Mengasihi Anak-anak dengan Mengenali Bahasa Kasih Mereka

Menjadi orang tua adalah sebuah tugas mulia yang telah dipercayakan oleh Tuhan untuk menjaga, merawat, dan membesarkan anak-anak yang dititipkan oleh-Nya. Terkadang karena sibuknya pekerjaan membuat para orang tua tidak sempat memperhatikan anak-anaknya bertumbuh. Orang tua seringkali jadi kurang mengenali anak-anak mereka sendiri dan tidak tahu bagaimana cara yang tepat untuk mencintai mereka. Jika caranya kurang tepat, dapat saja anak-anak merasa tidak dikasihi padahal sebagai orang tua tentu saja sangat menyayangi mereka. Untuk itu, sangat perlu untuk memahami bahasa kasih dari anak-anak tersebut. Menurut buku berjudul “Lima Bahasa Kasih” tulisan Gary Chapman, ada lima bahasa kasih yang digunakan oleh manusia untuk mengekspresikan kasih sayang atau untuk merasa dicintai, lima bahasa kasih itu adalah:

1. Quality Time (Waktu yang Berkualitas)

2. Physical Touch (Sentuhan Fisik)

3. Receiving Gift (Hadiah)

4. Words of Affirmation (Kata-kata Pendukung/Penguatan)

5. Act of Service (Pelayanan)

 

1. Quality Time (Waktu yang Berkualitas)

Ciri-ciri seorang anak dengan bahasa kasih ini:

  • sangat suka ditemani dan suka menemani
  • suka berlibur dengan keluarga (senang berkumpul atau meluangkan waktu bersama-sama dengan orang-orang yang mereka sayangi atau yang menyayangi mereka)
  • tidak suka jika orang tuanya terlalu sibuk dan jarang di rumah, atau tidak punya waktu untuk mereka, karena baginya, kehadiran Anda adalah kebahagiaannya.

Anak-anak dengan bahasa kasih ini akan merasa sangat terluka jika Anda tidak datang untuk mengambil raport, atau tidak menghadiri pentas drama yang anak Anda mainkan di sekolah padahal sebagai orang tua Anda menerima undangan pada acara tersebut, melewatkan janji main bola, atau melupakan rencana nonton film bersama. Mereka juga merasa diabaikan saat sedang liburan keluarga tapi Anda sibuk sendiri dengan laptop dan pekerjaan Anda atau Anda sibuk sendiri dengan ponsel atau gadget Anda. Sebaliknya, mereka akan merasa sangat dicintai jika Anda bersedia menemani mereka belajar, penuh perhatian saat mereka sedang bercerita tanpa apapun memecah fokus Anda padanya, mau meluangkan waktu sekedar untuk ngobrol atau main catur bersama. Mereka juga akan merasa sangat disayangi ketika Anda sedang tugas di luar negeri atau di luar kota untuk beberapa minggu tapi khusus di hari ulang tahunnya Anda mau menyempatkan pulang sebentar hanya untuk merayakan hari spesial itu sekalipun mungkin Anda lupa membeli kado. Baginya, kehadiran atau keberadaan Anda di sisinya jauh lebih penting baginya.

 

2. Physical Touch (Sentuhan Fisik)

Ciri-ciri seorang anak dengan bahasa kasih ini:

  • sangat suka dipeluk atau diusap, juga suka memeluk atau mengusap
  • suka menyentuh kalau berbicara
  • kemarahannya akan segera lenyap ketika diberi pelukan

Anak-anak dengan bahasa kasih ini akan sangat hancur hatinya ketika Anda menamparnya, memukul, atau menjambak rambutnya. Sebaliknya, mereka akan merasa sangat dikasihi ketika Anda menggandeng tangannya, menepuk punggungnya, mencium keningnya ketika mereka akan berangkat sekolah atau ketika mereka akan tidur, mengusap tangannya ketika mereka sedih, mengelus kepala mereka, menggendong, atau memeluk mereka.

 

3. Receiving Gift (Hadiah)

Ciri-ciri seorang anak dengan bahasa kasih ini:

  • sangat senang menerima hadiah dan suka memberi hadiah pada orang tuanya
  • senang diberi oleh-oleh ketika orang tuanya pulang dari bepergian atau senang memberikan oleh-oleh untuk teman-temannya ketika dia baru pulang berlibur.
  • mengharapkan kado di hari ulang tahunnya

Menurut anak-anak dengan bahasa kasih ini membahagiakan orang lain adalah dengan memberikan hadiah, begitu juga sebaliknya bagi diri mereka sendiri, mereka akan merasa bahagia jika diberi sesuatu. Tidak harus sesuatu yang wah, mahal, atau spektakuler, kadang bagi anak-anak dengan bahasa kasih ini, diberi sebutir permen pun sudah cukup membuat hatinya luluh saat mereka sedang merajuk atau ngambek. Anak-anak ini mungkin akan mulai berpikir Anda tidak menyayanginya lagi ketika Anda lupa memberinya kado Natal.

 

4. Words of Affirmation (Kata-kata Pendukung/Penguatan)

Ciri-ciri seorang anak dengan bahasa kasih ini:

  • senang dipuji
  • senang memuji dan mengucapkan kata-kata manis
  • sangat suka diberi kata-kata dukungan
  • tidak suka dikritik

Anak-anak dengan bahasa kasih ini mudah remuk oleh kata-kata celaan, makian, dan hinaan. Sebaliknya, mereka akan merasa sangat dicintai ketika Anda memuji prestasinya di sekolah, memberikan kata dukungan semangat saat mereka mulai malas belajar, menyapa dengan manis saat mereka baru bangun tidur, atau mengucapkan selamat tidur saat mereka mulai memejamkan mata. Memanggil mereka dengan sebutan “sayang”, “jagoan Papa”, “anak Papa yang baik”, atau “anakku yang manis”, akan membuat mereka sangat yakin bahwa Anda benar-benar menyayanginya. Jika mereka melakukan kesalahan, sebuah kata-kata kritikan bukanlah cara yang tepat untuk mereka, tapi sebuah saran atau solusi dan kata-kata dukungan semangat untuk memperbaikinya  justru akan lebih mengena.

 

5. Act of Service (Pelayanan)

Ciri-ciri seorang anak dengan bahasa kasih ini:

  • suka dilayani dan suka melayani
  • senang dibantu
  • penolong, peka terhadap kebutuhan orang lain
  • senang membantu orang tuanya bekerja di rumah

Anak perempuan Anda membuatkan Anda secangkir kopi, atau anak laki-laki Anda membantu Anda mencuci mobil, adalah wujud rasa sayang yang sedang ditunjukkan oleh anak-anak dengan bahasa kasih ini. Bagi anak-anak ini sebuah tindakan nyata lebih berarti bagi mereka daripada hanya sekedar kata-kata belaka. Anak-anak ini akan merasa disayangi ketika Anda mau mengantarnya sekolah atau menjemputnya saat pulang les. Membantu mereka menyelesaikan masalah, membantu mereka mengerjakan PR, membantu mereka mempersiapkan peralatan sekolah, membuatkan mereka sarapan, membantu mereka menyiapkan bekal, menyuapi mereka saat mereka sakit, atau membuatkan mereka secangkir susu saat akan pergi tidur akan membuat mereka merasa sangat bahagia. Mereka akan merasa sangat sedih, merasa ditelantarkan, dan berkecil hati saat Anda membiarkan mereka menyelesaikan masalah-masalah mereka sendiri ketika mereka butuh bantuan atau melakukan segala sesuatunya sendiri saat mereka butuh pertolongan.

 

Pada dasarnya setiap anak atau orang menggunakan kelima bahasa kasih ini, hanya saja mana yang lebih dominan dan intens membuat seorang anak paling merasa terluka atau hal mana yang paling membuatnya merasa sangat bahagia dan paling merasa dikasihi jika diperlakukan seperti yang diharapkannya, berarti itulah bahasa kasihnya.

 

Nah, para orang tua, kasihi putra-putri Anda dengan cara mereka, sesuai dengan bahasa kasih mereka, karena wujud kasih sayang yang Anda tunjukkan itu akan terus terkenang di hati mereka hingga kelak mereka dewasa.

 

(*Ind).