juara 3: SMP Strada Slamet Riyadi

Bola Basket putra:

Juara 1: SMP Saint John

Juara 2: SMP Athalia

Juara 3: SMP Penabur Gading Serpong

Futsal:

Juara 1: SMPN 11

Juara 2: SMPN 15

Juara 3: SMP Penabur Gading Serpong

Sampai bertemu di penyelenggaraan Athalia Cup II 2011…!!

Athalia Cup

Olah Raga sebagai Sarana Pembentukan Karakter (Athalia Cup 1, 9-16 Oktober 2010)

Athalia Cup 1 akan diselenggarakan sebentar lagi. Selain sebagai ajang pertandingan olah raga antar siswa SMP, sebenarnya, hal penting apakah yang mendasari kegiatan semacam ini perlu untuk diselenggarakan?

Olah raga, selain sebagai sarana untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, juga dapat dijadikan media yang efektif untuk pembentukan karakter dan kepribadian siswa. Di dalam kode fair play olah raga, terkandung makna bahwa pertandingan olah raga haruslah dijiwai dengan semangat kejujuran dan tunduk aturan. Misalnya dalam bermain tidak melakukan kecurangan dengan melakukan banyak pelanggaran yang disengaja agar bisa menang. Menjunjung tinggi sportivitas dan menghormati keputusan wasit/ juri. Jika memang dinyatakan salah oleh wasit, menerimanya dengan lapang dada dan mengusahakan untuk tidak terulang, menerima kekalahan dengan ksatria. Menghargai lawan, baik di dalam maupun di luar pertandingan dengan tetap bermain dengan baik dan tidak saling menyulut pertengkaran dan permusuhan.

Singkatnya, dalam olah raga, terkandung dimensi nilai dan perilaku positif yang multidimensional, seperti sikap sportif dan kejujuran seperti yang telah dijelaskan di atas; saling mendukung dan membantu, saling berbagi, kerja sama, saling percaya di mana dalam sebuah tim yang kompak dan berhasil dalam permainan senantiasa dituntut nilai-nilai tersebut. Semangat kompetitif juga nilai yang ditingkatkan karena tanpanya tentu siswa tidak akan punya keinginan untuk menang atau menjadi juara dalam pertandingan. Sikap antusias, yang berarti tetap bersemangat bertanding meskipun ada kendala atau rintangan yang tidak terduga terkadang muncul. Sikap optimis, juga merupakan nilai yang ditanamkan pada siswa meskipun mungkin lawan terlihat sangat tangguh, tapi tetap percaya bahwa yang terpenting adalah telah memberikan upaya terbaik. Penuh inisiatif, karena tanpa nilai tersebut, pertandingan akan sulit untuk dimenangkan. Kemampuan mengambil keputusan dengan cepat, terutama ketika sedang dikepung lawan dan perlu dengan cepat memutuskan tindakan apa yang perlu dilakukan, bertahan atau melakukan penyerangan. Kegigihan, yang artinya pantang menyerah dan tetap berusaha semaksimal mungkin sebagai tim hingga pertandingan selesai.

Efektifnya olah raga sebagai media pembentukan karakter adalah terletak pada nilai-nilai yang langsung diterapkan ke dalam perilaku terutama selama bertanding.

Athalia Cup 1

Memperingati International Day of Peace

Tanggal 21 September ditetapkan lembaga Perserikatan Bangsa-bangsa sebagai The International Day of Peace. Pertama kali dicanangkan pada tahun 1981 sebagai “a reminder of the human cost of war”. Seluruh dunia perlu diingatkan akan betapa besar harga yang harus dibayar umat manusia saat perang terjadi. Ada yang mengatakan, saat perang terjadi antara pihak-pihak yang bertikai, siapapun yang dinyatakan sebagai pemenang sebenarnya sedang kalah bersama-sama dengan pihak lain yang bertikai dengannya. Karena semua menanggung kerugian.

Konsep yang ditawarkan PBB tentang perdamaian adalah tidak adanya perang. Maka tiap tanggal 21 September, di zona perang khususnya, diadakan gencatan senjata. Banyak Negara, partai-partai politik, dan organisasi yang menghormati ketetapan PBB ini. Perdamaian dianggap sebagai sebuah situasi dimana tidak ada konflik, tidak ada penjajahan, tidak ada perang. Dengan kata lain, tidak ada hal-hal eksternal yang mempengaruhi sehingga umat manusia kehilangan rasa damai.

Sebagai komunitas yang belajar prinsip-prinsip iman Kristen, kita memahami rasa damai secara berbeda. Rasa damai seharusnya bukan hasil dari kondisi di sekitar kita. Ketika situasi sekitar baik, sesuai yang kita harapkan, maka kita merasa damai. Namun bila terjadi gejolak, konflik, hal di luar rencana, maka kita kehilangan rasa damai. Bukan begitu yang kita imani.

Yesus berkata, “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahteraKu kuberikan kepadamu, dan apa yang kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” Yohanes 14:27. Situasi saat itu sebenarnya jauh dari rasa damai bagi Yesus dan para murid. Tapi  dalam kondisi demikian sesungguhnya damai itu tetap diberikan bagi kita yang percaya.

Ketika malaikat Gabriel menyampaikan kabar pada Maria tentang kehamilannya, bayangkan betapa terguncang batin Maria. Dia belum menikah dan dinyatakan hamil! Di masa itu sungguh suatu aib sangat berat! Namun Maria dapat tetap  berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan. Jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”

Rasa damai tidak bergantung pada keadaan sekitar kita. Bila pun perang berkecamuk di sekitar kita, bencana alam menimpa kita, sakit penyakit mengganggu, namun damai sejahtera telah Allah berikan pada murid-muridNya yang percaya padaNya.

Kita boleh ikut memperingati International World of Peace, namun tetap ingat bahwa damai kita berasal dari Allah, bukan dari lingkungan sekitar kita.

Athalia Cup

Hey, para pecinta olah raga….

Sudah tahu belum, nih? Sekolah Athalia sekarang punya event Athalia Cup, loh… Athalia Cup ini adalah acara pertandingan olah raga antar SMP se-Serpong dan Tangerang. Cabang olah raga yang dipertandingkan adalah Basket dan Futsal. Athalia Cup I adalah rangkaian acara HUT Athalia ke-15, tapi untuk selanjutnya, akan menjadi acara tahunan rutin. Di tahun pertama penyelenggaraannya, pertandingan ini akan diikuti sekitar 12 tim futsal dan 16 tim basket dari 28 sekolah yang diundang. Ramai, kan? Pertandingan ini akan digelar pada tanggal 9-16 Oktober 2010 di lapangan olah raga Sekolah Athalia. Berminat menjadi supporter? Atau pemain? Atau sekedar nonton? Yuk, datang ke pertandingaannya! Jangan lupa tanggalnya, ya…

Athalia Cup

Athalia Cup 1

Pentas Karakter “Seribu Lidah Memuji”

Pentas Karakter "Seribu Lidah Memuji"

Pentas Karakter "Seribu Lidah Memuji"

Untuk memperingati HUT 15 tahun Athalia, yang jatuh pada setiap tanggal 1 Mei, akan diselenggarakan acara puncak yang tak kalah seru dengan kegiatan sebelumnya. Acara tersebut adalah pagelaran pentas karakter yang berjudul “1000 Lidah Memuji”. Pentas karakter ini adalah pentas kolosal yang akan melibatkan lebih kurang 1000 orang siswa Athalia, dan akan digelar pada tanggal 30 Oktober 2010. Pentas karakter ini mengisahkan dongeng pangeran dan putri dari negeri Senyuman yang mengusung pesan moral tentang pengembangan karakter anak. Pentas drama musikal yang berisi tarian dan nyanyian ini merupakan persembahan dari seluruh putra dan putri Athalia yang tentu saja sayang untuk dilewatkan.

1000 Lidah Memuji

Ibadah Pengucapan Syukur

Pada tanggal 20 Agustus 2010, diselenggarakan ibadah pengucapan syukur yang meliputi ucapan syukur atas peresmian gedung D, pencanangan sekolah Pinus, dan ibadah syukur 15 tahun Athalia. Acara ini diselenggarakan di lantai 4 Gedung D sekolah Athalia. Beberapa tamu undangan khusus dan seluruh orang tua siswa diundang hadir dalam acara ibadah tersebut.

Ibadah Pengucapan Syukur

Nyok…Kite Maen!

Hai… Bapak Ibu, ketemu lagi nih dengan aye.

Makasih banget ye, kalo acare pesta rakyat Athalia NYOK…KITE MAEN! 5 Juni 2010 kemaren sangat sukses.

Acare ini diselenggarakan oleh APC ( Athalia Parens Community ) bekerja sama dengan Sekolah Athalia dalam rangka HUT 15 th Athalia.

Ade cerite nih, pade pagi 5 juni tersebut, seorang siswa Athalia bernama Josef jam 5 pagi udeh bangun dan die cepet-cepet bangunin ortunye untuk segera siap dateng ke acare NYOK…KITE MAEN! busyet deh hehehe

Kite juga bangga seorang tukang kerak telor dengan membawa 210 telor, habis.. bis… bis…

Malah masih ade nyang pengen beli lagi. Harge satuannye sepuluh ribu perak. Bayangin tuh… si abang bawa pulang uang dua juta seratus ribu perak.

Tukang Otak-otak Tangerang pun sampe nyuruh orang rumahnye untuk bolak balik ngebawain otak-otaknye lagi karena laku keras.

Stand makanan minuman habis ludes sebelum acare selesai.

Wah…ternyate malemnye ade nyang nelpon ke aye, cuma nanyain alamatnye tukang gudeg nyang ikutan di bazaar NKM. Katanye kereceknye Top… Markotop.

Acare panggung pun meriah selain siswa yang terlibat guru-guru pun pade seru ngebawain lagu, tari dan fashion shownye. Ya ampun, ternyate Bu Charlotte, Bu Rika, Bu Nita, Bu Risna gaye juga berlenggak-lenggok di catwalk, bise-bise ngalahin peragawati betulan nih. hehehe…

Aye sebagai ketua panitia mo menghaturkan terimakasih banyak bagi yayasan, guru-guru, staff & karyawan Athalia, orangtua dan siswa Athalia, seluruh peserta stand, sponsor dan seluruh panitia NYOK… KITE MAEN!

Moga-moga nggak kapok ye, hehehe…

Jabat erat,

Nelly Iskandar

Komentar-komentar seputar NYOK…KITE MAEN!

– Bravo Nelly,

Congratulation…saluh nih gue…

Acaranya sukses n mengesankan.

( Linda Marzukie Ortu Jacynda & Vivien )

– Acaranya sukses ruarrr biasa …

( Djulia Matio Ortu Jessica Delphina L, Josephine )

– Pesta Rakyat Athalia NYOK…KITE MAEN! kali ini bener-bener seru & berkesan.

Mulai dari acara permainan sampai bazaarnya semuanya asyik-asyik lho!

Seragam panitianya juga OK, kesannya benar-benar nyantai ala Betawi. Bazaarnya komplit bo…dari baju batik sampai supplement ternama semua ada.

Pokoknya the best dah buat panitia NYOK KITE MAEN!

Moga-moga aja di tahun berikutnya tetap bagus, meriah supaya terus berkesan di hati para pengunjungnya.

( Lingga – Ortu Owen Maskintama )

– Wah bagus banget, meriah lagi sampai-sampai saya betah berlama-lama di acara tersebut.

Tadinya rencana habis ngantar anak untuk performance, mo langsung pulang.

Eh… malah sampai selesai hehehe.

Selamat Ultah Athalia yang ke 15 sukses & selalu tanpa batas.

(Sofia Attan – Ortu Richie )

– Pesta rakyat mengingatkan saya dengan masa kecil & kampung halaman.

Saya sangat bangga dengan performance dari anak-anak kelas V, yang

sangat luar biasa. Ini terjadi karena kerjasama & kekompakkan guru-guru kelas V, saluuuttt. Maju terus pantang mundur.

(Pak Nove – guru Athalia)