Bentuklah aku ya Tuhan

Oleh:Reggy Sebastian Sapetu, guru Agama Kristen SMA

Ada orang yang mau membayar uang ratusan ribu bahkan jutaan rupiah untuk menjadi member di sebuah tempat fitness, dengan harapan bisa mendapatkan bentuk tubuh yang ideal, sesuai dengan keinginannya. Namun selain mengeluarkan biaya, tentu hal itu harus disertai dengan pola hidup yang sehat dan teratur, misalnya menyangkut konsumsi makanan dan waktu istirahat. Tentunya ini bukan hal yang mudah atau instant, melainkan membutuhkan sebuah proses. Semuanya akan tergantung pada komitmen dan kekonsistenan kita untuk melakukannya.

Sebuah proses pembentukan yang pasti terjadi dalam hidup kita adalah bagaimana Tuhan membentuk kita menjadi sesuai dengan yang Dia inginkan. Ini merupakan proses yang akan kita alami seumur hidup, sekaligus hal yang sangat penting dan mendasar lebih dari apa pun yang ada dalam hidup kita. Adalah percuma jikalau kita hanya peduli pada pembentukan yang bersifat jasmani (sementara), tetapi lupa atau tidak mempedulikan hal yang bersifat kekal, yaitu pembentukan Allah dalam hidup kita.

Berapa harga yang harus kita bayar untuk proses pembentukan hidup kita untuk menjadi sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan? Kita dapat memohon kepada Tuhan “Bentuklah aku ya Tuhan,” dan Tuhan yang akan menolong kita. Yesus berkata dalam Matius 11:28-30, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” Dan kita dapat memberikan respons dengan ketaatan penuh kepada-Nya. Ada banyak tantangan dan rintangan yang akan kita temui dalam proses pembentukan Tuhan ini, akan tetapi kita akan selalu melihat penyertaan Tuhan di dalamnya. Di sinilah iman kita diuji untuk selalu bergantung pada-Nya.

Tuhan menguji setiap hamba-Nya untuk membentuk mereka menjadi seperti apa yang Dia kehendaki. Abraham mengalami pembentukan dari Tuhan untuk menjadi bapa bagi umat pilihan Tuhan dan juga bapa segala bangsa. Musa dibentuk Tuhan untuk memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan masuk ke tanah perjanjian. Tuhan memilih dan membentuk kehidupan Daud untuk menjadi raja bagi bangsa Israel. Mereka bukanlah manusia yang sempurna, ketidaktaatan dan bahkan kejatuhan pernah mereka alami. Akan tetapi, Tuhan senantiasa menyatakan kasih dan anugerah-Nya kepada setiap hamba-Nya. Pada akhirnya, mereka dapat melalui proses pembentukan yang Tuhan kehendaki dalam kehidupan mereka.

Demikian juga dengan kehidupan para murid Kristus, sebut saja Paulus dan Petrus. Tuhan membentuk mereka menjadi pribadi yang akhirnya menjadi pilar bagi gereja dan penginjilan masa kini. Tuhan membentuk mereka dalam pelayanan yang dipercayakan kepada mereka. Kesulitan dan pergumulan hidup selalu menjadi bagian dalam kehidupan mereka sebagai seorang murid Kristus. Akan tetapi, mereka dapat menunjukkan hidup yang layak untuk menjadi teladan, yaitu hidup yang sepenuhnya taat dan bergantung pada Tuhan sampai akhir hidup mereka.

Kuncinya adalah ketaatan dalam iman kita kepada Tuhan, maka kita akan dapat masuk dalam proses pembentukan Tuhan dalam hidup kita. Tujuannya adalah kita mau menjadi seperti yang Tuhan kehendaki, yaitu hidup yang memuliakan dan menyenangkan hati Tuhan. Namun kita sadari bahwa, seringkali fokus kita teralihkan dengan hal-hal yang tidak esensi dalam proses pembentukan ini, karena menurut kita ini adalah hal yang sulit untuk dijalani. Terkadang kita pun bisa menyerah pada keadaan dan akhirnya menjalani hidup menurut jalan kita sendiri. Di titik inilah kita harus kembali mengingat akan kasih dan anugerah Tuhan dalam hidup kita.

Kita tidak akan bisa menjalani proses pembentukan Tuhan dengan kekuatan kita sendiri. Ketika kita merespons ajakan Tuhan untuk datang pada-Nya, hidup kita harus berpaut pada-Nya. Artinya, ikut saja apa kata Tuhan. Kita hanya bisa memaknai hal ini melalui membangun relasi pribadi dengan Tuhan, melalui kehidupan doa dan firman. Di situlah kita akan belajar dari Tuhan dan semakin mengerti apa isi hati Tuhan tentang kehidupan yang harus kita jalani untuk menjadi makin serupa dengan Kristus.

“Bentuklah aku ya Tuhan,” kiranya pernyataan ini menjadi doa dan komitmen kita. Tuhan mengizinkan kita berada dalam suatu komunitas agar kita bisa bertumbuh dan dibentuk di dalamnya. Dalam keluarga, Tuhan membentuk kita, baik sebagai orang tua, suami, istri, atau anak, untuk selalu melihat rencana Tuhan dalam keluarga kita masing-masing, bahkan melalui pergumulan yang dihadapi. Tuhan juga mau membentuk kita melalui relasi dan pelayanan kita dalam persekutuan dengan orang lain. Tuhan tidak pernah berhenti bekerja untuk membentuk kita menjadi makin serupa dengan Kristus. Tuhan selalu menunjukkan bahwa Dia mengasihi kita dan tidak akan pernah meninggalkan kita dalam setiap proses kehidupan yang kita lalui. Kiranya Tuhan menolong kita.

Posted in Renungan and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , .