Oleh: Elisa Sri Indahati – Staf R&D SD Athalia
“Adek gak mau sekolah minggu, Ma. Adek mau ikut mama aja”, “Adek ngantuk, gak mau sendirian di sekolah minggu”. Dan masih banyak lagi alasan-alasan yang keluar dari mulut anak-anak kita yang tidak mau Sekolah Minggu. Dan mirisnya, tidak sedikit orang tua tidak mau repot dan enggan berdebat dengan anak. “Ok, sama mama deh di Ibadah Raya, tidak boleh berisik, nih HP-nya”, “Adek nanti online di rumah sajalah”. Bahkan kalimat-kalimat seperti ini yang sering saya dengar.
Setelah masa pandemi (2,5 tahun ibadah online), mengikuti Sekolah Minggu onsite mungkin membuat anak takut. Mereka harus berani mandiri dan belajar bersama teman yang belum saling kenal. Dan seringkali, ada saja anak yang takut dan diam saja di pojok ruangan, bahkan ada yang menangis.
Berikut beberapa tips yang bisa kita lakukan agar anak mau bersekolah minggu.
- Temani anak kita di kelas Sekolah Minggu. Ketika anak menangis tidak mau Sekolah Minggu, kadang kita menyerah dan mengajak anak ke aula gereja yang biasanya dipakai untuk ibadah dewasa. Sesekali tidak ada masalah. Tetapi bila terlalu sering akan dijadikan senjata oleh anak. Seharusnya, orang tua dapat menemani ke Sekolah Minggu. Orang tua sedikit kehilangan makanan rohani, namun anak dapat belajar menikmati makanan rohaninya.
- Cari jam ibadah yang cocok dengan kondisi anak. Beberapa gereja mengadakan jam ibadah Sekolah Minggu bersamaan dengan Ibadah Umum. Beberapa anak menyukai suasana ramai (jumlah kehadiran banyak), dia merasa nyaman karena tidak menjadi pusat perhatian tetapi menjadi pengamat. Namun, ada anak yang nyaman dengan suasana sepi (jumlah kehadiran sedikit) karena kakak Sekolah Minggu akan lebih perhatian padanya. Jadi kenali karakter anak, ajak anak datang ke Sekolah Minggu pada jam berbeda di minggu berikutnya, untuk melihat reaksinya. Bila ketemu jadwal yang cocok, buatlah jadwal rutin sehingga anak dapat menemukan komunitas baru.
- Datanglah minimal 10 menit sebelum ibadah dimulai. Agar anak dapat beradaptasi, kenalkan anak dengan lingkungan sekolah minggu, mulai dari ruang kelas, guru sekolah minggu dan teman-teman. Untuk itu datanglah lebih awal. Hal ini dapat membuat anak lebih nyaman daripada datang saat waktu ibadah sudah dimulai, anak akan nervous melihat banyaknya orang yang tidak kenal dalam satu ruangan.
- Duduk bersebelahan dengan teman yang cocok. Anak yang baru beradaptasi akan memilih-milih teman. Orang tua boleh mengajari anak berkenalan dengan temannya, dan duduk bersebelahan. Bila sudah ketemu dengan teman yang dirasa cocok, orang tua boleh bertanya bagaimana perasaannya hari ini dan bagaimana dengan teman barunya, dan mengajak anak membuat kartu ucapan untuk teman barunya minggu depan. Buat kesan/ bangun situasi yang membuat anak antusias dan tidak sabar menunggu kembali hari Minggu.
- Berikan hadiah sebagai penghargaan. Setiap kali anak mengalami progres meskipun tidak besar, berikan penghargaan bentuk reward. Reward tidak selalu barang agar anak bukan fokus pada hadiah, tetapi anak bangga atas pencapaian yang telah diraih. Sehingga apapun bentuk hadiah yang diberikan orang tua, baik pelukan, pujian, atau barang sederhana sekalipun, tetap membanggakan bagi anak.
Nah, itu adalah tips untuk orang tua agar si kecil berani dan mau ibadah Sekolah Minggu sejak dini. Demikian tips kecil yang dapat saya bagikan, semoga para orang tua dapat berjuang untuk membawa si kecil mau dan rajin Sekolah Minggu.
Tuhan Yesus memberkati.