Indahnya Hidupku..

Pertama kali, saat aku sampai dipanti, rasa bersyukur akan tempat tinggalku mulai ada. Bayangkan saja, mereka tinggal ditempat yang sekelilingnya adalah tempat sampah. Saat kita memulia ibadah, sukacita lebih terlihat diwajah anak-anak panti, contohnya pada saat saya menyanyikan lagu “..kau sahabatku, kau saudaraku..”, mereka dapat bergaya dengan begitu semangat , memuji dan menyanyi dengan senyum sukacita. Aku sempat berkata dalam hati “..hebat..”. Aku menyatakan hal itu, karena mereka begitu bersemangat menyanyi meski aroma sampah dan ratusan lalat berterbangan.

Saat anak panti bernyanyi, ku tahu, alunan-alunan nada yang dinyanyikan itu adalah alunan nyanyian yang dinyanyikan dengan sepenuh hati. Kini, aku mau belajar terus bersyukur memiliki orang tua, meski terkadang aku suka kesal juga dengan mereka. Aku juga mau belajar untuk lebih dan lebih memuji Tuhan dengan sepenuh hati dan always smile.

– Yeghar (7N) –

Leadership Development Course

Leadership Development Course ( LDC ) adalah salah satu sarana dalam BB untuk mengembangkan kemampuan leadership seseorang. Setiap tahun, sekolah-sekolah yang tergabung dalam BB mengirimkan wakil-wakilnya untuk mengikuti LDC agar bisa menjadi NCO. Tahun lalu aku sudah mengikuti LDC stage 1 ( basic ), jadi tahun ini aku berangkat untuk stage 2 ( advance ).

Pagi itu, tanggal 5 Februari, aku berangkat ke sekolah dengan berseragam BB full uniform. Aku bangga mengenakan seragam ini karena lanyard-ku baru diganti (^o^). Selain membawa tas sekolah hitamku, aku juga membawa beban sebesar 10 kg, yaitu carrier-ku, juga sleeping bag dan sleeping mattress. Sekitar jam 10 lewat kami berangkat naik bus. Perjalanannya cukup menyenangkan. Kami mengobrol dan bercanda. Semuanya baik-baik saja, sampai setelah makan siang tenggorokanku sakit.

Akhirnya kami, 24 anak Athalia dan 2 anak Beacon Institute, sampai juga di Wisma PGI. Kami segera membawa barang-barang kami menuju area perkemahan. Saat pertama kali melihatnya, aku langsung suka tempat itu. Tenda-tendanya cukup besar dan udaranya segar. Kamar mandinya juga unik. Letaknya di agak di bawah tempat kemping kami. Aku paling suka dinding batunya. Tetapi, pembatas antar kamar mandinya cuma tirai. Nggak apa-apa sih, soalnya siapa juga yang kurang kerjaan mau ngintip orang mandi? Lantai kamar mandi perempuan yang berwarna pink ini juga cukup bersih. Di dalam juga tidak bau. Tapi, itu sebelum semua sudah mulai menginjakkan kaki di sana, karena kami membawa tanah masuk dan mengotori lantai.

Pertama datang, kami meletakkan barang-barang di tenda besar. Setelah registrasi dan dibacakan nomor tenda, baru kami menempatkan barang di tenda masing-masing. Aku ada di tenda 2, bersama Ria, Laetitia, Nadira, Patricia, Clarita, dan Vanessa. Aku adalah penanggung jawab tendanya.

Awalnya aku agak kecewa karena aku satu-satunya anak Athalia di tenda 2, sedangkan Manda dan Tasia sama-sama di tenda 1. Tapi, kupikir gak papa karena nanti pasti ada teman baru. Aku pilih tempat kedua dari pintu depan tenda, di antara Clarita dan Vanessa. Waktu semuanya sudah masuk di tenda, aku baru sadar kalau tendanya berkapasitas 6 orang sementara kami bertujuh. Aku tau dari jumlah alas tidur terlipat yang disediakan. Nanti malam pasti sempit, pikirku saat itu. Tapi, nanti malam adalah urusan nanti malam, karena sekarang ini, masih banyak yang harus dipikirkan. Salah satunya, ketika Angelia memberitahu bahwa aku, dia, Jason, Abraham, dan Ebenezer dipanggil Mr. Saud. Ternyata kami dijadikan petugas upacara. Aku, sebagai pepmimpin barisan Athalia sekaligus pemimpin barisan paling kanan. Angelia, sebagai pepmimpin barisan Pelangi Kasih. Abraham, sebagai pemimpin barisan Kairos Gracia. Ebenezer sebagai peimpin barisan Tritunggal, dan Jason sebagai pemimpin upacara. Kami hanya sempat berlatih sebentar, lalu upacara pembukaannya dimulai. Upacara berjalan lancer, biarpun Ebenezer digantikan temannya dan Laetitia ikut menjadi pempin barisan Beacon tanpa latihan.

Setelah upacara selesai, kami ganti baju di tenda masing-masing. Di dalam tenda, kami berdesak-desakan dan kepanasan sambil berganti baju. Ketika sudah selesai dan mau keluar, ternyata pintu depan tenda kami macet ritseletingnya! Kami semua awalnya panic, tetapi akhirnya memutuskan untuk keluar lewat pintu belakang. Begitulah, jadinya selama LDC kami keluar masuk lewat pintu belakang. Itu sangat menyulitkan karena sebelum bisa masuk atau keluar kami harus melewati “rintangan” berupa pohon-pohon, got kecil, dan tali-tali. Awalnya sih tidak apa-apa, sampai ketika kami kembali dari session membosankan di gedung yang agak jauh dari area perkemahan dalam kondisi hujan. Jas hujanku ada di tenda, jadi kami semua berbasah-basah melewati rintangan baru bisa masuk ke tenda. Saat itu aku mulai kesal, ditambah ketika menyadari tendanya bocor tepat di atas tempatku tidur! Malamnya kami masih ada session setelah mandi dan makan malam. Malam itu, aku jengkel sekali rasanya. Ritseleting tendaku rusak, sepatu hitamku basah, celana jinsku satu-satunya basah, tempatku tidur basah, tidak ada orang yang kukenal di tendaku, tenggorokanku sakit dan….masih ada 2 hari yang harus kulewati. Hhh..

Jam 2 pagi aku terbangun karena suara orang-orang di sekitarku, tapi aku tidur lagi. Jam 3 aku terbangun lagi dan masih ada suara-suara terdengar. Tentunya aneh, memangnya mereka tidak tidur? Tapi aku memutuskan untuk membiarkan dan kembali tidur. Sekitar jam kurang aku bangun dan menyadari banyak sekali anak-anak yang sudah bangun. Ketika aku mulai menyiapkan perlengkapan mandi, tiba-tiba peluit berbunyi. Kami semua terlonjak dan segera keluar. Sampai di luar kami berbaris di depan tenda. Para officer mengumumkan bahwa kami akan jogging dan disuruh bersiap-siap sesegera mungkin. Beberapa menit kemudian kami semua sudah berbaris rapid an siap untuk jogging. Acara joggingnya asyik juga. Kami berlari kecil memutari pedesaan, melewati sawah, rumah penduduk, kandang kambing, dan yang paling tidak kusukai, kandang ayam. Di jalanan juga ada ayam-ayam. Aku tidak suka ayam tetapi aku berusaha mengabaikan mereka. Akhirnya kami berhenti di sebuah jalan sambil menunggu Mr. Saud menolong seorang anak yang terjatuh. Sambil duduk menunggu, ada motor-motor lewat, pejalan kaki, juga kerbau. Aku kembali ke area perkemahan dengan perasaan jauh lebih baik dari kemarin malam. Setelah mandi dan sarapan, kami ada devotion bersama. Selesai devotion, barulah advance dan basic menjalani kegiatan masing-masing. Menurutku session-session advance membosankan.

Ada juga project-project yang tidak membosankan sih. Aku lega advance tidak ada ujiannya jadi tidak perlu stress menghafal materi yang super banyak seperti tahun lalu. Setelah makan siang, kami deberitahu bahwa project kami selanjutnya adalah mengatur fellowship night buat basic. Aku di bagian games. Ada yang bagian worship juga MC. Di bagian games, semua main dan Vanessa jadi ngambek karena hanya dia, Ardine, Cindy G, dan aku yang kerja. Dalam keadaan tidak enak seperti itu, tentunya pekerjaan kami tidak selesai-selesai. Kamipun minta bantuan chairman nya, yaitu Laetitia. Setelah dia membantu, pekerjaan kami jadi lebih cepat selesai. Setelah itu…saatnya main air, Basic vs Advance! Basic harus menyalakan lilin, dan advance mengganggunya dengan bom air dan lemparan/guyuran air. Awalnya aku malas basah-basahan, tapi malah kesenengan..haha.. Aku berhasil mematikan lilin…mm..berapa kali ya? Lebih dari 5 kali..haha.. Tapi, aku agak meraa bersalah juga sih, waktu melihat ekspresi kesal mereka setelah lilinnya berhasil kupadamkan. Ada juga yang tidak seperti itu sih… Secara keseluruhan, main airnya asyik kok.. Setelah mandi dan makan malam, advance mempersiapkan perlengkapan untuk fellowship night. Acaranya…menurutku sih agak kacau, tapi ya…lumayanlah… Setelah fellowship night, kami makan snack bersama, ngobrol, dan bertukar nomor hp, juga alamat email. Sementara kami bersantai-santai, basic belajar. Sekitar jam 11, kami diperbolehkan kembali ke tenda untuk tidur. Kukira malam ini aku bisa tidur tenang, karena di malam kedua biasanya anak-anak sudah terlalu lelah untuk begadang. Tapi, itu kan biasanya, berarti…gak selalu dong…??
Suara peluit membuatku terlonjak dan langsung membangunkan teman-teman setendaku. Kami bergegas keluar dan berbaris di depan tenda. Waktu kulihat jam tanganku, ternyata baru jam 2! Para officer menyuruh beberapa anak menyebutkan BB object. Karena ada beberapa yang tidak bisa, kami semua dihukum. Kami dibawa ke lapangan basket di atas, di mana sudah ada botol-botol yang tidak kami ketahui isinya. Ternyata isinya kangkrik. Kami disuruh mengulum jangkrik dan berlari sampai batas tertentu lalu kembali ke tempat awal dan baru boleh memunthakan jangkrik itu. Basic memulai duluan. Tentunya ada beberapa anak yang takut, tetapi akhirnya semua berhasil. Ketika giliran advance, kami disuruh mengulum jangkrik, berlari sampai ujung jalan lalu naik ke aula atas, di mana sudah disiapkan “makan malam”, katanya. Aku menjalaninya dengan sukses dan lancar. Ketika semua sudah berhasil, kami diberitahu bahwa “makan malam” yang dimaksud adalah cacing. Awalnya aku geli juga, tapi akhirnya aku makan 2. Kami semua berhasil memakan cacing itu. Ada yang menangis juga sih.. Malam itu memang malam yang menantang.

Aku tidak bisa tidur untuk waktu yang cukup lama. Menghadap ke kanan, face to face sama Clarita. Hadap kiri, face to face sama Vanessa…Hhh..
Paginya, aku orang pertama yang bangun di tendaku, jam 5.45. Aku membangunkan yang lain dan packing, juga menyiapkan baju untuk dipakai setelah mandi, yaitu full uniform. Setelah mandi dan mengenakan full uniform, yang berarti juga mengenakan sepatu hitam yang masih basah, kami Sunday Service. Setelah itu, Basic ujian dan advance ada session singkat lalu bebas. Terakhir, kami closing ceremony, penyerahan sertifikat, makan siang, lalu pulang. Di sertifikat kami ada cap cacing dan jangkriknya, lho..

Senang rasanya bisa pulang. Aku mengikuti LDC kali ini, awalnya dengan tidak terlalu bersemangat, tetapi ketika pulang, aku sadar kalau LDC ini memang sangat berbeda dengan tahun lalu. Kali ini lebih berat, tetapi juga jauuuh lebih seru!!!

– Rosa Belinda (8D) –

LDC seru..!!

Perasaan selama di sana benar-benar senang. Mungkin, waktu pertama kali datang merasa kalau tidak akan mendapat teman baru. Tetapi tidak disangka, semua anak-anak di sana baik-baik. Tidak ada yang sombong.

Hari pertama di sana rasanya senang. Karena, itu pertama kali nya kegiatan BB yang aku ikuti. Untuk hari pertama, mungkin capek belum terasa. Tetapi waktu hari kedua, benar-benar capek. Gamenya seru. Apalagi games membawa lilin. Seru banget. Walaupun sebenernya sempet kesel, tetapi kalau dipikir-pikir itu kan cuma permainan. Jangan diambil hati.

Malamnya ada fellowship night yang menyenangkan! Walau kurang enak badan karena abis main air, tetapi semangat tidak boleh berkurang. Hm..menampilkan talent show yang belum terpikirkan sebelumnya. Akhirnya dengan percaya diri, bergaya dengan menyanyikan lagu “I Love You Jesus”. Pengalaman yang tidak terlupakan. Setelah fellowship selesai, officer nyanyi-nyanyi menggunakan gitar dan semua anggota basic belajar untuk exam. Hari itu selesai. Kita tidur nyenyak.

Jam satu pagi, pluit berbunyi dan kita semua disuruh untuk kumpul ke lapangan basket diatas. Tidak sangka akan dibangunkan jam segitu. Dengan perasaan bingung tidak tahu akan disuruh apa, kita semua baris dalam squad masing- masing. Ternyata officer memberikan arahan untuk memasukan jangkrik ke dalam mulut. Sungguh terkejut karena tidak disangka akan memasukan jangkrik ke dalam mulut tetapi dengan keberanian akhirnya kita semua berhasil memasukan jangkrik itu dan akhirnya kembali tidur.

Pagi harinya, hari dimana mendapatkan exam. Bener-bener takut, tapi akhirnya aku bisa melewati itu semua dengan baik. Mungkin belum tentu lulus, tapi aku mengerjakan itu sesuai kemampuan yang aku punya. Selesai exam, kita semua upacara penutupan dan menerima sertifikat. Bangganya karena di sertifikat ada gambar jangkrik. Setelah kita selesai melakukan kegiatan dan waktunya untuk pulang, perpisahan terasa berat sekali. Karena, harus berpisah dengan anak-anak sekolah lain. Berharap bisa ketemu lagi lain waktu, di acara BB yang lain.

Saya sangat senang ikut LDC karena bisa dipertemukan dengan teman- teman dari sekolah lain, dan juga dah diajarin untuk menjadi seorang yang mandiri.

God Provides

Pada Mei 2010 ini Sekolah Athalia genap 15 tahun berkiprah dalam dunia pendidikan. Sebagai ungkapan syukur, dan dalam rangka bersumbangsih pada komunitas, serangkaian acara akan dilaksanakan dalam rangka 15 tahun Sekolah Athalia.

Rangkaian acara yang akan digelar menyangkut berbagai aspek yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang siswa, yang tentu juga melibatkan keluarga siswa.

Rangkaian acara peringatan 15 tahun Sekolah Athalia tak akan mengedepankan kebanggaan diri dan hura-hura. Rangkaian acara akan saling harmoni dalam upaya terus menanamkan pentingnya karakter, yang tercermin dari gaya hidup dan pilihan-pilihan yang diambil siswa dan keluarganya tiap hari.

“GOD PROVIDES”

Sejak awal, para pendiri Sekolah Athalia memulai Sekolah ini bukan atas perhitungan bisnis, kepentingan pribadi, atau maksud-maksud lain yang menyimpang dari kepentingan pendidikan. Sekolah Athalia adalah wujud pelayanan para pendirinya terhadap generasi muda, demi kemajuan Bangsa Indonesia.

Dengan idealisme ini, Sekolah Athalia didirikan tanpa modal awal yang dapat diandalkan. Dalam tiga tahap pemba-ngunan gedung yang dilakukan, Sekolah Athalia sungguh mengalami bagaimana Tuhan mencukupkan kebutuhan, lewat berbagai bantuan yang diterima tanpa diduga.

Maka, ketika memasuki tahun ke-15 ini, saat para pengelola Sekolah Athalia menengok ke belakang, tak ada hal yang lebih nyata terlihat selain daripada pemeliharaan Tuhan. Tuhanlah Sang Penyedia, dan Dia selalu menyediakan pada waktu yang tepat. God Provides.

Allah memang menyediakan, namun Dia pun menuntut kemauan kita untuk mendaya guna, agar apa yang Dia sediakan dapat bermanfaat bagi kehidupan kita. Burung-burung di udara Dia pelihara, namun mereka hanya bisa merasakan pemeliharaan Allah ketika mereka menjadi pendaya guna. Mereka mendayagunakan alam di sekitar mereka untuk mendapat makanan, minuman, tempat berlindung, dan komunitas yang mendukung. Begitu juga yang diharapkan Allah atas kita. PemeliharaanNya hanya akan kita nikmati bila kita berdaya guna.

Dalam rangka ulangtahun yang ke-15, Sekolah Athalia melakukan serangkaian kegiatan sebagai ucapan syukur dan iman atas pemeliharaan Allah, lewat serangkaian acara yang melatih kemampuan komunitas Athalia dalam mendayagunakan tubuh anugerah Allah dan apa yang ada di alam sekitar.

13 Maret 2010 – Seminar Orangtua:
“Aplikasi Internet & Gaya Hidup Remaja”

Dulu friendster mewabah, namun facebook melebihi kehebohannya, dan twitter pelan namun pasti mendampingi. Di samping itu masih ada myspace, youtube, flickr dan situs jejaring sosial lainnya yang menggunakan fasilitas internet. Apa yang salah dari pemanfaatan teknologi ini? Lalu bagaimana dengan aplikasi lainnya, seperti chatting, game online, situs-situs yang begitu mudah diakses? Adakah dampaknya bagi perkembangan karakter remaja dan dalam relasi di keluarga maupun sosial?

13 Maret 2010 – Siswa Techno:
“Lomba Robotik Antarkelompok Siswa”

Merakit lego dan memprogramnya sesuai kemauan kita memang kegiatan yang mengasyikkan. Tak heran kelas robotik selalu ditunggu siswa. Kompetisi robotik antarkelompok siswa tidak diadakan untuk memupuk semangat kompetisi antarsiswa, melainkan sarana memacu kreativitas dan kerjasama.

20 Maret 2010 – Seminar Umum:
“Good Food Good Mood”

Mengapa remaja putri sekarang lebih cepat mengalami menstruasi dan remaja putra memasuki akil balik di usia relatif dini? Mengapa makin muda usia mereka yang terkena stroke dan penyakit kanker makin jamak ditemui? Makanan punya andil besar dalam kesehatan tubuh manusia. Makanan tak terbatas sekedar membuat kenyang atau gemuk, melainkan bisa mempengaruhi cara berpikir dan reaksi kita dalam menghadapi sesuatu. Seminar ini akan menolong kita memikir ulang apa yang selama ini kita masukkan dalam tubuh kita dan pengaruh apa yang diberikannya pada tubuh kita dalam jangka panjang.

24 April 2010 – Go Green:
“Halamanku Berpori”

Air adalah anugerah Tuhan atas kita. Coba bayangkan 6 jam saja kita hidup tanpa air, pasti kacaulah! Namun sekali lagi, anugerah pemeliharaan Allah lewat air itu hanya dapat kita nikmati bila kita berdaya guna. Mari bersama belajar membuat pori-pori di pekarangan sebagai resapan air, sekaligus sarana membuat pupuk kompos organik yang sangat bermanfaat. Ir. Wahyu Purwakusuma dari IPB, penemu sistem biopori, akan berbagi ilmu langsung dengan komunitas Athalia.

15 Mei 2010 – Keluarga Sehat:
10.000 Langkah Ceria Keluarga

Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Ayo olahraga bersama sambil menjalin komunikasi yang baik antaranggota keluarga. Jalan sehat, senam bersama, sarapan sehat sambil ngobrol…betapa komunitas yang menyenangkan!

5 Juni 2010 – Pesta Merakyat:
“Nyok, maen nyok!”

Ulangtahun ya pesta! Tapi pesta yang merakyat, yang berdaya guna pastinya! Ayo berkumpul dan nikmati komunitas pendaya guna Athalia!

9-16 Oktober 2010 – Pertandingan Antarsekolah:
“Kompetisi Bola Basket & Futsal”

Sebagai bagian dari komunitas Tangerang Selatan, Sekolah Athalia ingin terus menjalin relasi yang baik dengan sekolah-sekolah di sekitar. Relasi adalah salah satu aset yang Tuhan anugerahkan, yang bisa kita nikmati bila kita berdaya guna. Kompetisi ini bukan untuk mencari siapa yang paling unggul, tapi menjalin kerjasama, memupuk sportivitas, mempertajam keterampilan, sambil membangun karakter baik dalam diri siswa.

30 Oktober 2010 – Pentas Karakter:
“Seribu Anak Memuji”

Ketika menyadari pemeliharaan Allah, bagaimana Dia senantiasa menyediakan bagi ciptaanNya, apalagi yang bisa kita lakukan selain memuji? Mari bersama memuji lewat pentas karakter “Seribu Anak Memuji.” Seluruh siswa terlibat, semua guru bekerjasama, segenap orangtua mendukung. Komunitas Athalia bersyukur: To God be the Glory forever and ever. Amen.

Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya
Roma 11:36

Show Me Your Love

Apa sih valentine itu? Kenapa akhir-akhir ini semua orang selalu berbicara tentang valentine? Apa yang istimewa dengan valentine?

Valentine. Yang saya tahu velentine itu definisinya Hari Kasih Sayang. Hari dimana kita saling menyatakan rasa sayang kita dengan memberikan coklat ke orang-orang yang kita sayang. Selain itu, valentine yang kutahu identik dengan warna pink dan gunungan coklat yang terbungkus manis yang terlihat di mana-mana. Valentine yang kutahu hanya sebatas itu. Untuk makna valentine itu sendiri, aku tidak tahu. Aku tidak merasa ada yang berbeda di hari valentine.

Awalnya yang terbayang oleh saya tentang Hari Valentine itu adalah hari yang damai dan tidak ada masalah. Tapi ternyata kenyataan yang ada tidak seindah itu.Pada hari itu, kita mungkin bisa saja memberi dan diberi coklat untuk menunjukkan rasa sayang kita kepada orang yang kita sayang, tetapi apakah hanya sebatas itu? Bagaimana dengan tingkah laku kita? Tingkah laku kita ternyata tidak berubah. Kita tidak menunjukkan kasih sayang kita dengan utuh. Kita masih ada yang marah – marah dan menjelek-jelekkan orang lain. Masih ada yang saling bermusuhan atau menyimpan benci didalam hatinya. Sebut saja contohnya, kita masih dengan mudahnya marah-marah kalau tertabrak orang di jalan marah, kita bisa dengan cepat marah sama supir angkot yang berhenti sembarangan, dan tidak mau meminta maaf ataupun memaafkan.

Hari valentine itu seharusnya bisa jadi hari yang penuh kasih sayang dan bisa jadi awal mula hari-hari penuh kasih sayang. Lho..maksdunya apa? Misalnya dengan kita saling memberikan cokelat dengan tulus, itu bisa jadi awal pertemanan yang lebih baik. Ingat ya, kita harus memberikannya dengan tulus. Jika kita memberi tetapi tidak dengan tulus itu tidak akan ada artinya. Hal itu hanya akan menjadi rutinitas yang tidak berdampak apa-apa.

Hm..tapi harga coklat kan cukup mahal. Kita bisa bangkrut setelah ber-valentine ria. Tenang aja, saya ada cara kreatif untuk mengatasinya. Misalnya, kita bisa membuat sendiri cokelat Valentine-nya. Cara yang paling sederhana, kita hanya perlu 1 blok coklat yang dilelehkan lalu campur dengan cornflakes. Setelah itu, sendokkan ke dalam cup kertas. Ada juga cara lain, yaitu, kita tidak usah membeli coklat yang bungkusnya bergambar dan berhiasan. Kalian beli saja colat yang biasa, lalu bungkus sendiri dengan kreasi kalian. Hm..mungkin hasilnya gak sebagus yang dijual di supermarket. Tetapi, sekali lagi yang terpenting adalah kita tulus membuatnya dan juga tulus memberikannya.

Last but not least, coklat itu cuma salah satu symbol dari valentine, tetapi lebih daripada itu, tunjukkan sikap damai diantara kita satu samalian.. Misalnya, di sekolah kita punya musuh, ajaklah dia untuk coba berbaikan di satu hari saja yaitu pada hari valentine. Siapa tahu teryata itu adalah awal persahabatan kalian dan kalian tidak bermusuhan lagi. Atau, kita kasih coklat ke orang yang sedang bermusuhan dengan kalian. Tunjukkanlah kalau kamu peduli dengan dia. Di keluarga, jangan sampai marahan sama orangtua dan saudara. Bermusuhan itu capek, lho Waktu itu saya bermusuhan dengann temanku, rasanya tidak enak dan capek sekali. Hampir setiap saat kepikiran, sudah gitu yang biasanya bisa cerita-cerita jadi tidak bisa lagi. Pokoknya tidak enak. Akhirnya, saya mencoba baikan dengan dia. Awalnya memang gengsi, tapi, itu cuma gengsi sesaat dan aku tidak menyesal membuang gengsi itu jauh-jauh sesaat untuk baikan dengan dia. Mengapa? Karena setelah itu kami menjadi lebih dekat. Kejadian itu memang bukan waktu Valentine, tetapi kalian bisa menjadikan Valentine kali ini penuh kasih dan damai dengan menebarkan serbuk kasih dan juga damai di mana-mana. So, show your love and Jesus loves you so much!

Penulis : Rosa Belinda (VIII D)

11 Teknik Mengasah Otak

Para ilmuwan dari University of California, Berkeley, AS, pernah meneliti otak tikus. Mereka menemukan, otak tikus tumbuh sebesar 4 persen saat mereka dipaksa menjalankan tugas mental setiap hari, misalnya mencari jalan keluar dari lorong yang berliku, memanjat tangga, dan bersosialisasi dengan tikus lain.

Nah, otak tikus saja bisa dilatih untuk tumbuh, apalagi otak manusia. Makin dilatih, otak kita pasti kian tajam. Kehilangan daya ingat dalam jumlah tertentu pada usia berapa pun adalah wajar, sama seperti terjadinya perubahan pada organ tubuh lain. Yang penting, jangan malas untuk rajin melatih otak kita agar daya ingat tetap kuat sepanjang masa.

Ini caranya:
1. Latih kemampuan mengamati. Perhatikan lingkungan sekitar. Rekam dalam pikiran apa yang Anda lihat, mulai dari yang paling sederhana dan diteruskan dengan observasi yang lebih rumit.

2. Asah indra. Bisa dilatih dengan membedakan rasa makanan yang disukai dan yang tidak. Menyadari bau dan aroma di sekitar atau bunyi-bunyian yang ada di jalan atau mungkin rasa panas atau dingin udara di sekitar Anda.

3. Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor teleponnya. Ada berapa yang bisa diingat? Latih supaya bisa mengingat lebih banyak.

4. Pelajari sesuatu yang baru. Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang mungkin bukan bidang Anda, bisa bahasa asing, pengetahuan tentang komputer, dan lain-lain.

5. Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak. Misalnya bermain gitar, mengetik tanpa melihat tuts, mengerjakan prakarya dari kayu, atau berlatih menulis halus.

6. Tekuni hobi. Gunakan kesempatan untuk mengembangkan hobi Anda.

7. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting, menyangkut anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu.

8. Hafalkan sesuatu yang Anda sukai. Bisa jadi itu puisi, lagu, kalimat dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa mungkin juga usahakan agar kalimat yang digunakan adalah bahasa asing.

9. Latihan menghafal urutan angka berderet panjang, misalnya 32145687390282930498. Ini adalah bentuk latihan memperbaiki daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya 3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498.

10. Ingat perjalanan pribadi. Apa yang sedang Anda kerjakan satu jam lalu, minggu lalu pada hari Rabu pukul 10.00, misalnya. Dengan siapa, di mana, dan seterusnya.

11. Ingat dan teliti ulang pengeluaran harian. Apa yang Anda beli kemarin? Berapa uang yang ada dalam dompet Anda sekarang? Kapan Anda terakhir mengambil uang tunai, dan seterusnya.

Latihan-latihan ini akan memungkinkan sel otak tetap aktif dan jaringan penghubung antarsel otak semakin rapat. Kegiatan mental yang menantang meningkatkan jumlah sirkuit aktif atau sinapsis dalam otak. Semakin banyak sirkuit, semakin banyak asosiasi, makin besar pula kemampuan mengingat.

sumber : kompas.com

62,7% Siswi Sudah Tak Perawan

Di internet,  saya mencoba menelusuri info terbaru mengenai gadis-gadis korban jejaring sosial dunia maya. Ada berita ditemukannya siswi SMP Diva Erriani Lelita atau Erin  (12) yang kabarnya diculik teman Facebook-nya. Ada juga berita mengenai Komnas Perlindungan Anak (KPA) yang telah menerima setidaknya 100 laporan kasus Facebook terkait dengan pengaduan tentang dampak dari penggunaan situs jejaring sosial dunia maya tersebut. Lalu di sebuah forum, tiba-tiba pandangan saya tertuju pada sebuah postingan yang cukup menohok: 2/3 Siswi SMP di Indonesia sudah tidak perawan.

Apa gak salah, nih?

Postingan yang terakhir  ini membuat saya termangu beberapa jenak. Rasanya antara percaya dan tidak. Dalam hati saya, jangan-jangan ini hanya postingan orang iseng aja. Maklum, namanya saja di dunia maya banyak juga tulisan yang ngawur. Walau demikian, saya sangat tertarik. Penasaran ceritanya. Agar yakin, saya pun menelusuri datanya berbagai situs media arus utama. Ternyata info tadi gak salah, cuma belum lengkap. Menurut hasil survei yang dilakukan Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak 2008 di 33 provinsi di Indonesia, 62,7 % siswi remaja yang tercatat sebagai pelajar SMP dan SMA di Indonesia, sudah tidak perawan lagi! Wow…!!!

Pertanyaannya adalah apakah nilai-nilai budaya  dan moralitas bangsa ini sudah bergeser?

Entahlah. Saya kemudian teringat tulisan Mariska Lubis di Kompasiana, Perawan, Oh, Perawan , yang mengupas  tentang arti penting keperawanan. Dalam tulisan tersebut Mariska menggambarkan bahwa di Amerika Serikat pada dekade 80-an, masih banyak orang yang punya pikiran bahwa seorang perempuan yang sudah menginjak usia remaja tidak keren bila masih perawan. Bahkan dianggap memalukan. Ini menunjukkan betapa dalam pandangan mereka keperawanan itu tidak mempunyai arti.

Jika hasil survei Komnas Perlindungan Anak di atas benar adanya, maka justru Indonesia yang justru cenderung mengadopsi pandangan Amerika tadi.  Dalam sebuah polling menyebutkan bahwa 56 persen anak-anak gadis usia sekolah menengah di Amerika sudah melakukan hubungan seksual. Jika ini dijadikan perbandingan, berarti kondisi Indonesia sekarang sudah lebih gawat dibanding Amerika! Karena di Amerika saat ini malah mulai ada trend di mana keperawanan menjadi simbol kekuatan seorang perempuan.

Kok di Indonesia bisa begini, ya? Bukankah budaya bangsa ini memandang keperawanan sebagai suatu yang sangat sakral dan penting? Bahkan begitu pentingnya, tak jarang pria menceraikan istri yang baru dinikahinya setelah diketahuinya sudah tidak perawan lagi di malam pertama. Akan tetapi, jika dikaitkan dengan hasil survei ini maka jelas pandangan tersebut jelas sudah bergeser. Toh, kalau belum bergeser, maka saya tidak bisa membayangkan betapa banyaknya wanita yang nantinya akan diceraikan suaminya gara-gara mengetahui istrinya sudah tak perawan lagi. Kecuali kalau si istri mampu menipu suaminya dengan menjadi perawan palsu,  misalnya dengan melalui operasi hymenoplasti.

Entah siapa yang salah dalam hal ini. Apakah orang tua, lingkungan, atau ada faktor lain. Mungkin ini semua penting menjadi renungan khususnya bagi orang tua yang mempunyai anak gadis remaja. Kembalikanlah budaya bangsa yang berpandangan bahwa keperawanan itu sakral adanya dan hanya untuk dipersembahkan kepada suami yang sah di malam pertama.

Semoga bermanfaat.

Salam Kompasiana
sumber : kompas.com

Pacaran Tanpa Ciuman

Pernahkah Anda mengalami pencerahan setelah membaca sesuatu? Buku adalah salah satu resource andalan seorang pendaya guna. Banyak sekali hal yang bisa kita dapatkan dari sebuah buku yang baik.

“Pacaran Tanpa Ciuman” adalah sebuah buku yang sempat bikin heboh. Sejujurnya, dari reaksi heboh yang spontan tercipta dari mereka yang pertama kali melihat buku ini, langsung terbaca bahwa yang ‘normal’ bagi umumnya manusia pacaran itu ya pasti pake ciuman.

“Pacaran Tanpa Ciuman” adalah pengalaman nyata sepasang suami istri yang sukses menjalani masa pacaran mereka dulu dengan ‘pacaran bersih’, pacaran yang tak disesaki nafsu lahiriah yang datang dari pikiran-pikiran kotor. Bagi pasangan ini, pacaran bersih akan menolong mereka yang sedang pacaran untuk mengenali apakah memang yang sedang bersemi di antara mereka adalah cinta sejati atau cinta palsu.

Buku dengan gaya bahasa ringan ini baik dibaca orangtua dan pasti tak membosankan dibaca remaja yang sedang mulai merasakan indahnya hati yang berbunga-bunga..Lebih baik lagi orangtua dan anak remajanya membaca dan mendiskusikannya bersama.

Buku ini bisa diperoleh di toko buku atau di kantor GA gedung SD dan SMP seharga Rp25.000 selama persediaan masih ada.

Judul:: Pacaran Tanpa Ciuman
Pengarang: Ratna Yoes dan Eka Chandra
Penerbit: Lifemedia Publishing
Halaman: 160 halaman 13,5 x 21 cm
Terbit: 2009, cetakan pertama Harga: Rp25.000

I Don’t Need Anything But Love

Ada seorang anak tunggal bernama Anna. Anna sudah SMA. Dari kecil orang tuanya selalu sibuk bekerja. Orang tua Anna terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Anna adalah anak yang kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Memang mereka adalah keluarga yang kaya. Mama dan papa nya dapat memberikan apapun yang Anna minta. Tapi sebenarnya bukan hanya itu yang dibutuhkan Anna. Dia butuh kasih sayang dari orang tuanya. Dia ingin menghabiskan waktu bersama orang tuanya, tapi orangtuanya tidak pernah ada waktu untuk Anna. Orang tuanya hampir setiap hari tidak ada di rumah karena harus pergi ke luar negeri atau luar kota untuk urusan kerja. Anna hanya di rumah di temani oleh pembantunya yang setiap hari mengurusinya.

Anna mempunyai seorang sahabat yang bernama Daniel. Mereka sudah berteman dari SD. Dan secara diam – diam, sebenarnya Daniel menyukai dan sayang banget sama Anna. Tapi Dani tidak pernah berani untuk mengatakannya. Setiap hari mereka berangkat sekolah bersama. Pagi ini pun juga begitu, Dani menjemput Anna.Setibanya di sekolah mereka langsung memasuki kelas.

“Eh, nanti kamu sama papa mama kamu bisa dateng makan malem di rumah ku nggak? Soalnya papa mama ngundang keluarga kamu makan malem, hari ini ulang tahun pernikahan mereka.”, tanya Dani.
“Aku bisa kok. Tapi papa mama lagi nggak di sini jadi mereka nggak bisa ikut. Nggak apa kan?”
“ Ya..nggak apa kok.”, jawab Dani.

Akhirnya malam itu Anna makan malam bersama keluarga Dani. Anna sangat senang sekali. Dia bisa merasakan kasih sayang dalam keluarga itu. Dia merasakan kehangatan suatu keluarga yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Anna selalu berharap bisa seperti ini dengan papa dan mamanya. Tapi mereka terlalu sibuk.

Selesai makan malam, Anna tidak langsung pulang. Dia ngobrol dengan Dani, sahabatnya itu. Dia berterima kasih kepada Dani karena sudah mengundang nya malam itu. Anna juga menceritakan yang dia rasakan. Dia sangat senang bisa merasakan kehangatan dan kasih sayang suatu keluarga walaupun hanya sebentar saja. Tapi itu sangat berarti baginya. Dan dia sangat menginginkan suatu saat bisa seperti itu dengan mama dan papanya.

Pada suatu hari mama dan papa Anna harus pergi ke Australia karena ada pekerjaan mendadak dan harus berangkat pagi sekali. Karena ini mendadak, mereka cepat – cepat berkemas lalu pergi. Mereka bahkan tidak bilang ke Anna.

Saat Anna bangun, dia lalu bertanya pada pembantunya, “ Bi, mama sama papa mana ya?”.
“Mereka sudah pergi pagi-pagi sekali,non. Katanya ada urusan mendadak.”, jawab bibi.
“Oh, makasih ya, bi.”, kata Anna yang lalu langsung memakan roti makan paginya. Sebenarnya Anna sudah biasa dengan keadaan ini. Saat dia bangun orang tuanya sudah tidak ada di rumah. Setelah menghabiskan makan pagi nya itu Anna berangkat sekolah dan dia pun menjalani hari – harinya seperti biasa. Walaupun dia sangat merindukan orang tua nya…

Hari ini Anna pulang sekolah sendiri karena dia pulang lebih sore karena ada rapat dan dia tidak mau Dani menunggu nya lama – lama. Lalu, dia menyebrang ke seberang sekolah menuju ke taksi yang sudah ada di sana. Tapi tiba – tiba ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak Anna.

Anna langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Lalu saat mendapat kabar kecelakaan Anna, Dani langsung menuju ke rumah sakit dan dia pun langsung memberitahu orang tua Anna. Saat itu Anna dalam keadaan sangat kritis. Setelah mendapat kabar orang tua nya langsung cepat – cepat mengurus tiket dan semuanya dan langsung kembali ke Indonesia.

Setelah ditangani oleh dokter Anna sudah stengah sadar. Dani langsung masuk ke kamar Anna. Dan akhirnya Dani memberanikan diri untuk mengatakan perasaannya selama ini.

“Na, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Sebenernya selama ini aku suka dan sayang banget sama kamu. I LOVE YOU.”, kata Dani.
“ I LOVE YOU TOO.”, balas Anna sambil menghembuskan nafas terakhirnya.
“Anna!!Anna!!Na!!”, teriak Dani. “Dokter!Dokter!”, lanjutnya lagi.

Lalu, dokter pun datang ke ruangan itu dan berusaha sekeras mungkin untuk mempertahankan nyawa Anna, untuk menyelamatkannya. Tapi sayang, semua usaha dokter sia – sia. Anna tidak terselematkan.

Saat dokter keluar dari ruangan itu, mama dan papa Anna baru saja sampai di sana. Mereka langsung menanyakan keadaan Anna. Saat mendengar bahwa Anna sudah meninggal, mama, papa Anna dan Dani sangat sedih.
Dani sedih, tapi dia juga merasa puas karena sudah bisa menunjukkan rasa sayangnya yang selama ini tidak pernah dia ungkapkan. Walaupun setelah itu dia harus menerima kepergian Anna. Berbeda dengan mama dan papa Anna. Mereka sangat menyesal karena selama ini selalu sibuk dan tidak pernah memperhatikan Anna. Tapi menyesal pun tak ada gunanya. Semuanya sudah terlambat.

Penulis : Amanda Gabriela (VIII D)

White Day and Black Day

14 February..

Hm..biasanya kalo denger kata ini, pasti hal yang langsung terlintas di benak kita adalah hari kasih sayang atau hari valentine. Singkatnya, Hari Valentine adalah hari dimana semua orang menyatakan kasih sayang dengan memberikan hadiah – hadiah special kepada orang-orang yang kita sayangi. Namun Dibalik valentine’s day, ternyata ada juga White day yang sinergis dengan valentine.. Tpi selain White day, ada juga Black day yang beda banget sama valentine dan white day itu sendiri.. Mau tau bedanya?? Yuuk, kita check bareng..

White day
Berselang sebulan dari hari valentine, White day dirayakan khususnya oleh masyarakat jepang setiap tanggal 14 maret. Awalnya, Perayaan Hari Putih berawal dari strategi koperasi produsen permen Jepang yang ingin meningkatkan penjualan permen. Bahan baku permen adalah gula yang berwarna putih sehingga disebut Hari Putih. Jika saat valentine’s day yang memberi hadiah wanita, maka sebaliknya saat white day para pria memberi “hadiah balasan” untuk kaum wanita. Sekarang white day sudah dirayakan oleh beberapa Negara, contohnya Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Indonesia.

Black Day
Jika Valentine dan White day tidak berbeda jauh, Black day sangat bertolak belakang dengan keduanya. Black day dirayakan setiap tanggal 14 april. Perayaan Black Day juga merupakan salah satu dari serangkaian hari peringatan yang dibuat untuk mempromosikan barang dan dilangsungkan setiap bulan tanggal 14. Perayaan bulanan tanggal 14 dimulai di awal tahun dengan Hari Buku Harian (14 Januari), Hari Valentine (14 Februari), White Day (14 Maret), Black Day, dan diteruskan dengan Hari Mawar (14 Mei), hingga Hari Uang (14Desember). Berbeda dengan hari Valentine dan white day , black day adalah hari yang diperingati oleh pria dan wanita yang tidak punya pacar dan tidak menerima hadiah di Hari Valentine maupun White Day. Pria dan wanita yang tidak punya pacar merayakan Black Day dengan berpakaian serba hitam dan menghadiri acara kumpul-kumpul secara informal dengan rekan senasib. Acara diisi dengan makan mi bersaus kental berwarna hitam yang disebut Jajangmyeon dan minum kopi hitam. Perayaan ini baru dirayakan oleh masyarakat korea selatan.

*sumber : wikipeida.org

Penulis : Grace Felicia (IX B)