Oleh: Ruth Irene Chandra, staf Pengembangan Karakter
Allah adalah Sang Pencipta Waktu. Dia menciptakan siang dan malam. Dia juga menetapkan musim dalam setahun dan musim kehidupan. Allah menciptakan siang untuk kita bekerja dan malam untuk beristirahat.
Dalam berkarya Allah juga tepat waktu. Dari awal penciptaan, Tuhan menciptakan dengan urutan waktu yang sedemikian rupa sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik. Tuhan menciptakan hewan-hewan setelah menciptakan daratan dan lautan sehingga hewan-hewan memiliki tempat untuk tinggal. Tuhan menciptakan manusia pada hari terakhir sehingga manusia memiliki tempat untuk tinggal dan makanan untuk dimakan. Semuanya diciptakan dengan urutan waktu yang tepat (Kej 1:1-31).
Tidak hanya masalah penciptaan, Tuhan juga mengatur waktu hidup untuk manusia dan ciptaan lainnya. Dalam Pengkhotbah 3:1-15 dikatakan bahwa segala sesuatu ada waktunya. Ada waktu untuk menabur, ada waktu untuk menuai, ada waktu untuk bersuka, ada waktu untuk berduka, semuanya sudah diatur sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan.
Tuhan menciptakan waktu sehingga manusia juga dapat mengatur hidupnya sesuai dengan waktu yang diberikan oleh Tuhan. Manusia dengan akal budi yang diberikan kepadanya, menggunakan waktu yang Tuhan berikan untuk mengatur berbagai macam pekerjaan yang harus ia lakukan dan untuk menjaga ketertiban di tengah-tengah masyarakat. Ada waktu untuk bekerja, ada waktu untuk beristirahat, ada waktu untuk bersekolah, ada waktu untuk bertemu, dan sebagainya.
Salah satu karya Allah yang terbesar adalah karya keselamatan melalui Yesus Kristus. Kita bisa melihat bagaimana Allah mengatur sejarah dan orang-orang yang terlibat dalam karya tersebut begitu luar biasa. Allah menghadirkan Kristus di masa pemerintahan Romawi, di mana banyak akses jalan dibuka, memudahkan perjalanan ke berbagai tempat. Ini mempersiapkan jalan bagi penyebaran berita Injil melalui masa penganiayaan orang Kristen di kemudian hari. Pada masa kelahiran Yesus juga dilakukan sensus besar sehingga semua orang harus kembali ke tempat masing-masing, menggenapi kelahiran Yesus di Betlehem sebagaimana nubuatan dalam Alkitab.
Berkenaan dengan waktu, Yesus meneladankan pentingnya bertindak tepat waktu. Ia sering berkata “waktunya belum tiba” dan ketika tiba waktunya bagi Yesus menghadapi salib, Ia pun mempersiapkan murid-murid untuk itu. Ketika menyadari bahwa Allah adalah Allah yang tepat waktu, maka kita boleh menaruh segala harapan bahkan pergumulan kita dalam tangan Allah, karena kita tahu bahwa Allah bekerja tepat waktu sesuai dengan hikmat-Nya. Kita tidak perlu terlalu kuatir menjalani hidup ini. Sebaliknya juga sebagai manusia yang diciptakan menurut rupa dan gambar Allah, kita harus bisa menghargai waktu yang Tuhan berikan, mengelola sedemikian rupa dan menyelesaikan segala sesuatu dengan tepat waktu.