Oleh: Sylvia Tiono Gunawan – Staf Kerohanian PK3
Ulangan 32:11
Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
Musa memberikan pesan-pesan di saat terakhirnya kepada umat Israel melalui sebuah nyanyian. Dalam pesannya, ia mengingatkan Israel bahwa dalam perjalanan iman bersama Tuhan, kadang Ia mengizinkan umat-Nya mengalami masa sulit namun tidak meninggalkan mereka berjalan sendiri. Seperti induk rajawali ketika mengajar anaknya untuk terbang, ia akan dengan sengaja membongkar sarang, lapis demi lapis sampai tersisa lapisan yang kasar dan keras supaya anaknya keluar dari kenyamanan. Ia bahkan mendorong anaknya ke ujung tebing lalu menjatuhkannya supaya anaknya belajar mengembangkan sayap dan melatih ototnya. Namun, ketika anak rajawali terlihat seperti dibiarkan jatuh oleh induknya dan akan mati, tepat pada saat itu pula sang induk akan mengembangkan sayapnya dan menangkapnya kembali. Hal ini dilakukan berulang kali sampai anak itu dapat terbang.
Sekilas kita mungkin berpikir sang induk kejam, namun sebenarnya apa yang induk rajawali lakukan adalah untuk menolong anaknya supaya menjadi seekor rajawali yang kuat, tangguh dan mampu bertahan hidup. Demikian juga dengan Tuhan ketika Ia mengijinkan kita mengalami pergumulan. Sesungguhnya ia sedang mendidik kita agar bertumbuh dalam iman. Ia mau kita semakin tangguh menghadapi zaman ini dan tetap memiliki iman yang teguh apapun keadaannya.
Sebagaimana Tuhan mendidik kita untuk makin dewasa, kiranya setiap kita juga belajar untuk mendidik anak-anak kita agar makin kuat dan mandiri. Jangan sampai atas nama kasih kita tidak mengijinkan anak mengalami kesulitan. Kita memperlakukan mereka seperti seorang bayi yang harus terus ‘digendong’ dan ‘disuapi’. Akibatnya, anak-anak tidak siap menghadapi kesulitan hidup dan tantangan zaman. Orang tua tidak bisa selamanya menemani anak, karena itu mari latih anak untuk mandiri dan bertanggung jawab atas hidupnya. Dalam prosesnya, doakan mereka, gandeng mereka dan topanglah jika diperlukan. Hingga pada saatnya, lepaskan mereka agar dapat mengembangkan sayapnya dan terbang tinggi seperti induk rajawali melihat anaknya terbang tinggi. Mari, memohon hikmat Tuhan dan terus berlatih mendampingi anak kita menjadi dewasa.