I Don’t Need Anything But Love

Ada seorang anak tunggal bernama Anna. Anna sudah SMA. Dari kecil orang tuanya selalu sibuk bekerja. Orang tua Anna terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Anna adalah anak yang kurang perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya. Memang mereka adalah keluarga yang kaya. Mama dan papa nya dapat memberikan apapun yang Anna minta. Tapi sebenarnya bukan hanya itu yang dibutuhkan Anna. Dia butuh kasih sayang dari orang tuanya. Dia ingin menghabiskan waktu bersama orang tuanya, tapi orangtuanya tidak pernah ada waktu untuk Anna. Orang tuanya hampir setiap hari tidak ada di rumah karena harus pergi ke luar negeri atau luar kota untuk urusan kerja. Anna hanya di rumah di temani oleh pembantunya yang setiap hari mengurusinya.

Anna mempunyai seorang sahabat yang bernama Daniel. Mereka sudah berteman dari SD. Dan secara diam – diam, sebenarnya Daniel menyukai dan sayang banget sama Anna. Tapi Dani tidak pernah berani untuk mengatakannya. Setiap hari mereka berangkat sekolah bersama. Pagi ini pun juga begitu, Dani menjemput Anna.Setibanya di sekolah mereka langsung memasuki kelas.

“Eh, nanti kamu sama papa mama kamu bisa dateng makan malem di rumah ku nggak? Soalnya papa mama ngundang keluarga kamu makan malem, hari ini ulang tahun pernikahan mereka.”, tanya Dani.
“Aku bisa kok. Tapi papa mama lagi nggak di sini jadi mereka nggak bisa ikut. Nggak apa kan?”
“ Ya..nggak apa kok.”, jawab Dani.

Akhirnya malam itu Anna makan malam bersama keluarga Dani. Anna sangat senang sekali. Dia bisa merasakan kasih sayang dalam keluarga itu. Dia merasakan kehangatan suatu keluarga yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Anna selalu berharap bisa seperti ini dengan papa dan mamanya. Tapi mereka terlalu sibuk.

Selesai makan malam, Anna tidak langsung pulang. Dia ngobrol dengan Dani, sahabatnya itu. Dia berterima kasih kepada Dani karena sudah mengundang nya malam itu. Anna juga menceritakan yang dia rasakan. Dia sangat senang bisa merasakan kehangatan dan kasih sayang suatu keluarga walaupun hanya sebentar saja. Tapi itu sangat berarti baginya. Dan dia sangat menginginkan suatu saat bisa seperti itu dengan mama dan papanya.

Pada suatu hari mama dan papa Anna harus pergi ke Australia karena ada pekerjaan mendadak dan harus berangkat pagi sekali. Karena ini mendadak, mereka cepat – cepat berkemas lalu pergi. Mereka bahkan tidak bilang ke Anna.

Saat Anna bangun, dia lalu bertanya pada pembantunya, “ Bi, mama sama papa mana ya?”.
“Mereka sudah pergi pagi-pagi sekali,non. Katanya ada urusan mendadak.”, jawab bibi.
“Oh, makasih ya, bi.”, kata Anna yang lalu langsung memakan roti makan paginya. Sebenarnya Anna sudah biasa dengan keadaan ini. Saat dia bangun orang tuanya sudah tidak ada di rumah. Setelah menghabiskan makan pagi nya itu Anna berangkat sekolah dan dia pun menjalani hari – harinya seperti biasa. Walaupun dia sangat merindukan orang tua nya…

Hari ini Anna pulang sekolah sendiri karena dia pulang lebih sore karena ada rapat dan dia tidak mau Dani menunggu nya lama – lama. Lalu, dia menyebrang ke seberang sekolah menuju ke taksi yang sudah ada di sana. Tapi tiba – tiba ada mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi dan langsung menabrak Anna.

Anna langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Lalu saat mendapat kabar kecelakaan Anna, Dani langsung menuju ke rumah sakit dan dia pun langsung memberitahu orang tua Anna. Saat itu Anna dalam keadaan sangat kritis. Setelah mendapat kabar orang tua nya langsung cepat – cepat mengurus tiket dan semuanya dan langsung kembali ke Indonesia.

Setelah ditangani oleh dokter Anna sudah stengah sadar. Dani langsung masuk ke kamar Anna. Dan akhirnya Dani memberanikan diri untuk mengatakan perasaannya selama ini.

“Na, aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Sebenernya selama ini aku suka dan sayang banget sama kamu. I LOVE YOU.”, kata Dani.
“ I LOVE YOU TOO.”, balas Anna sambil menghembuskan nafas terakhirnya.
“Anna!!Anna!!Na!!”, teriak Dani. “Dokter!Dokter!”, lanjutnya lagi.

Lalu, dokter pun datang ke ruangan itu dan berusaha sekeras mungkin untuk mempertahankan nyawa Anna, untuk menyelamatkannya. Tapi sayang, semua usaha dokter sia – sia. Anna tidak terselematkan.

Saat dokter keluar dari ruangan itu, mama dan papa Anna baru saja sampai di sana. Mereka langsung menanyakan keadaan Anna. Saat mendengar bahwa Anna sudah meninggal, mama, papa Anna dan Dani sangat sedih.
Dani sedih, tapi dia juga merasa puas karena sudah bisa menunjukkan rasa sayangnya yang selama ini tidak pernah dia ungkapkan. Walaupun setelah itu dia harus menerima kepergian Anna. Berbeda dengan mama dan papa Anna. Mereka sangat menyesal karena selama ini selalu sibuk dan tidak pernah memperhatikan Anna. Tapi menyesal pun tak ada gunanya. Semuanya sudah terlambat.

Penulis : Amanda Gabriela (VIII D)

Posted in karakter, Parenting, Story and tagged , , , .