Open House dan Penerimaan Siswa Baru dari Siswa Luar Sekolah Athalia

Open House dan penerimaan siswa baru dari siswa luar Sekolah Athalia, diselenggarakan hari ini, Sabtu, 4 November 2017 mulai pukul 07.30 sampai dengan selesai. Acara diawali dengan pemutaran video clip tentang Sekolah Athalia (video company profile), dilanjutkan dengan sambutan dan doa pembuka oleh Bapak Anton Tamal selaku Kepala SMA Athalia. Dalam sambutannya, Bapak Anton menceritakan tentang rangkaian acara yang baru saja diselenggarakan di Sekolah Athalia, yaitu Bulan Bahasa, Athalia Cup, dan AKSEN (acara pentas seni) yang menggambil tema ENDEAVOUR yang artinya “something to die for” dengan tujuan untuk mengangkat semangat nasionalisme dalam diri siswa, dimana “NKRI Harga Mati” sebagai slogan dalam acara tersebut. Dekorasi dari acara tersebut masih menghiasi Aula F Gedung SMA tempat open house ini diselenggarakan. Acara dilanjutkan dengan persembahan lagu dari Paduan Suara SD Athalia yang menyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa” dan “Hujan Rintik-Rintik”. Setelah itu siswa-siswi yang tergabung dalam Boys’ Brigade, yaitu suatu organisasi kepanduan dengan landasan nilai-nilai Kristiani, menyajikan kekompakan dan kepiawaian mereka dalam Fancy Drill, yaitu gerakan baris-berbaris yang diiringi musik. Setelah itu, acara diteruskan dengan Sharing Alumni, kesaksian dibawakan oleh Joel, alumnus kelas IPS SMA Athalia yang telah sejak TK hingga SMA bersekolah di Sekolah Athalia. Joel yang saat ini berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada menceritakan pengalamannya selama bersekolah di Athalia, juga tentang aturan-aturan di Sekolah Athalia yang tujuannya adalah untuk membentuk karakter siswa, yaitu karakter tertib dan disipilin. Karakter yang telah ditanamkan oleh Sekolah Athalia telah membentuknya menjadi pribadi yang sangat menghargai waktu sebagai pemberian Tuhan yang harus digunakan dengan bijaksana.

pak_anton

Pak Anton Tamal, kepala SMA Athalia, menyampaikan sambutan dan doa pembuka.

Dekorasi aula F

Dekorasi AKSEN di aula F

Dekorasi aula F saat Penerimaan Siswa Baru

padus_SD

Paduan Suara SD Athalia.

fancy_drill

Boys’ Brigade Athalia sedang menampilkan Fancy Drill.

joel

Joel sedang menyampaikan kesaksian dalam Sharing Alumni.

Penampilan selanjutnya adalah performance dari siswa dan siswi SMA Athalia yang menyajikan tari modern dengan gerakan-gerakan yang gesit dan rancak penuh semangat. Suguhan menarik lainnya juga datang dari siswa TK Athalia yang yang menari dengan lincah dan gemulai. Kelucuan dan gerakan-gerakan mereka, serta kostum yang colorful mampu memukau para tamu open house yang hadir. Acara dilanjutkan dengan Sharing Alumni, kali ini dari Nico, alumnus kelas IPA SMA Athalia. Sama seperti Joel, Nico pun bersekolah di Athalia sejak TK hingga SMA. Kini Nico telah berkuliah di Fakultas Teknik ITB yang masuk tanpa tes. Nico berbagi cerita tentang organisasi-organisasi siswa dan kepanitiaan-kepanitiaan yang ada di Athalia dan pernah diikutinya, seperti Boys’ Brigade, OSIS, AKSEN, dan lainnya. Ia sangat bersyukur dengan kesempatan tersebut karena menurutnya dengan berorganisasi di sekolah telah membantunya bertumbuh dalam karakter yang merupakan pengalaman berharga yang tidak terlupakan.

tari

Performance Tari oleh siswa siswi SMA Athalia.

tari murid TK

Murid-murid TK Athalia menampilkan tari tradisional Betawi.

nico

Sharing Alumni disampaikan oleh Nico.

tamu

Para tamu yang hadir dalam acara Open House.

Setelah itu, pak Presno Saragih, selaku Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Athalia, menyampaikan tentang Budaya Sekolah Athalia, bagaimana Sekolah Athalia sangat memperhatikan tahap perkembangan siswa dalam mendidik, dalam melatih disiplin, tanggung jawab, dan mengembangkan karakter siswa.  Tidak hanya itu, kerja sama dengan orang tua juga sangat diperlukan dalam mendidik siswa bersama-sama dengan pihak sekolah. Beliau menyampaikan bahwa di Sekolah Athalia juga ada kelas parenting maupun seminar-seminar parenting yang sering diselenggaarakan agar orang tua dan guru memiliki kesamaan visi dan misi serta wawasan dalam mendidik anak sehingga dapat bersinergi dan bekerjasama dengan baik dalam mendidik siswa. Seminar parenting yang dalam waktu dekat akan diselenggarakan adalah seminar “Dealing with Child Tantrum“, di tanggal 25 November 2017. Stand pendaftaran pun dibuka di lobby F gedung SMA Athalia. Bersamaan dengan ini, Pak Presno pun memperkenalkan Sekolah PINUS yang merupakan “anak” dari Sekolah Athalia. Sekolah Pinus didirikan karena keprihatikan para pendiri Sekolah Athalia, direktur, dan anggota yayasan dengan kondisi pendidikan di negara kita yang belum banyak menjangkau anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Sekolah PINUS adalah sekolah gratis untuk menjangkau kalangan tersebut.

pak_presno

Pak Presno menyampaikan tentang Budaya Sekolah Athalia.

pak_daniel

Prosedur penerimaan siswa baru sedang dijelaskan oleh Pak Daniel.

Bapak Daniel, sebagai salah satu anggota yayasan (Yayasan Pendidikan Kristen Athalia Kilang) dan ketua panitia Penerimaan Siswa Baru menyampaikan penjelasan mengenai tata cara dan prosedur pendaftaran. Setelah itu acara ditutup dengan doa oleh Bapak Presno Saragih dan diteruskan dengan pengarahan penjualan formulir.

Penjelasan tentang masing-masing Unit oleh kepala sekolah masing-masing diselenggarakan di Aula yang berbeda. Untuk unit TK, bertempat di Aula F bersama dengan Ibu Risna Hutahaean, selaku kepala TK AThalia. Untuk unit SD, orang tua dapat menuju Aula E bersama Ibu Dewi Andrianti, selaku kepala SD Athalia. Untuk unit SMP, penjelasan dan pengenalan unit SMP bertempat di Aula C bersama ibu Anita Octavia, selaku kepala SMP Athalia, sedangkan untuk unit SMA berlokasi di Aula D bersama bapak Anton Tamal, selaku kepala SMA Athalia. Bagi calon orang tua TK yang ingin langsung membeli formulir stand pendaftaran tersedia di bagian belakang Aula F, sedangkan bagi calon orang tua yang ingin touring terlebih dahulu dapat menuju ke gedung TK Athalia yang dipandu oleh Ibu Lingling. Bagi orang tua SD yang ingin touring terlebih dahulu ditemani oleh Ibu Tini, ibu Hani, Bu Nana, Bu Ninik dan Ibu Tere, Ibu Lia sedangkan bagi yang ingin langsung membeli formulir stand pembelian telah tersedia di bagian belakang Aula E. Demikian juga untuk unit SMP, bagi calon orang tua dan calon siswa yang ingin touring dipandu oleh Pak Nove, Pak Beryl, Pak Yusuf, dan Bu Nana. Stand penjualan formulir pun tersedia di bagian belakang Aula C. Pun untuk unit SMA, touring dipandu oleh Ibu Lestari, Ibu Julinar, Pak Satya, Pak Hari, Bu Debora, dan Pak Totok.

bu_risna

Bu Risna menyampaikan presentasi dan memperkenalkan tentang TK Athalia kepada para calon orang tua.

bu_dewi

Bu Dewi sedang menyampaikan presentasi tentang SD Athalia di aula E.

bu_anita

Presentasi tentang SMP Athalia sedang disampaikan oleh Ibu Anita di aula C.

pak_anton

Presentasi tentang SMA Athalia disampaikan oleh Bapak Anton di aula D.

bu_lingling

Bu Lingling sedang mengajak calon orang tua siswa yang ingin melakukan touring ke gedung TK Athalia.

bu_lingling2

Bu Lingling sedang menemani calon orang tua TK untuk touring.

pusat_informasi

Pusat-pusat informasi juga tersedia bagi para calon orang tua yang ingin mendapatkan informasi lebih dalam mengenai masing-masing unit, salah satunya untuk unit SD bersama ibu Dewi dan ibu Tini.

pembelian_formulir

Suasana pembelian formulir pendaftaran untuk calon siswa TK.

pembelian_formulir

Pembelian formulir pendaftaran SD Athalia.

pembeliian_smp

Pembelian formulir pendaftaran untuk SMP Athalia.

pembelian_sma

Pembelian formulir untuk SMA Athalia.

perpus

Tour ke Perpus bersama Ibu Lestari dan Ibu Gusti.

Ibu Julinar sedang menemani touring calon orang tua SMA.

touring_smp

Touring SMP bersama pak Jusuf.

touring_smp

Pak Nove juga memandu para calon orang tua dan calon siswa touring di gedung SMP.

touring_smp

Touring SMP dipandu oleh pak Beryl.

touring_smp

Bu Nana (kaos biru) sedang menyampaikan penjelasan pada calon orang tua SMP dalam touring di gedung SMP.

Untuk kelancaran acara, bagi orang tua yang membawa anak balita, tersedia spot untuk bermain anak di sudut kiri bagian belakang aula F ditemani oleh guru-guru TK Athalia. Berbagai macam mainan edukatif pun disediakan di tempat tersebut. (Ind).

Guru-guru TK menemani para balita yang ikut hadir saat Penerimaan Siswa Baru

Penerimaan siswa baru untuk siswa dalam di Sekolah Athalia

Sosialisasi penerimaan siswa baru dan pembelian formulir untuk siswa dalam, tahun pelajaran 2018/2019, diselenggarakan pada Sabtu, 7 Oktober 2017 di Aula F gedung SMA Athalia. Acara ini dimulai dengan pemutaran video clip tentang profil Sekolah Athalia yang dilanjutkan dengan doa pembuka oleh kepala SMA bapak Anton Tamal. Berikutnya acara ini disemarakkan oleh penampilan siswa yaitu fancy drill dari Boys’ Brigade Athalia dan paduan suara siswa Athalia. Setelah itu, John C, seorang alumnus Sekolah Athalia memberikan kesaksian tentang pengalamannya selama belajar di Sekolah Athalia, tentang karakter baik yang telah dipelajarinya selama bersekolah di tempat ini, dan bagaimana hal tersebut berpengaruh dalam dirinya bahkan setelah ia meninggalkan Sekolah Athalia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selanjutnya acara diteruskan dengan pengenalan proses pembelajaran di Sekolah Athalia oleh Bapak Presno Saragih. Ibu Charlotte Priatna selaku direktur Sekolah Athalia juga menyampaikan tentang program kemitraan sekolah, dimana Sekolah Athalia mengharapkan kerja sama yang baik antara sekolah, guru, dan orang tua dalam mendidik para siswa sehingga terjalin sinergi yang akan mampu memaksimalkan proses belajar siswa dalam mengembangkan dirinya. Diharapkan setiap siswa dapat menemukan dan menghidupi rencana Tuhan dalam diri mereka. Prosedur penerimaan siswa baru disampaikan oleh Bapak Daniel sebagai salah satu anggota Yayasan Athalia kilang berikut tanya jawab mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pendaftaran siswa baru tersebut. Acara diakhiri dengan pembelian dan pengembalian formulir pendaftaran. (Ind).

Pendataan daftar hadir orang tua siswa

Pendataan daftar hadir orang tua siswa

Bapak Anton Tamal, Kepala SMA Athalia

Bapak Anton Tamal, Kepala SMA Athalia

Fancy Drill oleh Boys' Brigade

Fancy Drill oleh Boys’ Brigade

Paduan Suara Siswa Athalia

Paduan Suara Siswa Athalia

John C, alumnus Sekolah Athalia

John C, alumnus Sekolah Athalia

Bapak Presno Saragih, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Athalia

Bapak Presno Saragih, Kepala Bidang Pendidikan Sekolah Athalia

Ibu Charlotte Priatna, Direktur Sekolah Athalia.

Ibu Charlotte Priatna, Direktur Sekolah Athalia.

Bapak Daniel L, anggota Yayasan Pendidikan Kristen Athalia Kilang.

Bapak Daniel L, anggota Yayasan Pendidikan Kristen Athalia Kilang.

Proses pembelian dan pengembalian formulir pendaftaran siswa baru dari siswa dalam Sekolah Athalia.

Proses pembelian dan pengembalian formulir pendaftaran siswa baru dari siswa dalam Sekolah Athalia.

 

 

Character Camp kelas I SD Athalia

Dalam rangka mengembangkan karakter siswa khususnya siswa kelas I SD Athalia, diadakanlah kegiatan camp yang diselenggarakan pada hari Jumat, 25 Agustus 2017 dan bertempat di gedung sekolah SD Athalia. Tema dari camp ini sesuai dengan karakter yang ingin dikembangkan dalam diri siswa SD kelas I Athalia yaitu “Be On Time“. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meneguhkan materi karakter tepat waktu dalam diri tiap siswa melalui ibadah, panggung boneka, permainan, studi kasus, prakarya, dan interaksi perilaku siswa antar siswa, siswa dengan guru, dan membuat proyek karakter yang akan dilakukan di rumah dan di sekolah.

Field Trip Kelas VI

Kegiatan field trip kelas VI SD Athalia yang diselenggarakan pada Jumat, 25 Agustus 2017 yang lalu, adalah mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Melalui anjungan-anjungan yang mereka kunjungi di Taman Mini Indonesia Indah tersebut diharapkan para siswa dapat mengembangkan eksplorasi mereka dalam bidang sosial, seni, dan budaya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun karakter pengendalian diri siswa dalam berinteraksi dengan teman, guru, dan orang lain.

 

Field Trip kelas III ke TMII

Pada Jumat, 25 Agustus 2017 yang lalu, siswa kelas III melakukan field trip ke Taman Mini Indonesia Indah. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan siswa tentang hewan sebagai makhluk hidup dan membangun karakter kejujuran siswa dalam berinteraksi dengan teman, guru, dan orang lain.

 

Seminar Parenting “Raising Strong And Tough Children”

Acara dilaksanakan Sabtu, 19 Agustus 2017 di Aula F Sekolah Athalia.
Dengan judul “Raising Strong And Tough Children”.

Jumlah peserta yang hadir sekitar 460 orang tua.

Tujuan dari acara ini adalah untuk membawa pengertian bagi setiap orang tua yang hadir untuk mampu:
1. membuat anak-anaknya bisa mandiri, tidak bergantung pada orang lain.
2. mempersiapkan anak-anak untuk bisa melalui proses yang tidak menyenangkan bagi anak. Kesulitan dan tantangan menjadi bagian dalam menjalani proses tersebut.
3. memotivasi anak-anak untuk memiliki daya tahan dan daya juang dalam diri untuk mampu melewati ujian-ujian dalam hidupnya.

Hasil dari seminar ini:
Banyak orang tua yang diberkati dengan pengetahuan yang baru mereka dapatkan.
• Melihat bagaimana jika seandainya anak mengalami kegagalan dan bagaimana cara mendampinginya.
• Membiarkan anak belajar mengatasi kesulitannya sendiri tanpa terburu-buru menawarkan bantuan.
• Menyiapkan diri kita sendiri menjadi pribadi yang tangguh, karena anak-anak akan melihat bagaimana kita menghadapi kesulitan.

 

DIRGAHAYU INDONESIAKU

Bulan Agustus menjadi bulan yang selalu dihiasi dengan warna merah dan putih yang terlihat semarak di berbagai pelosok Indonesia. Hampir di sepanjang jalan terlihat bendera bangsa Indonesia itu berkibar dengan berbagai desain unik. Mulai dari bendera para pedagang musiman, bendera yang berkibar di depan rumah-rumah atau bangunan, hingga bendera yang diikat kecil di berbagai jenis kendaraan di jalanan. Tempat-tempat perbelanjaan pun dipenuhi dengan bendera dan musik/lagu yang bertemakan perjuangan kemerdekaan. Suasana yang semakin menambah dan melengkapi kemeriahan rakyat Indonesia dalam menyambut hari yang bersejarah ini. Tidak cukup hanya dengan bendera atau dekorasi kemerdekaan, tiap instansi pemerintah dan sekolah juga turut memperingati hari bersejarah tersebut dengan mengadakan upacara dan berbagai jenis perlombaan. Hal ini menunjukkan bahwa masih begitu banyak yang mencintai bangsa ini dan terus merindukan tetap utuhnya NKRI.

Tidak terkecuali Sekolah Athalia. Kurang lebih di awal bulan Juli, Sekolah Athalia sudah mempersiapkan upacara dengan melatih tim Paskibra yang akan bertugas mengibarkan bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus 2017 yang kemudian diikuti seluruh guru dan staf serta siswa dari tingkat SMP dan SMA. Di awal bulan Agustus, koridor SMA telah didekorasi dengan bendera-bendera kecil, umbul-umbul di tiap tangga, dan juga gapura di pintu masuk siswa yang bertuliskan “HUT RI ke-72, 17-08- 2017” serta mading yang diisi dengan slogan/quotes tentang perjuangan/kemerdekaan yang disampaikan oleh para pahlawan. Setiap jam istirahat kedua, lagu-lagu daerah dan lagu-lagu wajib nasional dikumadangkan lewat radio sekolah, yang bertujuan untuk makin menambah pengenalan siswa akan lagu-lagu daerah dan lagu wajib nasional. Di tingat SMA, perayaan kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Agustus yang dimulai dengan kegiatan chapel terlebih dahulu dilanjutkan dengan berbagai perlombaan. Perlombaan dalam bentuk games ini dibagi dalam dua kategori: games bersama dan games Pos. Games bersama diadakan serentak oleh 15 Kelas (kelas X – XII) dan games Pos diadakan di 5 Pos berbeda dimana setiap Pos akan berhadapan sekaligus 3 kelas dari 3 level yang berbeda.

  1. Game pertama sebagai pembuka hari itu adalah, “Tebak Judul Lagu dan “Tebak Wajah Pahlawan”. Setiap kelas mengirimkan perwakilannya 3 orang (yang ditentukan dengan nomor urut Absen) untuk menebak lagu-lagu daerah yang diberikan dan juga menebak wajah pahlawan melalui potongan-potongan gambar yang diberikan. Permainan ini makin meriah ketika para Wali Kelas maju untuk mewakili kelasnya menebak lagu ataupun wajah pahlawan. Setiap siswa berteriak dengan semangat untuk memberi dukungan terhadap wali kelasnya masing-masing.
  2. Tarik Tambang, permainan ini sengaja dipilih karena seru dan yang biasanya selalu ada dalam daftar perlombaan kemerdekaan. Permainan ini diikuti oleh 5-7 orang siswa sebagai perwakilan dari kelasnya. Setiap siswa yang terpilih menarik tambang dengan begitu bersemangat dengan harapan kelasnya yang akan memenangkan permainan melawan kelas lainnya.
  3. Tebak Nama. Permainan ini diawali dengan perkenalan masing-masing siswa. Lalu satu kelas sepakat untuk menyembunyikan satu orang yang harus ditebak/ditemukan oleh 2 kelas lainnya. Tujuan dari permainan ini adalah untuk saling mengenal antar siswa antar level dan meningkatkan kebersamaan.
  4. Makan kerupuk. Perlombaan ini tidak kalah menarik, karena kerupuk yang disediakan untuk dimakan hanya 1 buah untuk satu kelas. Yang membuatnya sulit adalah karena kerupuk diikat cukup tinggi sehingga siswa harus saling menggendong supaya bisa menjangkau kerupuk lalu memakannya tanpa menggunakan bantuan tangan.
  5. Games daerah. Permainan yang tidak pernah kedaluarsa ini mengajarkan arti kerjasama, perjuangan, semangat, konsistensi dan kekompakan untuk bisa tiba di garis finish terlebih dahulu.
  6. Pesan Budeg. Game ini terlihat aneh dan bising, namun penuh makna di balik permainannya. Cara mainnya yaitu salah satu siswa berusaha menyampaikan pesan kepada teman satu kelasnya dimana kelas lain akan berusaha menghalangi penyampaian pesan itu dengan cara berteriak atau memukul benda-benda tertentu sehingga pesan tersebut sulit atau tidak bisa sampai ke pihak yang dituju. Adapun tujuan dari permainan ini adalah di tengah dunia yang hingar bingar ini ada begitu banyak suara yang akan mengarahkan kita untuk melakukan berbagai hal seperti yang kita mau. Namun satu-satunya suara yang benar dan akan mengarahkan kita pada kebenaran adalah suara Tuhan, dan untuk bisa mendengar suara Tuhan di tengah ributnya dunia, kita harus mengenal dekat siapa Tuhan kita supaya bisa mendengar suaranya dengan jelas.
  7. Perlombaan terakhir yang menjadi puncak dari semua perlombaan ini adalah Menghias Nasi Tumpeng dengan tema kemerdekaan. Setiap siswa dari tiap kelas sangat bersemangat dan antusias dalam menghias nasi tumpeng khas Indonesia itu untuk memberi tampilan yang terbaik bagi nasi tumpengnya. Perlombaan diakhiri dengan para siswa dari tiap kelas menikmati nasi tumpeng bersama wali kelasnya masing-masing.

Demikianlah rangkaian upacara peringatan dan perayaan HUT kemerdekaan RI ke-72 yang diadakan oleh OSIS SMA Athalia. Setiap perlombaan dipilih untuk meningkatkan kebersamaan dan tetap menekankan semangat kemerdekaan bagi setiap siswa. Semoga semangat perjuangan yang dimiliki oleh para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini boleh terus mengalir dan terwujud dalam diri setiap siswa sebagai generasi penerus bangsa, mengisi kemerdekaan dengan prestasi, mengukir masa depan dengan berbagai keahlian dan kompetensi, siap mengabdi bagi negeri, terus mempertahankan keutuhan Ibu Pertiwi dan dipersembahkan untuk kemuliaan Allah yang Maha Tinggi.

 

“Bagi bangsa ini kami berdiri dan membawa doa-doa kami kepada-Mu

Sesuatu yang besar pasti terjadi dan mengubahkan negeri kami

Hanya nama-Mu Tuhan ditinggikan oleh seluruh bumi.”

 

Salam,

-Julinar Sinaga-

Gratis Download Materi Pembelajaran


Syarat dan Ketentuan Penggunaan:

  • Materi pembelajaran ini dapat di-download secara gratis untuk kepentingan pembelajaran.
  • Kutipan atas materi ini diperkenankan dengan menyebutkan sumbernya.

  • Pembelajaran Materi Gerak GLB dan GLBB dengan Metode Penalaran, oleh Bapak Beryl Sadewa, S.Si. (Power Point)


    BSE Fisika Kelas X, oleh Setya N. (Zip)


    BSE Fisika Kelas XI, oleh Setya N. (PDF)


    Sistem Ekskresi, Ginjal dan strukturnya, oleh Bapak Beryl Sadewa, S.Si. (Power Point)


    Sistem Ekskresi, Kulit dan strukturnya, oleh Bapak Beryl Sadewa, S.Si. (Power Point)


    Organ Reproduksi, oleh Bapak Beryl Sadewa, S.Si. (Power Point)


    Sistem Koordinasi, oleh Bapak Beryl Sadewa, S.Si. (Power Point)


    Alat Indera, oleh Bapak Beryl Sadewa, S.Si. (Power Point)


    Form data percobaan waktu respon. (Excel)


    Pendidikan Kewarganegaraan, Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Peristiwa Sekitar Proklamasi dan Pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Diastropisme, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Kebudayaan Megalithikum, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Keragaman Bentuk Muka Bumi, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Manusia Purba, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Nenek Moyang Bangsa Indonesia, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Pembabakan Zaman Menurut Ilmu Arkeologi, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Tenaga Eksogen, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi yang Bermoral, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Alat Pemuas Kebutuhan, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Kebutuhan Manusia, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Konstitusi yg berlaku di Indonesia, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Kolonialisme & Imperalisme Eropa, oleh Ibu Wahyu Siswantriyani. (Power Point)


    Materi Diskusi, oleh Ibu Juwita Rouly, S.Pd.. (Power Point)


    Poster, Slogan, dan Iklan, oleh Ibu Juwita Rouly, S.Pd.. (Power Point)


    Membawakan Acara oleh Ibu Juwita Rouly, S.Pd. (Power Point)


    Family Loving Day 3 Juni 2017

    Dihadir lebih dari 500 keluarga dari komunitas guru maupun orang tua Sekolah Athalia.
    Banyak games seru di acara ini yang melibatkan orang tua dengan anak, dengan tujuan agar bonding diantara orang tua dan anak semakin erat. Games yang ada diantaranya lomba mewarnai di kertas dan talenan, lomba basket ortu dan anak, lomba membuat bento orang tua dan anak, lomba menangkap ikan untuk kelas-kelas kecil dan lomba bottle flip yang sedang digandrungi anak-anak..
    Terima kasih kepada seluruh panitia, guru, murid dan orang tua murid yang telah bekerja sama memeriahkan acara Family Loving Day 2017.
    Sampai bertemu di acara family day selanjutnya di tahun 2018. Tuhan memberkati.
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day
    family day

    Jujur akan Hancur??

    jujur_akan_hancur

    Oleh: Tan Ai Li, staf Admin Yayasan

     

    Ada pepatah yang berbunyi “jaman saiki sing jujur ajur” (zaman sekarang, yang jujur akan hancur). Banyak perisitiwa di jaman edan ini yang membuktikan bahwa kejujuran malah menjadi bumerang bagi diri seseorang. Masih relevankah kita mempertahankan kejujuran jika faktanya jujur itu menempatkan kita pada posisi tidak aman?

    Firman Tuhan amat relevan bagi kehidupan kita. Karena Tuhan yang menciptakan kita maka Tuhan sendiri yang menetapkan sesuatu yang pasti baik buat kita. Tidak ada ketetapan atau perintah yang tujuannya untuk menyulitkan kita. Firman Tuhan banyak berbicara tentang kejujuran (mis. Kel. 20:15-16; Im. 19:11-13). Di sepanjang sejarah Tuhan mengulangi ketetapan-Nya agar umat hidup jujur. Beberapa kejadian menunjukkan  Allah menghukum orang yang tidak jujur seperti pada kisah Akhan di Yos. 7:11; peristiwa Ananias dan Safira di Kis. 5:3-4.

    Apakah jujur itu?
    Secara singkat jujur itu artinya mengatakan dan menyatakan kebenaran, transparan, seirama antara kata-kata dan perbuatan, tidak meminta lebih dari yang seharusnya. Jujur bukan berarti mengatakan semua yang kita ketahui. Perlu hikmat untuk memilih mana yang perlu dikatakan. Namun ketika menyatakannya kita harus menyatakan yang sebenarnya.

    Bagaimana halnya jika situasi memojokkan kita untuk tidak jujur? Misalnya ketika atasan tidak bersedia ditemui seseorang dan meminta kita mengatakan pada orang tersebut bahwa ia tidak ada. Atau ketika sahabat kita meminta suatu info yang menurut kita info tersebut bersifat rahasia, dan ia akan marah jika kita tidak bersedia mengatakannya? Tentu ini perlu hikmat. Namun kita bisa mengatakan kepada sahabat kita misalnya, “Untuk kali ini saya tidak bisa membicarakannya denganmu karena ini sesuatu yang bersifat rahasia”. Jadi kita tidak perlu berbohong dengan mengatakan hal yang lain. Saya pernah berada dalam situasi itu beberapa kali. Berdasarkan pengalaman jika dalam hati kita dari awalnya  bertekad untuk jujur,  biasanya kita akan mendapatkan jalan keluar dalam mengatasinya. Tuhan akan menolong kita melewati situasi seperti itu. Awalnya mungkin saja terasa pahit tetapi suatu hari  akan tergantikan.

    Apa sih manfaat hidup jujur?

    1. Damai sejahtera.

    Hati kita tenang ketika kita berani jujur dan menyatakan kebenaran. Saya pernah bekerja di suatu tempat yang hanya bertahan tiga bulan saja. Padahal saya bukan tipe orang yang suka berpindah-pindah pekerjaan. Namun di tempat itu, setelah tiga bulan bekerja saya mengetahui bahwa perusahaan itu menjalankan pembukuan ganda yang dilakukan di rumah. Saya telah mencoba mengatakan kepada pemilik perusahaan, yang juga seorang Kristen, bahwa itu merupakan suatu perbuatan yang tidak benar, namun ia tetap melakukannya. Walaupun saat itu saya sebenarnya membutuhkan pekerjaan itu karena ayah sudah meninggal, dan pekerjaan tersebut cukup bagus serta masa depannya juga cukup baik, akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari tempat tersebut karena kami berbeda prinsip dan nilai-nilai yang tidak mungkin dipertemukan. Ketika saya berani mengambil keputusan tersebut dalam kondisi yang dilematis, Tuhan menggantikan dengan pekerjaan yang lain dan saya memiliki damai sejahtera. Damai sejahtera itu amat mahal, tidak bisa digantikan dengan sesuatu apapun.

    2. Mendapatkan kepercayaan dan kesempatan untuk melakukan banyak hal.

    Ketika kita bisa dipercaya dan ada orang yang mengetahui, biasanya berita itu akan tersebar dari mulut ke mulut dengan sendirinya, demikian juga sebaliknya ketika  kita tidak dapat dipercaya maka akan sulit sekali mengembalikan kepercayaan orang lain kepada kita. Mungkin ada dari kita yang sempat menyaksikan acara Kick Andy di bulan Maret yang lalu dengan topik “Berbagi untuk Berbahagia”. Salah satu narasumber waktu itu adalah Felani. Ia berkisah bahwa krisis ekonomi di tahun 1998 membuat seluruh keluarganya kehilangan segala-galanya. Ruko mereka dibakar dan ia hampir putus sekolah. Setiap hari ia harus berjualan susu kedelai di lampu merah. Suatu hari ia bertemu dengan Dato Sri Tahir, pemilik bank Mayapada yang membeli beberapa bungkus susu kedelai darinya. Sri Tahir waktu itu memberikan sejumlah uang dan mengatakan, “Ambil saja sisanya untuk kamu”. Namun Felani menolak menerima pemberian tersebut dan mengatakan “Pak, saya harus tetap mengembalikan karena harganya hanya sekian. Saya dari kecil diajar orang tua untuk menerima apa yang seharusnya saja dan tidak boleh menerima melebihi dari apa yang seharusnya saya terima. Kami bukan pengemis. Kami menerima bagian kami.” Rupanya Sri Tahir terkesan dengan sikap Felani ini dan suatu hari berkunjung ke rumahnya. Anak yang masih semuda itu sudah mempunyai prinsip yang demikian kuat seperti ini pasti dapat dipercaya. Jika ia sekolah pasti akan sekolah dengan benar dan akan menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara. Pada akhirnya ia menerima beasiswa dari Tahir Foundation dan bisa melanjutkan sekolah dan menjadi orang yang cukup berhasil dan memberkati banyak orang.

    3. Mempunyai relasi yang baik dengan orang lain.

    Ketika George Washington masih kecil, ayahnya mempunyai pohon cerry yang unggul yang amat bagus dibanding dengan pohon cherry lain di sekitarnya. Suatu hari ketika George Washington bermain kampak tidak sengaja mengenai pohon cherry kesayangan ayahnya. Ketika ayahnya menemukan pohon tersebut terkampak dan hampir mati, ia kaget dan berseru, “Siapa yang melakukan ini?!”. Dalam beberapa detik George Washington terdiam, namun ia segera memutuskan untuk jujur dan berkata, “Ayah, saya yang melakukannya. Saya tidak sengaja, Ayah. Saya sedih karena saya tahu Ayah amat menyayangi pohon ini dan pohon ini hampir mati karena kelalaian saya.” Namun ayahnya berkata, “Nak, tatap aku. Aku menyesal kehilangan pohon cherryku. Tapi aku sangat senang karena kamu berani berkata jujur. Aku lebih suka kamu berkata jujur daripada memiliki seluruh kebun cherry yang paling unggul tetapi kamu berkata bohong. Jangan lupa itu anakku.” George terus mengingat kata ayahnya ini dan tumbuh menjadi orang yang terus belajar jujur dan dipakai oleh Tuhan luar biasa. Karena ia jujur maka relasi orang tua dan anak ini bertumbuh dengan baik juga. Bisa dibayangkan jika ia tidak jujur, maka sejak waktu itu relasinya dengan ayah menjadi rusak.

    4. Kejujuran menghindarkan dari dosa-dosa selanjutnya.
    Biasanya ketidakjujuran akan menciptakan kebohongan-kebohongan berikutnya untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya.

    5. Lebih Simple.
    Hidup menjadi lebih simple karena kita tidak perlu terus-menerus memikirkan saya harus bilang apa. Itu sesuatu yang melelahkan, ribet.

    6. Jujur menghindarkan kita dari kesusahan yang tidak seharusnya ditangggung.
    Ada seorang nenek yang tinggal bersama dengan dua cucunya, si sulung dan si bungsu. Suatu hari si bungsu diminta tolong untuk pergi menggembalakan bebek. Di tengah kejenuhannya menggembalakan bebek, ia bermain ketapel. Dalam kecerobohannya, ketapel tersebut mengenai salah satu bebek nenek dan bebek itu mati. Si bungsu ketakutan, namun kakaknya berkata, “Sudah, ngga perlu takut, aku ngga akan memberitahukan bahwa bebek itu mati karena kecerobohanmu.” Akhirnya ketika nenek bertanya mengapa bebek tersebut mati, si bungsu mengatakan ia tidak tahu. Sejak hari itu, si kakak selalu menyuruh si bungsu untuk melakukan segala sesuatu yang disuruh oleh kakaknya. Jika si bungsu tidak mau, maka si sulung berkata, “Ingat, bebek. Kamu mau saya mengatakan kepada nenek kalau kamu yang membuat bebek itu mati?”. Terpaksa si bungsu melakukan saja semua hal yang disuruhkan oleh kakaknya karena takut kebohongannya dibongkar. Hari demi hari, minggu demi minggu si kakak terus memperdaya adiknya. Setelah satu bulan diperlakukan demikian, akhirnya ia tidak tahan dan si bungsu mengaku kepada nenek bahwa dialah penyebab kematian bebek itu. Dan nenek berkata, “Sebenarnya dari semula saya sudah tahu kalau kamulah yang membuat bebek itu mati, karena kematiannya tidaklah wajar seperti kematian bebek biasanya. Tapi nenek menunggu kamu berkata jujur”…. Si bungsu sadar, andaikan dari awal berkata jujur, tentu tidak perlu menanggung tekanan selama ini dari si kakak.

    7. Berkenan di hadapan Tuhan.
    Inilah yang paling penting dan paling utama dalam hidup kita, yaitu berkenan di hadapan Tuhan. Di hadapan manusia kita bisa nampaknya bagus dan membuat orang lain senang, tetapi jika tidak berkenan di hadapan Tuhan, maka semua itu sia-sia.

    8. Lalu apa yang kita dapatkan jika kita tidak jujur?
    Untuk sementara waktu kita bisa aman dan tenang, namun jangka panjangnya hanya akan membawa pada kesengsaraan dan membuat kita makin jauh dari Tuhan. Sayang sekali, bukan? Kesimpulannya jujur itu mujur. Efesus 4:25, “Jauhkanlah segala dusta dan bicaralah yang benar satu sama lain, sebab kita adalah anggota satu terhadap yang lain.”