DIRGAHAYU INDONESIAKU

Bulan Agustus menjadi bulan yang selalu dihiasi dengan warna merah dan putih yang terlihat semarak di berbagai pelosok Indonesia. Hampir di sepanjang jalan terlihat bendera bangsa Indonesia itu berkibar dengan berbagai desain unik. Mulai dari bendera para pedagang musiman, bendera yang berkibar di depan rumah-rumah atau bangunan, hingga bendera yang diikat kecil di berbagai jenis kendaraan di jalanan. Tempat-tempat perbelanjaan pun dipenuhi dengan bendera dan musik/lagu yang bertemakan perjuangan kemerdekaan. Suasana yang semakin menambah dan melengkapi kemeriahan rakyat Indonesia dalam menyambut hari yang bersejarah ini. Tidak cukup hanya dengan bendera atau dekorasi kemerdekaan, tiap instansi pemerintah dan sekolah juga turut memperingati hari bersejarah tersebut dengan mengadakan upacara dan berbagai jenis perlombaan. Hal ini menunjukkan bahwa masih begitu banyak yang mencintai bangsa ini dan terus merindukan tetap utuhnya NKRI.

Tidak terkecuali Sekolah Athalia. Kurang lebih di awal bulan Juli, Sekolah Athalia sudah mempersiapkan upacara dengan melatih tim Paskibra yang akan bertugas mengibarkan bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus 2017 yang kemudian diikuti seluruh guru dan staf serta siswa dari tingkat SMP dan SMA. Di awal bulan Agustus, koridor SMA telah didekorasi dengan bendera-bendera kecil, umbul-umbul di tiap tangga, dan juga gapura di pintu masuk siswa yang bertuliskan “HUT RI ke-72, 17-08- 2017” serta mading yang diisi dengan slogan/quotes tentang perjuangan/kemerdekaan yang disampaikan oleh para pahlawan. Setiap jam istirahat kedua, lagu-lagu daerah dan lagu-lagu wajib nasional dikumadangkan lewat radio sekolah, yang bertujuan untuk makin menambah pengenalan siswa akan lagu-lagu daerah dan lagu wajib nasional. Di tingat SMA, perayaan kemerdekaan dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Agustus yang dimulai dengan kegiatan chapel terlebih dahulu dilanjutkan dengan berbagai perlombaan. Perlombaan dalam bentuk games ini dibagi dalam dua kategori: games bersama dan games Pos. Games bersama diadakan serentak oleh 15 Kelas (kelas X – XII) dan games Pos diadakan di 5 Pos berbeda dimana setiap Pos akan berhadapan sekaligus 3 kelas dari 3 level yang berbeda.

  1. Game pertama sebagai pembuka hari itu adalah, “Tebak Judul Lagu dan “Tebak Wajah Pahlawan”. Setiap kelas mengirimkan perwakilannya 3 orang (yang ditentukan dengan nomor urut Absen) untuk menebak lagu-lagu daerah yang diberikan dan juga menebak wajah pahlawan melalui potongan-potongan gambar yang diberikan. Permainan ini makin meriah ketika para Wali Kelas maju untuk mewakili kelasnya menebak lagu ataupun wajah pahlawan. Setiap siswa berteriak dengan semangat untuk memberi dukungan terhadap wali kelasnya masing-masing.
  2. Tarik Tambang, permainan ini sengaja dipilih karena seru dan yang biasanya selalu ada dalam daftar perlombaan kemerdekaan. Permainan ini diikuti oleh 5-7 orang siswa sebagai perwakilan dari kelasnya. Setiap siswa yang terpilih menarik tambang dengan begitu bersemangat dengan harapan kelasnya yang akan memenangkan permainan melawan kelas lainnya.
  3. Tebak Nama. Permainan ini diawali dengan perkenalan masing-masing siswa. Lalu satu kelas sepakat untuk menyembunyikan satu orang yang harus ditebak/ditemukan oleh 2 kelas lainnya. Tujuan dari permainan ini adalah untuk saling mengenal antar siswa antar level dan meningkatkan kebersamaan.
  4. Makan kerupuk. Perlombaan ini tidak kalah menarik, karena kerupuk yang disediakan untuk dimakan hanya 1 buah untuk satu kelas. Yang membuatnya sulit adalah karena kerupuk diikat cukup tinggi sehingga siswa harus saling menggendong supaya bisa menjangkau kerupuk lalu memakannya tanpa menggunakan bantuan tangan.
  5. Games daerah. Permainan yang tidak pernah kedaluarsa ini mengajarkan arti kerjasama, perjuangan, semangat, konsistensi dan kekompakan untuk bisa tiba di garis finish terlebih dahulu.
  6. Pesan Budeg. Game ini terlihat aneh dan bising, namun penuh makna di balik permainannya. Cara mainnya yaitu salah satu siswa berusaha menyampaikan pesan kepada teman satu kelasnya dimana kelas lain akan berusaha menghalangi penyampaian pesan itu dengan cara berteriak atau memukul benda-benda tertentu sehingga pesan tersebut sulit atau tidak bisa sampai ke pihak yang dituju. Adapun tujuan dari permainan ini adalah di tengah dunia yang hingar bingar ini ada begitu banyak suara yang akan mengarahkan kita untuk melakukan berbagai hal seperti yang kita mau. Namun satu-satunya suara yang benar dan akan mengarahkan kita pada kebenaran adalah suara Tuhan, dan untuk bisa mendengar suara Tuhan di tengah ributnya dunia, kita harus mengenal dekat siapa Tuhan kita supaya bisa mendengar suaranya dengan jelas.
  7. Perlombaan terakhir yang menjadi puncak dari semua perlombaan ini adalah Menghias Nasi Tumpeng dengan tema kemerdekaan. Setiap siswa dari tiap kelas sangat bersemangat dan antusias dalam menghias nasi tumpeng khas Indonesia itu untuk memberi tampilan yang terbaik bagi nasi tumpengnya. Perlombaan diakhiri dengan para siswa dari tiap kelas menikmati nasi tumpeng bersama wali kelasnya masing-masing.

Demikianlah rangkaian upacara peringatan dan perayaan HUT kemerdekaan RI ke-72 yang diadakan oleh OSIS SMA Athalia. Setiap perlombaan dipilih untuk meningkatkan kebersamaan dan tetap menekankan semangat kemerdekaan bagi setiap siswa. Semoga semangat perjuangan yang dimiliki oleh para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini boleh terus mengalir dan terwujud dalam diri setiap siswa sebagai generasi penerus bangsa, mengisi kemerdekaan dengan prestasi, mengukir masa depan dengan berbagai keahlian dan kompetensi, siap mengabdi bagi negeri, terus mempertahankan keutuhan Ibu Pertiwi dan dipersembahkan untuk kemuliaan Allah yang Maha Tinggi.

 

“Bagi bangsa ini kami berdiri dan membawa doa-doa kami kepada-Mu

Sesuatu yang besar pasti terjadi dan mengubahkan negeri kami

Hanya nama-Mu Tuhan ditinggikan oleh seluruh bumi.”

 

Salam,

-Julinar Sinaga-

Posted in News and tagged , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , .