Pengharapan Bersama Tuhan

Oleh: Melody Pantja-Orang tua Siswa Kelas VIIID

Menjadi orang tua merupakan sebuah anugerah. Kami bersyukur dikaruniakan dua orang anak yaitu Jose (kelas VIII) dan Phoebe (kelas VI). Mengingat masa kecil saya yang berawal dari almarhum papa yang selalu mendukung saya untuk belajar musik, saya bersyukur dikaruniai talenta bermusik dan dapat melayani Tuhan dengan talenta tersebut.


Menjadi orang tua yang bisa bermain musik membuat saya dan suami ingin agar Jose dan Phoebe juga dapat mengikuti jejak kami. Sejak dalam kandungan, mereka sudah mendengarkan lagu klasik. Setiap malam, saat mereka masih balita, kami menyanyikan lagu untuk menemani tidur sambil mendoakan mereka.


Namun, seiring perjalanan waktu sering kali harapan kami ini nampak mustahil karena melihat anak-anak lebih suka untuk explore gadget dan games daripada bermain musik. Les piano hanya bertahan satu tahun saja dan seringnya menjadi pertengkaran karena Jose tidak mau latihan. Relasi pun menjadi tidak baik. Saat itu, tanpa disadari yang kami lakukan adalah terus memaksakan apa yang menjadi keinginan dan motivasi kami pribadi.


Sampai suatu saat ketika kami mengikuti seminar parenting, kami tersadarkan bahwa anak adalah titipan Tuhan dengan talenta yang mungkin berbeda dengan talenta yang kami harapkan. Akhirnya, kami tidak memaksakan les musik lagi. Kami belajar mendukung hobi mereka masing-masing. Pada setiap kesempatan ketika diberikan kepercayaan untuk melayani Tuhan di kebaktian, kami jadikan momen ini sebagai motivasi kepada anak-anak kami.


Kami percaya setiap ucapan doa yang kami naikkan, pasti akan Tuhan jawab pada waktu yang terbaik. Salah satu bukti nyata penyertaan Tuhan ketika Jose dan Phoebe akhirnya bergabung dalam group ensemble gereja. Sejak Jose bersekolah di Athalia, dia pun mulai tertarik bermain bass bahkan ini menjadi quality time Jose berdua dengan papanya. Kami juga beberapa kali membuat video bernyanyi bersama.


Melalui pengalaman ini, kami diingatkan bahwa iman dan tindakan adalah sebuah paket yang tidak dapat dipisahkan karena selalu akan ada porsi manusia dan porsi Tuhan. Iman pasti harus diikuti dengan tindakan. Ya, kami diingatkan untuk berusaha dengan segala kemungkinan yang dapat kami lakukan tetapi tidak lupa untuk tetap menaikan segala doa dan harapan kami kepada Tuhan.

Posted in Renungan and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , .