Oleh: Lita Desiana, guru TK B1
Kali ini redaksi mewawancarai salah satu guru TK terkait kemeriahan perayaan HUT ke-78 RI di KB-TK Athalia. Manfaat apa saja yang akan didapat oleh setiap murid saat mereka ikut serta pada kegiatan tersebut. Mari kita simak penjelasan dari Ibu Lita.
Redaksi: Pembelajaran apa yang didapat saat bermain dan ikut lomba perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia?
Bu Lita: Pembelajaran yang didapat oleh para murid saat bermain dan mengikuti lomba perayaan HUT ke-78 RI yang setiap tahun dirayakan, adalah
- Menumbuhkan semangat juang dan pantang menyerah, karena untuk meraih sebuah kemenangan, murid harus mau berusaha dan bekerja keras. Hal ini terlihat ketika para murid memiliki semangat dalam memberikan usaha terbaiknya dengan segenap kemampuan dalam setiap lomba, misalnya: saat murid mengikuti lomba memasukkan ring (simpai kecil) ke cone dengan menggunakan kaki, pasti perlu semangat untuk berusaha dan tekun melakukannya sampai semua ring (simpai kecil) masuk ke cone dengan cepat.
- Murid dapat menerima kekalahan dengan lapang dada saat mengikuti lomba dan tidak membenci yang menang. Walaupun mereka mungkin merasa sedih karena kalah, mereka diajak untuk tidak marah-marah. Murid belajar untuk tetap memiliki karakter sukacita, yaitu bersikap benar termasuk di situasi yang tidak nyaman. Saat murid menang, mereka juga belajar untuk tidak sombong tetapi tetap memberikan semangat buat teman yang kalah.
- Melatih para murid untuk belajar mengambil keputusan ketika ingin memenangkan lomba, dengan memiliki sikap yang fokus dalam perlombaan dan menjunjung tinggi sportivitas.
- Membantu merangsang kecerdasan dan tumbuh kembang kemampuan motorik murid, misalnya: dalam lomba makan kerupuk, memindahkan bendera, balap karung, dan lain-lain. Lomba-lomba ini memerlukan koordinasi mata, kaki, dan tangan, sehingga pada saat yang sama menstimulasi kemampuan motoriknya.
- Murid belajar untuk mampu menerima tantangan yang ada, misalnya: lomba memindahkan belut dari satu ember ke ember yang lain, pasti memerlukan keberanian untuk melakukannya.
- Belajar bekerja sama untuk memupuk persahabatan dan kekompakan di antara rekan-rekan satu tim, misalnya: tarik tambang dan lari estafet memerlukan kerja sama dan komunikasi dalam tim untuk mendengarkan pendapat dari orang lain ataupun menerima instruksi supaya dapat melakukannya dengan tepat dan bisa memperoleh kemenangan.
- Murid belajar mendengarkan dengan penuh perhatian aturan dan instruksi dalam perlombaan.
- Meningkatkan rasa percaya diri sehingga murid menjadi berani ketika harus tampil di depan umum.
- Yang terpenting adalah menumbuhkan semangat cinta tanah air Indonesia. Guru bisa menceritakan makna di balik lomba-lomba, misalnya: lomba makan kerupuk, yang mewakili susahnya makan dalam masa penjajahan, semangat gotong-royong dan persatuan saat lomba tarik tambang.
Redaksi: Bagaimana cara menentukan lomba yang tepat untuk unit KB (Batita dan Pra-TK) dan TK (TK A dan TK B)?
Bu Lita:
- Memilih lomba sesuai dengan usia dan tingkat pencapaian murid, misalnya: lomba memasukkan bola sesuai dengan pola, untuk KB hanya pola AB-AB, sedangkan untuk TK pola AB-AB,ABC-ABC, atau ABCD-ABCD. Contoh lainnya, pada lomba memindahkan bendera untuk usia KB (2 atau 3 bendera) dan TK (4 bendera) dalam jarak yang lebih pendek untuk usia Batita, dan TK dalam jarak yang lebih jauh.
- Memperhatikan durasi lomba dan disesuaikan dengan usia murid karena kemampuan murid KB-TK dalam menyelesaikan lomba berbeda-beda, misalnya usia KB memerlukan waktu yang sedikit lebih lama dibanding usia TK.
- Menumbuhkan dan menstimulasi kematangan emosi, keterampilan sosial, kematangan kognitif yang cukup untuk berkonsentrasi saat bermain dan belajar, dan mengembangkan keterampilan motorik.
Redaksi: Apa saja lomba yang diadakan dari KB (Batita-Pra TK) dan TK (TK A dan TK B)?
Bu Lita: Lomba yang diadakan untuk KB dan TK adalah
Batita
Lomba memindahkan bendera, mengelompokkan benda sesuai warna, menyusun balok.
Tujuannya: Untuk melatih koordinasi mata, tangan, dan melatih fokus, menumbuhkan keberanian murid, interaksi dengan teman, dan merangsang kemampuan motorik kasar murid.
Pra-TK
Lomba meronce dan memindahkan bendera.
Tujuannya: Untuk melatih rasa percaya diri anak, menumbuhkan rasa cinta tanah air melalui perayaan dan perlombaan, menumbuhkan sikap penuh semangat, sportif saat berkompetisi mengikuti lomba bersama teman sebaya serta melatih kemampuan kognitif, fokus, dan meningkatkan kemampuan motorik kasar murid.
TK A
Lomba menyusun gelas warna putih dan bentuk geometri warna merah dengan pola AB-AB, dan lomba menyusun bola sesuai warna (merah, kuning, biru, hijau).
Tujuannya: Murid dapat bersyukur dan bangga menjadi anak Indonesia lewat lomba perayaan hari Kemerdekaan Indonesia, bersikap sportif dalam permainan kompetitif, percaya diri, mengenal warna bendera merah-putih dan warna-warna dasar, seperti merah, hijau, biru, dan kuning, dan mengembangkan motorik kasar dan halus murid.
TK B
Lomba membalikkan gelas dan mengisi bola sesuai pola ABC-ABC dan memasukkan ring (simpai kecil) ke dalam cone menggunakan kaki.
Tujuannya: Untuk menumbuhkan sikap percaya diri, menstimulasi kemampuan motorik murid, melatih kecerdasan kognitif, dan menumbuhkan daya juang. Saat murid mengikuti aturan lomba, mereka akan berlatih memecahkan masalah sederhana berdasarkan prioritas atau urutan.
Ternyata melalui wawancara ini kita mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang manfaat yang didapat oleh para murid saat mengikuti perlombaan dari segi sosial emosional, sensorik motorik, dan juga melatih perkembangan kognitif murid. Jadi mereka tak sekadar bermain tetapi juga sambil belajar dengan penuh sukacita. Terlebih KB-TK Athalia tidak asal pilih kegiatan lomba tetapi benar-benar disesuaikan dengan kondisi dan tahapan tumbuh kembang murid.