Komunitas Pembelajar

Oleh: Sylvia Tiono Gunawan – Staf Kerohanian PK3

Amsal 1:5,7
baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan…Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

Dalam dunia pendidikan yang formal, ada saatnya kita akan selesai dalam belajar. Namun dalam kehidupan, belajar adalah hal yang harus terus kita lakukan sampai akhir hidup kita. Alkitab menuliskan bahwa seseorang yang mau terus belajar, mendengar, menambah ilmu, mempertimbangkan segala sesuatu sebelum bertindak akan menjadi lebih bijak. Tentu yang dimaksud dengan belajar di sini bukan sekadar belajar secara intelektual saja. Namun, yang pertama dan terutama adalah mengenal Tuhan sebagai sumber hikmat dan menghormati Dia dalam keseluruhan hidup kita.

Ketika kita belajar mengutamakan Tuhan dan memilih untuk menghormati Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita, Ia akan menuntun kita menjadi orang yang bijak. Ia akan menolong kita untuk melihat hal-hal besar atau kecil sebagai sesuatu yang dapat kita pelajari. Ia akan memampukan kita untuk rendah hati sehingga kita bisa belajar dari siapa saja, bahkan dari seorang anak kecil atau dari orang yang dianggap rendah oleh dunia. Keluwesan dan keluasan untuk terus belajar akan terus ditambahkan oleh Tuhan sehingga semakin hari kita menjadi makin bijak.

Bagaimana jika kita berhenti belajar atau tidak mau belajar? Amsal menuliskan bahwa mereka akan menjadi orang-orang yang bodoh. Sekalipun mereka pandai secara intelektual tetapi tidak akan pernah menjadi orang yang berhikmat. Sebab ketika seseorang merasa sudah tahu segalanya, ia menjadi sombong dan memilih mengandalkan kemampuan diri daripada Tuhan. Akibatnya, ia berhenti bertumbuh dan berbuah bagi kemuliaan Kristus.

Manakah yang akan kita pilih, menjadi orang yang bijak atau orang yang bodoh? Firman Tuhan mengingatkan kita untuk memilih yang benar. Hiduplah dalam takut akan Tuhan dan teruslah menjadi seorang pembelajar. Hanya dengan demikian, kita dapat bertumbuh dalam iman, pengetahuan dan dalam segala perbuatan baik yang nyata. Dengan belajar dan memusatkan hati pada Tuhan, kita akan dimampukan untuk melakukan pekerjaan di manapun kita berada sehingga kita terus bertumbuh makin bijak dan berbuah bagi kemuliaan nama Tuhan.

Posted in karakter, Pengembangan karakter and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , .