Oleh: Ngatmiati, Staf Kerohanian Sekolah Athalia.
Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah; tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan. Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu. (Mazmur 102:26-28)
Tidak berubah adalah salah satu atribut Allah. Sifat, kuasa, dan otoritas-Nya tetap sama dari tahun ke tahun. Jika barang-barang di dunia ini akan menjadi usang seiring berjalannya waktu, tidaklah demikian dengan Allah. Ia tetap Allah yang sama! Bukankah kesadaran ini akan memberikan ketenteraman di hati orang percaya? Fakta ini juga yang akan memampukan manusia untuk bertahan dalam berbagai tantangan kehidupan.
Tentang hal ini, ada sebuah refleksi yang saya dapatkan saat berlibur ke rumah keponakan akhir tahun lalu. Hari terakhir tahun itu—31 Desember 2021—saya menemani cucu (anak keponakan) bermain di pantai. Suasana pagi itu agak mendung. Benar saja, tidak lama kemudian, hujan turun. Saya sempat merasa dilema: mau tetap melanjutkan main di pantai sambil hujan-hujanan atau kembali ke rumah? Namun akhirnya, saya dan cucu keponakan memutuskan untuk tetap bermain di pantai. Ternyata, hujan tidak berlangsung lama. Sesaat kemudian, matahari kembali bersinar. Tiba-tiba, cucu saya berteriak, “Pelangi! Pelangi!”
Saya mendongak ke langit dan melihat pelangi. Rasanya, seperti mendapat sebuah pesan pribadi di akhir tahun, bahwa saya akan menjalani tahun 2022 bersama Allah yang setia pada janji-Nya. Hal ini memberikan rasa tenang di hati karena tahu bahwa kasih setia dan kuasa Allah tidak pernah berubah. Seperti Ia menyertai, mengasihi, dan menolong saya di tahun-tahun lalu, anugerah-Nya akan tetap sama di tahun yang baru.
Waktu itu saya sedang bersantai di pantai. Tiba-tiba, seekor anak kucing mendekat dan duduk di pangkuan saya. Tidak lama, dia tertidur dengan sangat nyaman. Bahkan, ketika saya berusaha mengangkat tangan, anak kucing itu menarik-narik tangan saya kembali, seolah takut kehilangan. Hal ini membuat saya berpikir, apakah saya pun seperti itu terhadap Allah? Apakah saya juga tidak ingin jauh dari Allah? Karena bersama dengan-Nya yang tidak berubah akan memampukan saya menghadapi setiap tantangan atau kesulitan yang terjadi di depan. Kasih setia dan kuasa Allah tidak akan lekang oleh waktu!