Oleh: Nostalgia Pax Nikijuluw dan Ni Putu Mustika Dewi, Staf PK3
Character cannot be developed in ease and quiet. Only through experience of trial and suffering can the soul be strengthened, ambition inspired, and success achieved.
-Helen Keller-
Helen Keller seorang penyandang tuna rungu dan tuna netra pertama yang berhasil meraih gelar sarjana pernah mengatakan bahwa karakter hanya dapat dikembangkan melalui pengalaman akan ujian dan penderitaan. Melalui berbagai tantangan itulah jiwa menjadi kuat, terdorong semangat untuk berjuang mencapai keberhasilan. Karakter adalah buah dari proses pertumbuhan yang dialami oleh seseorang. Melewati kesulitan seseorang dapat diproses dan dibentuk karakternya. Tetapi yang terutama adalah proses dan respons seseorang atas setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya. Caring & Sharing Camp adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Sekolah Athalia bagi siswa-siswi SMP dalam upaya untuk mengembangkan karakter khususnya yang terkait dengan kepedulian terhadap sesama. Pada tanggal 15-16 Februari 2019, melalui beragam kegiatan di CaS Camp ini siswa-siswi diberi kesempatan untuk melihat, bahkan mengevaluasi pertumbuhan karakter Caring and Sharing dalam diri mereka.
Tema besar kegiatan CaS Camp pada hari pertama adalah caring and sharing terhadap diri, sesama, dan lingkungan. Sejak pagi semua siswa beserta guru kelas 8 diantar menuju Taman Kota 2, dengan bantuan transportasi dari beberapa orang tua yang mendukung kegiatan ini dengan bersedia mengantar peserta Camp ke Taman Kota 2. Di Taman Kota 2, siswa-siswi diberi peran masing-masing di dalam kelompok. Peran yang diberikan tersebut mengarahkan siswa untuk saling menunjukkan sikap caring & sharing dalam penyelesaian tugas yang diberikan di tiap pos permainan. Seusai kegiatan pertama, siswa-siswi kembali ke sekolah dan melanjutkan aktivitas Caring & Sharing Project yaitu kegiatan yang ditujukan untuk mengembangkan caring & sharing di lingkungan sekolah Athalia.
Pada sore hari, Ibu Anita Latifia selaku konselor memberi penjelasan mengenai Jendela Johari dan memberi kesempatan kepada tiap siswa untuk menjawab beberapa pertanyaan dengan harapan dapat mempermudah siswa untuk mengenal diri mereka semakin dalam. Selanjutnya, tiap anak membagikan pengalaman mereka selama outdoor activity serta hasil pengenalan diri yang mereka dapatkan dari jendela Johari kepada teman-teman dan guru pendamping. Sebelum istirahat malam, kegiatan hari pertama diakhiri dengan sesi silent moment. Pada sesi ini siswa diberi ruang untuk berbincang secara pribadi kepada Tuhan atas apa yang terjadi sepanjang hari ini.
Pada hari kedua, kegiatan diawali dengan devosi bersama dan sarapan pagi dengan format yang unik, yaitu setiap anak membuat setangkup roti untuk teman mereka berdasarkan kebutuhan. CaS Camp hari kedua ini siswa-siswi dikondisikan untuk menunjukkan caring and sharing terhadap keluarga (terkhusus orang tua). Tanpa sepengetahuan siswa-siswi, orang tua mereka diundang untuk datang dan mengikuti sesi tentang menjadi orang tua bagi anak remaja saat ini, sementara siswa mendengarkan seminar mengenai cara berkomunikasi dengan orang tua. Puncak acara CaS Camp hari kedua ini adalah pertemuan siswa-siswi dengan orang tua mereka masing-masing. Sebuah pengalaman yang mengharukan dan menyenangkan melihat perbincangan, bahkan dansa bersama antara orang tua dan anak. Kiranya seluruh pengalaman yang dihadirkan dalam CaS Camp ini dapat berperan dalam mengembangkan karakter kepedulian siswa siswi Sekolah Athalia menjadi siswa yang memiliki profil caring & sharing.
Image