Oleh: Rumawar Bornok Nababan – Guru SD PINUS
Mengikuti REST tahun ini saya melihat perbedaan dari retret beberapa tahun lalu yang saya ikuti. Kali ini saya belajar untuk berdiam diri bukan berarti pikiran kosong tapi berdiam diri agar dapat mendengar suara Tuhan yang menyapa saya dengan lembut dan bisa menemukan Tuhan dalam cara yang indah dalam setiap sesi yang saya ikuti.
Pada REST tahun ini saya merasakan kehadiran Tuhan itu nyata. Selama ini saya cenderung ingin melihat Tuhan dalam bentuk nyata. Namun REST kali ini saya menemukan Tuhan dalam suasana diam. Sebelum berangkat retret yang saya ikuti selama ini saya gelisah karena saya takut kecelakaan di jalan dan jalan yang dilalui ada yang rusak, terjal, naik turun dan lainnya. Nah ketakutan inilah kadang membuat saya tidak bisa menikmati retret tapi stres.
Pertama kali datang ke tempat REST kali ini saya diberi kesempatan berdiam diri. Saya mencari tempat di taman dan duduk di sebuah meja dan kursi yang terbuat dari batu lalu saya memperhatikan seekor ulat bulu dan menyadari betapa ajaibnya Tuhan. Saya bersyukur dapat menikmati ini. Pada waktu sesi doa saya berkesempatan mendoakan dan didoakan, saya sadar bahwa saya butuh komunitas ini untuk mendukung saya.
Selama ini saya pulang retret selalu letih karena harus mengerjakan lagi pekerjaan yang sama. Namun pada REST kali ini saya bisa menikmati Tuhan. Selama ini saya merasa paling menderita di dunia, paling sedih dan paling miskin. Dan ketika menderita saya tidak menemukan keindahan yang Tuhan janjikan dan banyak pertanyaan-pertanyaan kepada Tuhan kok hidup saya begini apalagi ketika suami saya dipanggil Tuhan saya jadi sering menangis dan hidup terasa hampa. Namun pada REST kali ini saya bersyukur bisa menemukan kembali tujuan hidup saya dan ingat kebaikan Tuhan di dalam hidup saya. Tuhan ingatkan saya masih mempunyai anak yang memerlukan saya. Selama ini saya selalu menuntut Tuhan dan sibuk dengan diri sendiri namun kali ini saya bisa menikmati Tuhan dengan cara yang luar biasa. Bahkan sesi demi sesi saya dapat menikmati sampai selesai dengan sukacita.
Sempat saya bertanya kepada Tuhan apakah setelah pulang ini saya masih bisa menikmati Tuhan ketika saya sibuk dalam aktivitas sehari-hari. Kali ini saya mulai belajar bahwa dalam setiap situasi dan keadaan saya bisa menikmatinya karena ada Tuhan.
Bersyukur REST kali ini saya bisa menikmati Tuhan dalam setiap sesi karena acaranya mengalir tanpa merasa diatur dengan jadwal acara yang padat. Puji Tuhan saya bisa merasakan Tuhan dalam tiap moment seperti bunyi air, desiran angin dan setiap hal yang saya lihat serta rasakan. Oh, ajaib benar Engkau Tuhan. Setelah kembali dari REST saya mempunyai kekuatan baru dalam menghadapi kehidupan saya selanjutnya, karena Tuhan pasti menolong saya.