Rekomendasi buku
Judul: Keluarga Bahagia
Penulis: Pdt. Dr. Stephen Tong
Penerbit: Momentum
Tebal: 125 halaman
Cetakan: Ke-8, Mei 2006
Buku yang ditulis pada 1991 ini didasari pada fakta bahwa keretakan keluarga yang mengakibatkan perceraian terus-menerus bertambah, sementara kebahagiaan tidak kunjung datang. Bahkan, banyak keluarga yang mengalami kondisi “seperti di neraka”. Dengan adanya tekanan masyarakat, agama, dan norma budaya, banyak orang berusaha mempertahankan keharmonisan secara lahiriah, hanya dari “kulit luarnya”. Oleh karena itu, penulis memiliki kerinduan agar buku ini boleh membawa kembali kebahagiaan sejati bagi mereka yang telah berkeluarga maupun yang akan berkeluarga sehingga kemuliaan bisa kembali kepada Allah.
Buku ini terbagi dalam tujuh bab yang membahas tentang prinsip keluarga Kristen, alasan pernikahan Kristen, urutan penting dalam keluarga, menghormati perkawinan, harmoni perbedaan laki-laki dan perempuan, ordo suami-istri Kristen, serta kendala dan kunci kebahagiaan.
Buku ini diawali dengan penjelasan bahwa di dalam kehendak Allah yang kekal, Dia mau membentuk keluarga, di mana komunitas yang kecil ini merefleksikan—dan menjadi wakil dari—komunitas yang ada di dalam Pribadi Allah Tritunggal. Oleh karena itu, keluarga mencerminkan bagaimana kita harus berkasih-kasihan sebagaimana Allah berkasih-kasihan antara Pribadi yang satu dan yang lain. Di dalam Allah Tritunggal, kita melihat contoh dan teladan tentang cara berkomunitas, berkomunikasi, dan saling memperhatikan satu dengan yang lain (halaman 5). Hal inilah yang harusnya menjadi alasan pernikahan Kristen, yaitu salah satu rencana Allah dalam menciptakan manusia.
Selanjutnya, penulis juga mengingatkan satu hal yang sangat penting berkenaan dengan kehidupan keluarga Kristen, yaitu adanya rantai atau urutan otoritas universal (the chain of authority of the universe). Hal ini merupakan dasar keharmonisan hidup: Allah adalah kepala Kristus, Kristus adalah kepala laki-laki, laki-laki adalah kepala perempuan, serta ayah dan ibu adalah kepala anak-anak. Ini sungguh perlu dimengerti dan dipatuhi sehingga tidak timbul kekacauan. Kekacauan seluruh umat manusia timbul karena manusia merusak urutan ini.
Begitu banyak prinsip dalam membangun keluarga yang dapat dipelajari dalam buku ini. Prinsip-prinsip dalam buku ini tentu saja tidak hanya ditujukan kepada pasangan yang baru menikah, tetapi juga pasangan yang sudah lama menikah. Tidak perlu merasa terlambat karena kita masih bisa mengoreksi hari depan. Buku ini bersifat aplikatif sehingga kita lebih mudah mengerti dan menerapkan prinsip firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Di waktu seperti sekarang saat kita memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga, jangan lewatkan momen ini. Untuk memperlengkapi Anda dalam menangkap momen bersama keluarga, buku ini sekiranya dapat menolong Anda memikirkan arti dari membentuk keluarga dan pentingnya sistem keluarga di tengah berbagai arus pandangan yang muncul di zaman modern. Mari memandang keluarga dari sudut pandang kehendak Tuhan dalam membina hidup manusia. [MRT]