Suatu penelitian mengatakan bahwa tindakan melangkah turun ke bawah dari suatu tempat yang tinggi, seperti turun tangga, adalah tindakan yang berat. Karena berat badan dan beban sudut kemiringan memberikan beban tersendiri pada titik pinggang dan kaki. Penelitian lain mengatakan bahwa kegiatan olahraga scout jump (lompat diri jongkok) merupakan olaharaga yang cukup berat. Posisi berdiri kemudian merendah untuk jongkok adalah aktivitas yang menguras tenaga.
Merendah memang terkesan sebagai sebuah hal yang sederhana. Padahal sebenarnya merendah adalah sebuah tindakan yang membutuhkan energi besar. Setidaknya membutuhkan keberanian untuk melakukannya. Rendah hati adalah sebuah sikap yang begitu sulit dilakukan oleh setiap orang. Kesulitannya terletak pada rasa takut bila dianggap tidak berarti (dianggap rendah). Tidak dipungkiri bahwa kenyataannya kerendahan hati memang membuat seseorang seperti berada di belakang, tidak terlihat, tidak menonjol. Banyak orang lebih senang berada di depan, mendapat perhatian dan diutamakan.
Tuhan Yesus adalah pribadi pertama yang memperlihatkan bagaimana Dia yang seharusnya tetap berada di atas, ternyata mau turun ke dunia. Dia yang seharusnya tidak perlu dilecut dengan pecut berduri besi, ternyata Dia rela merendahkan dirinya untuk menjadi korban penyaliban. Dia yang harusnya dimuliakan, malah menanggung ejekan dan disalah mengerti. Untuk itu semua, Dia tidak mengeluh. Ketika Yesus hidup sebagai manusia, tidak ada yang mudah menyangka bahwa Dia-lah Raja. Yesus diperlakukan sebagai seorang penjahat busuk.
Dalam kekristenan sikap rendah hati menjadi ajaran utama. Yesus tidak saja mengajarkannya, tetapi juga mempraktekkannya. Dengan sepenuh hati Yesus telah memperagakan arti kerendahan hati. Semuanya itu dilakukanNya agar terbukalah kesempatan yang indah bagi setiap manusia untuk mendapatkan pengampunan.
Bagaimana dengan kita sendiri? Kita lebih sering merasa lebih baik ketimbang orang lain, dan bertahan untuk tidak dipandang rendah. Akhirnya energi kita hanya dihabiskan untuk menjaga posisi kita agar kita tidak merasa rendah. Energi kasih kita sudah habis untuk dibagikan bagi orang lain karena terlalu sibuk menyayangi diri kita sendiri. Hingga akhirnya pada orang lain kita bisa berkata: “…emang gue pikirin ….”
Kerendahan hati adalah ekspresi kasih tanpa memandang status dirinya, dan diikuti dengan tindakan memberikan yang terbaik bagi orang lain.(BD).